Akhirnya setelah sekian lama, kuputuskan buat umumin ini
Pengumuman
Hai, readers..
Itu... Langsung ke intinya.
Jadi... Ku pikir, aku bakal nggak lanjutin My Apologies lagi.
Yah, My Apologies mulai sekarang berstatus discontinue..
Ah, berat rasanya buatku ngumunin ini.. Maaf ya.
Setelah hiatus lama banget malah kasih kabar nggak enak...
Aku nggak terlalu berharap sih, tapi mungkin masih ada yang nungguin lanjutan fanfict ini.. Maafin aku.
Baru kali ini aku nyatain salah satu fanfict buatanku discontinue... Rasanya kayak ninggalin tanggung jawab.
Terserah kalian bilang aku alay lah apalah, tapi emang gitu yang ku rasain.
Jadi yah, itu pengumuman pertama...
Yang kedua, sebenarnya ending dari My Apologies udah ku publish.
Judulnya "Dream Catcher"
Mungkin yang punya keinginan buat baca bisa cek di profilku, tapi nanti dulu! Belum selesai nih.. Hehe...
Ehem.. Yang ketiga, Biar isi chapter akhir ini bukan cuma pengumuman yang nge-bosenin, sebagai penutup chapter akhir ini, aku mau berbagi sepenggal cerita yang ku ketik..
Enjoy the story~
______________________________
『Ketika Aku Jadi Kamu』
Ainosuke x Tadashi
Brak!
"Apa kau tak bisa melakukan satu hal pun dengan benar, hah?!" pria bermanik hijau itu berteriak, membentak bawahannya.
Rambut biru itu dijambaknya kencang, membuat si empunya memejamkan mata karena kesakitan. "M-Maafkan saya, Tadashi-san."
"Cih! Dengar ya, kalau kau sampai mengulanginya lagi... Jangan harap kau bisa berjalan lagi dengan kakimu itu." ujarnya sambil menatap tajam netra pink lawan bicaranya.
Oke! Cut!
"Keren! Tadashi-san keren!" teriak histeris si rambut merah dari pinggir sana. Disampingnya berdiri seorang bule keturunan Kanada yang menggenggam papan bertuliskan 'TadaAi forever!'
"Yah, lumayan." pria berambut hijau dengan tubuh kekar itu berkata sembari melihat hasil rekaman tadi bersama seorang wani—lelaki berambut pink bagai bunga sakura disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Apologies
Cerita Pendek{ 4 } 「Diselesaikan」 "Itu hanya berarti kau akan mengingkari janji denganku, kan?! Apa kau tahu betapa aku ..." Dibawah lampu jalan dengan hujan sebagai saksinya, pertengkaran pertama mereka berawal. Langa sungguh tak mengerti kenapa Reki harus sema...