"Biarkan saja. Onii-chan memang selalu begitu. Nanti juga normal lagi saat kembali kesini." ujar Koyomi dengan ekspresi datar. Dia sudah kebal dengan kakaknya yang tiba-tiba bertingkah seperti itu.
Langa hanya bisa diam, Reki sedang badmood. Bagaimana Langa membicarakan tentang skateboardnya kalau suasana hati Reki sedang tidak bagus.
"Langa-nii-chan?" Nanaka yang ada digendongan Langa memanggilnya hingga Langa tersadar dari lamunannya.
"Ah, gomen. Ayo kita lanjutkan."
.
.
.
'Hahh, dasar. Gara-gara badmood aku jadi cuek pada Langa. Lebih baik minta maaf sekarang sebelum dia mulai merasa tidak nyaman.' batin Reki merasa bersalah karena kejadian tadi. Pikiran Reki sudah lebih jernih sekarang setelah dia berendam air panas.
"Koyomi, bisakah kau-" Reki berhenti kala melihat Langa yang sendirian disana.
"Yang lain mana?" tanya Reki sembari berjalan mendekati Langa.
"Mereka... pergi sebentar ke konbini." jawab Langa yang sempat terjeda beberapa saat diawal.
"Duh, memangnya Koyomi bisa mengatasi si kembar. Dasar anak itu." gumam Reki, dia saja kewalahan menjaga si kembar bagaimana dengan adik pertamanya itu. "Ano, Langa-"
"Reki, bisakah kau ikut aku sebentar?" tanya Langa yang menyela ucapan Reki sebelum sempat berkata.
"Huh?"
♣ My Apologies ♣
Berjalan dalam diam itulah yang Reki dan Langa sedang lakukan. Langa menarik Reki keluar dari rumah, berjalan dijalan yang biasa mereka lewati untuk menuju arena skatepark biasanya.
Mereka membawa skateboardnya atau lebih tepatnya Reki lah yang membawa skateboardnya, sedangkan Langa meminjam skateboard yang dibuat oleh Reki.
Langa menjalankan misinya datang ke rumah Reki. Yaitu untuk membicarakan tentang skateboardnya, tapi sebelum itu ada sesuatu yang harus ia berikan pada Reki.
"Reki." Langa berbalik, menghadap Reki yang ikut berhenti karenanya. Reki yang masih loading itu menatap Langa bingung.
Skateboard yang tadinya ada digenggaman Langa kini ditaruh diatas jalan, begitu pun dengan Reki yang ikut menaruh skateboardnya diatas jalan.
Salah satu tangan Langa menggenggam tangan Reki sedangkan yang lainnya mengambil sesuatu yang ada di kantung celana jeans nya.
"Huh?" Reki hanya melihat tangannya yang digenggam, sedikit terkejut dengan suhu tangan Langa yang sangat dingin saat menyentuh tangannya.
"Ini." sesuatu yang Langa ambil kini berpindah tangan.
"Pin?" Reki menatap pin yang biasa dipakai sebagai tanda pengenal saat memasuki arena 'S'.
"Tolong, kembalilah kesana." pinta Langa sambil mengeratkan genggamannya, berharap besar kalau Reki menerimanya.
"Kenapa? Apa kau tidak menikmatinya?" tanya Reki dengan nada datar. Sebenarnya dia memang ingin kembali kesana, bahkan dia sudah mendapatkan pin yang baru. Tapi, melihat Langa yang memintanya dengan wajah sedih nan polos seperti biasanya membuat Reki memiliki ide jahil untuk mengerjainya sedikit.
"Iya. Aku... Menyukai skateboard, tapi kalau tidak bersama Reki... Itu tidak menyenangkan. Jadi, kumohon. Kembalilah kesana."
Tangan Langa sedikit gemetar dengan suhu tangannya yang makin dingin terasa ditangan Reki. Sungguh, reaksi Langa terlalu berlebihan.
![](https://img.wattpad.com/cover/262126205-288-k260128.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Apologies
Cerita Pendek{ 4 } 「Diselesaikan」 "Itu hanya berarti kau akan mengingkari janji denganku, kan?! Apa kau tahu betapa aku ..." Dibawah lampu jalan dengan hujan sebagai saksinya, pertengkaran pertama mereka berawal. Langa sungguh tak mengerti kenapa Reki harus sema...