# 1 MA『Reki』

3.3K 293 10
                                    

"Mereka disini."

"Joe dan Snow."

"Kau luar biasa, Rookie!"

Penonton bersorak bersahutan saat Joe dan Langa melewati garis Finish.

Langa berdiri terdiam diatas skateboardnya. Ada yang berbeda dengan skate nya kali ini. "Apa itu? Ketika aku bisa bermain skate seperti ini sebelumnya... Hatiku selalu terasa berdetak keras."

¦ SK8 The Infinity Fanfiction ¦

¦ SK8 The Infinity Fanfiction ¦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

My Apologies

SK8 The Infinity ©Bones, Hiroko Utsumi / Project SK∞

Directed by Hiroko Utsumi
Written by Ichirō Ōkouchi
Produced by Masanori Miyake

Fanfict story by
[ dyrannosaur ] » That's me

Fanart belongs to the artist

⚠️ SHOUNEN-AI ⚠️

{Hasegawa Langa x Kyan Reki}

Happy Reading

Didepan kelas Langa menghentikan langkahnya. Menarik nafas dalam, mencoba menetralkan perasaan gelisahnya yang tak hilang sedari tadi malam.

Semalam, ia lolos dari babak penyisihan turnamen yang diadakan oleh Adam di 'S'. Jujur ia senang. Bisa lolos kualifikasi bersama Joe yang merupakan seniornya adalah suatu keajaiban baginya, dan ini semua berkat orang yang memperkenalkan dan mengajarinya cara bermain skateboard.

Sayangnya, kejadian sebelumnya membuat sedikit keretakan dalam persahabatan mereka. Lelaki bersurai merah itu membentaknya. Kala itu wajahnya terlihat sangat putus asa dengan kekhawatiran yang juga jelas tergambar.

Sungguh Langa tak mengerti. Apa Reki tak senang dia ikut turnamen itu? Bukankah bagus kalau ia bisa mengembangkan skill skate nya dengan melawan Adam.

Oke, kesampingkan hal itu dulu. Pertama, ia harus minta maaf pada Reki walaupun ia sama sekali tak tau apa salahnya.

Langa memasuki kelas yang disambut oleh sapaan dari teman kelasnya.

"Hei, Langa! Kau nyaris telat."

"Ohayō, Langa-kun."

Begitulah sekiranya sapaan yang ia dapat saat menuju ke tempat duduknya.

"Ohayō." balas Langa sembari duduk. Langa menoleh kesamping kirinya dimana Reki duduk. Baiklah, pertama ia harus menyapanya. Bagaimanapun juga hal itu amat penting untuk dilakukan.

My ApologiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang