[M] Agaknya, nyaris tiada hari tanpa pertengkaran dalam hidup Lalisa Hwang beserta Ahn Jungkook. Beragam makian serta sumpah serapah seakan tak ada habisnya terlontar dari belah bibir masing-masing. Mereka selalu saling menatap tajam, seolah siap me...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jisoo tersenyum lebar, melihat kedatangan Lisa dan Jungkook yang baru saja menginjakkan kaki diteras rumah. "Aigoo, kalian sudah pulang.." ia mengecupi pipi dua anak remaja itu secara bergantian, selayaknya seorang ibu.
Sejak awal berpacaran, Lisa dan Jungkook memang sering mampir ke rumah satu sama lain. Entah itu hanya untuk sekedar mengobrol, mengerjakan tugas, memberi makan anak-anak mereka, ataupun melakukan hal-hal lainnya. Maka tak heran jika orang tua mereka sempat bertanya-tanya tentang mengapa mereka tak lagi saling mengunjungi selama beberapa bulan kemarin.
"Aihh, berhenti memerlakukan aku seperti anak kecil, Bu." Jungkook mendecak pelan, berusaha menghindari sang Ibu dan mengalihkan diri dengan membuka sepatu serta menggatinya dengan sendal rumah.
Jisoo tertawa kecil. Kalau tidak ada Lisa, biasanya Jungkook akan pasrah-pasrah saja kendati Jisoo mengecupi pipinya berulang kali. Biasalah, ingin tampak lebih dewasa dan manly dihadapan gadis yang dicintai. Tidak mau dianggap sebagai anak-anak.
Hah... lagipula, beberapa bulan lagi Jungkook akan segera berusia delapan belas. Agaknya hanya Jisoo yang belum rela kalau putranya sudah tumbuh besar dan akan segera meninggalkan masa remaja. Rasanya baru kemarin ia berjuang melahirkan Jungkook dengan mempertaruhkan seluruh jiwa dan raganya.
"Ibu mau kemana?" Jungkook bertanya, membuyarkan lamunan Jisoo. Ia bertanya, sebab baru memerhatikan presensi sang Ibu yang telah mengenakan mantel dan bersiap untuk keluar.
"Ibu baru saja akan menjemput Ayahmu di kantor. Dia tidak bawa mobil hari ini." jawab Jisoo sembari mengambil kunci mobil yang tergantung didekat rak sepatu. "Ibu sudah memasak hidangan makan malam, kok. Kalian mandi dulu, baru makan, ya. Tidak usah menunggu Ayah dan Ibu."
Setelah mengusak puncak kepala Lisa dan Jungkook--Jisoo bergegas pergi. Jungkook menghembuskan napas lelah, sementara Lisa terkekeh pelan. "Ayah dan Ibumu masih sangat romantis, ya."
Jungkook mendecih. "Iya, romantis. Tapi terkadang mereka itu tidak tahu tempat. Contohnya seperti bermesraan dihadapanku. Apa mereka tidak sadar kalau putra mereka ini sudah besar?"
"Kkk, apa kau marah?"
"Aku tidak marah. Hanya merasa sedikit iri saja."
Lisa tertawa seraya menggeleng pelan, tak habis pikir. Mereka berdua kini masuk ke dalam kamar Jungkook.
"Hai, Loli! Papa pulang!"
Lisa mengerutkan dahi, mendengar sapaan Jungkook yang entah untuk siapa. Padahal tidak ada orang lain didalam ruang kamar itu. Apa Jungkook sedang berhalusinasi? "Loli?"
Jungkook mengangguk pelan. Ia menunjuk sebuah akuarium yang terletak disudut ruangan. "Kau tidak melihatnya sewaktu kesini?"
Kini kedua mata Lisa membelalak. Iya, sepertinya Lisa memang tidak menyadari keberadaan akuarium beserta isinya tersebut saat ia mampir ke tempat ini beberapa hari yang lalu. "Omonaaaa, dia gemuk sekali." Lisa memandang takjub sekaligus haru. Ah, ternyata Jungkook masih merawat ikan ini dengan baik, bahkan sampai memberinya nama yang cantik.