aku berjalan cepat menyusuri lorong menuju kantor ayah. Perintah ayah kepada kami tadi benar benar membuatku tidak tenang
Menyerang Konohagakure ? Yang benar saja !
Bukankah Sunagakure dan Konohagakure itu berteman ?
Aku benar benar tak habis pikir
setibanya di depan pintu kantor ayah, aku mengetuknya dan langsung masuk tanpa menunggu jawaban dari yang ada di dalam. Toh aku ini putrinya bukan ?
" Temari ? ada apa ? " tanya Ayah sambil sedikit melirikku. Ayah terlihat berdiri membelakangiku sambil menatap jendela
" Chichiue, tolong jelaskan kepadaku soal yang tadi. Kenapa kita harus menyerang Konoha ? bukankah Konoha itu teman kita ? apa yang Chichiue rencanakan sebenarnya ?! "
Ayah terlihat tak bergeming sedikitpun
" mereka bukan teman kita Temari dan hal itu tidak akan pernah terjadi "
Aku benar benar bingung dengan apa yang dikatakan oleh Ayah.
" nande ? kita kan sudah melakukan perjanjian dengan mereka "
" hah itu hanya di atas kertas Temari, dunia politik itu tidak selurus yang kau pikirkan "
" tapi kenapa kita harus menyerang mereka ? "
" ikuti saja perintahku Temari, ini demi kebaikanmu dan Sunagakure "
Aku mengepalkan tangaku kuat kuat, menahan amarah yang sudah ada di puncak. Aku benar benar kesal, kenapa kami harus menyerang ? apakah tidak bisa dengan jalan damai ?
" memang apa yang mereka lakukan kepada kita, Chichiue ? "
" mereka memanipulasi dan memanfaatkan kita, mereka itu benar benar jahat dan licik "
" apakah kita tidak bisa berdiskusi saja ? "
" politik itu tidak semudah membujuk anak kecil Temari "
Aku akan membuka mulutku untuk bertanya lagi tapi ayah menatapku dengan tajam
" jangan tanyakan apapun lagi dan kerjakan saja misi ini Sabaku no Temari " ujar ayah dingin
Aku mendecih pelan. Aku benar benar bingung dan aku ingin sekali menolak. Menurutku, jalan damai itu leih baik daripada kekerasan
Memangnya seberapa sulitnya sih berdiskusi ?
" ha'ik Chichiue "
" bagus, cepat kembali ke kamarmu "
" Chichiue aku punya satu permintaan "
" nani ? "
" aku ingin belajar politik "
--------------------000-----------------
trang
Bunyi senjata yang berjuhat terdengar nyaring. Aku berhasil mengalahkan 3 Chunin tingkat tinggi dalam waktu yang cukup singkat
" kerja bagus Temari - sama " Baki - sensei berjalan ke arahku dengan wajah datarnya seperti biasa
Aku hanya mengangguk pelan. Jujur saja, aku benar benar tidak ingin melakukan latihan ini.
" saya dengar anda menambah kelas pelajaran politik, Temari - sama " ujar Baki - sensei sambil melihatku yang sedang menyeka keringat yang bercucuran di wajahku
" begitulah "
" tiba tiba sekali ? ada apa ? "
" aku tak suka bertarung "
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sand Siblings
Fiksi PenggemarMenjadi anak sulung itu tak semudah yang kalian kira ! - Sabaku no Temari . . Tugas ku sebagai anak tengah adalah mewarnai hidup kakak dan adikku yang terlalu lurus - Sabaku no Kankurou . . Andai saja aku tak terlahir sebagai anak bungsu keluarga in...