Sabaku no Temari ( 4 )

300 36 5
                                    

Kami kembali ke Sunagakure bersama ninja ninja yang selamat. Misi kali ini benar benar gagal total ! yah tapi setidaknya, ada hal bagus yang didapat Gaara di dalam misi ini. 

Kami sekarang ada di rumah sakit Sunagakure untuk mengobati luka luka kami. Aku duduk sedikit menjauh dari orang orang yang sedang mengantri untuk diobati, aku hanya tidak ingin mengganggu jalannya pengobatan karena petugas medis selalu membungkuk saat melewatiku.

Jujur saja, aku juga cukup risih.

"Baki - sama, ada kabar buruk." 

aku sedikit melirik ke arah Shinobi yang sedang membisikkan sesuatu kepada Baki - sensei. Wajah Baki - sensei terlihat memucat saat shinobi itu selesai membisikkan sesuatu.

"Kau boleh pergi." Baki - sensei terlihat pusing, setelah shinobi itu pergi aku mendekati Baki - sensei yang sedang memijat pelipisnya.

"Ada apa ?"

Baki - sensei terlihat terkejut dengan kehadiranku. Aku menyilang kan tanganku di dada dan kembali mengulangi pertanyaanku.

"Ada.... sedikit- ah bukan ada masalah besar Temari - Hime."

Firasatku buruk, benar benar buruk.

Aku merasa ada sesuatu yang terjadi kepada Ayah, firasat ini sudah muncul sejak sebelum aku melawan bocah nanas itu tapi sekarang tiba tiba perasaan tidak enak itu bergejolak hebat di dalam hatiku.

Baki - sensei mendekat ke arahku dan berbisik "Kazekage - sama telah tiada."

Tubuhku mematung, bagai tersambar petir.

"Jangan bercanda !" desis ku pelan, aku tidak ingin membuat semua orang panik karena teriakan ku.

"Sepertinya kita sudah masuk perangkap."

Oh ayolah Baki - sensei, itu bukan jawaban yang aku inginkan !

Tapi jika dipikir lagi, Baki - sensei tidak pernah bercanda seperti ini.

Itu artinya...

Ayah telah tiada.

Kaki ku terasa lemas, aku menyadarkan tubuhku ke dinding di belakangku. Rasanya, aku masih belum bisa menerima kenyataan ini.

Mau sebenci apapun.

Mau sekesal apapun.

Dia tetap ayahku dan semua perbuatannya tidak mengubah kenyataan jika aku masih memiliki rasa sayang kepadanya.

Sama seperti dia yang menyayangiku dulu.

"Temari - Hime,"

Aku mengangkat tanganku setinggi dada, memberinya kode agar tidak bicara walau sepatah kata. Otakku masih berusaha mencerna semua yang terjadi.

Kenapa aku harus bingung ? ini semua pasti ulah Orochimaru sialan itu.

"Ck, padahal aku sudah bilang jika Orochimaru itu mencurigakan, tapi Chichiue tidak percaya, menyebalkan."

Baki - sensei tetap setia berdiri di depanku dan menatapku.

Entah kenapa, aku merasa mataku mulai panas, aku berusaha menenangkan diriku agar tidak menangis disini.

"Dimana jasadnya sekarang ?"

----------------000---------------

"Apa kalian sudah siap ?" tanyaku saat melihat kedua adikku turun dengan setelan serba hitam yang biasa digunakan untuk melayat.

Mereka berdua mengangguk, tidak ada sedikitpun ekspresi sedih di wajah mereka.

Wajar saja, mengingat perlakukan Ayah selama ini.

The Sand SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang