我们之间 (Antara Kita)

808 80 0
                                    

Lan Zhan dan Wei Wuxian berada didalam perpustakaan sekte Jiang, mereka membaca beberapa buku tentang ilmu pedang dari sekte Jiang, Lan Zhan membaca buku sambil berjalan mencari buku lainya sementara Wei Wuxian fokus membaca satu buku tentang mengembalikan ilmu pedang.

"Lan Zhan"ucap Wei Wuxian.

"Lebih baik kau ikut pulang bersama Zewu-Jun, besok aku akan menyusul kalian ke Gusu"ucap Wei Wuxian.

"Lebih baik aku bersamamu"ucap Lan Zhan berjalan dengan beberapa buku ditanganya.

"Tapi Lan Zhan kau-"ucapan Wei Wuxian terpotong Lan Zhan mengunakan mantra untuk mengunci bibir Wei Wuxian yang terus memaksanya ikut kembali ke Gusu Lan.

"Hehh hmmm hm"ucap Wei Wuxian terus mengumpat kepada Lan Zhan.

Lan Zhan tidak tergangu oleh keributan yang dibuat Wei Wuxian, ia kembali membaca buku disebelah Wei Wuxian yang cemberut karena bibirnya terkunci. Mereka kembali fokus dengan bacaan masing-masing, Wei Wuxian sudah tidak mengupat oleh perilaku Lan Zhan.

Wei Wuxian meregangkan badanya yang pegal dan meluruskan kakinya sementara Lan Zhan masih dengan posisi yang sama sendari awal membaca buku. "Istirahat lah, masi ada hari esok"ucap Lan Zhan.

"Hm"ucap Wei Wuxian yang memungungi Lan Zhan sambil mengelengkan kepalanya.

Wei Wuxian menyandarkan badanya ke tubuh bagian kiri Lan Zhan, ia ingin bersandar karena lelah tapi tidak ada tiang yang bisa menopang badanya maka dari itu tubuh Lan Zhan menjadi tempat terbaik. 

"Apa yang kau lakukan?"tanya Lan Zhan.

"Hmm hmm"ucap Wei Wuxian yang tidak pindah dari posisinya, Lan Zhan lupa masih mengunci bibir Wei Wuxian.

"Apa yang kau lakukan?"tanya Lan Zhan lagi setelah dia hapus menghapus mantra.

"Aku-"ucap Wei Wuxian terputus dia memegang mulutnya yang sudah bisa mengeluarkan suara.

"Hanya bersandar"ucap Wei Wuxian.

"Kita kekamar saja"ucap Lan Zhan.

"Aku malas, aku ingin disini"ucap Wei Wuxian.

Lan Zhan melirik Wei Wuxian yang bersandar di lengan kiri dengan buku ditangannya, senyum Lan Zhan terukir sangat indah, ia terus memperhatikan Wei Wuxian yang membaca buku."Aku tahu aku tampan, tapi kau harus membaca buku juga"ucap Wei Wuxian yang sadar Lan Zhan melihatnya sendari tadi.

Wei Wuxian menatap Lan Zhan yang menatapnya sendari tadi dengan tatapan mengoda, ia memainkan bibir bawahnya dan alis yang ia naik turunkan. Lan Zhan menarik Wei Wuxian duduk diantara kedua kakinya seperti tadi pagi. "Lan Zhan, apa yang kau lakukan?"tanya Wei Wuxian yang menengok kebelakang untuk melihat Lan Zhan.

"Kau yang memulai Wei Ying"ucap Lan Zhan melingkarkan satu tanganya di perut Wei Wuxian dan satu tanganya memegang buku.

"Jangan seperti ini nanti ada yang melihat kita"ucap Wei Wuxian.

Dengan posisi bisa dibilang intim bagi dua orang yang berada ditempat sepi karena posisi Wei Wuxian bersandar didada Lan Zhan dengan satu tangan Lan Zhan yang memeluk pingangnya. "Aku tidak peduli"ucap Lan Zhan kembali membaca buku.

Wei Wuxian sebenarnya nyaman dengan posisi ini, ia merasa aman berada didalam pelukan Lan Zhan. bahkan ia merasakan kantuknya semakin besar. "Tidur saja biar aku yang melanjutkanya"ucap Lan Zhan yang merasakan dadanya lebih berat karena Wei Wuxian sepenuhnya bersandar pada dada bidangnya.

"Ini bagian penting yang harus aku baca"ucap Wei Wuxian menegakan dirinya lagi.

Lan Zhan menyimpan buku yang dia baca dan mendekap Wei Wuxian dengan kedua tangan melingkar di perut Wei Wuxian dan menyimpan kepalanya di pundak Wei Wuxian.

"Lan Zhann"ucap Wei Wuxian dia kaget dengan perilaku Lan Zhan.

"Aku akan membacakan untukmu"ucap Lan Zhan.

"Tidak, aku akan membacanya sendiri"ucap Wei Wuxian berusaha keluar dari pelukan Lan Zhan.

"Diam. aku tidak akan menyuruh mu lagi, aku hanya inggin ikut membaca"ucap Lan Zhan menarik kembali Wei Wuxian.

Tubuh Wei Wuxian sanggat mudah untuk ia tarik, "Wei Ying maaf"ucap Lan Zhan membuat tubuh Wei Wuxian lemas dan tertidur seketika.

Lan Zhan tersenyum puas, ia berhasil membuat Wei Wuxian tertidur didalam pelukanya dan ia melanjutkan bacaanya sembari memeluk Wei Wuxian. Tanpa mereka sadari ada dua orang yang melihat aktifitas mereka sendari tadi namun  tidak ada satupun yang membuka pintu dan hanya diam melihat mereka saja.

Semuah buku sudah Lan Zhan baca namun Wei Wuxian belum juga bangun dari tidurnya, tangannya terulur mengelus rambut Wei Wuxian. Ia tidak sadar senyumnya terus terukir selama Wei Wuxian berada didekatnya.

"Wangji"ucap seseorang dari pingir mereka.

Zewu-Jun melihat adiknya dengan tatapan aneh dengan satu nampan makanan yang dia bawa. "Kaka"ucap Lan Zhan dia keget dengan kedatangan kakanya.

Zewu-Jun berjalan dan meniympan nampan makanan yang dia bawa dimeja yang penuh buku,"Apa yang kalian lakukan?"tanya Zewu-Jun.

"Kita membaca buku tentang ilmu pedang"jawab Lan Zhan.

"Kita? kaka hanya melihat kau yang membaca dan Tuan muda Wei yang tertidur"ucap Zewu-Jun yang duduk disebelah Lan Zhan.

Lan Zhan bingung dengan keadaan ini, ia takut kakanya akan memaksanya menghidari Wei Wuxian. "Wei Ying baru saja tidur, tadi kita membaca buku untuk meningkatkan ilmu pedang yang Wei Ying rasakan walau seidkit"ucap Lan Zhan mengalihkan topik.

"Tuan muda Wei harus memulai semua itu dari awal dan meningalkan Chenqin. ilmu pedang berlawanan dengan Chenqinnya"ucap Zewu-Jun.

"Wangji tau itu hal yang bertolak belakang, aku berniat untuk mendiskusiakan dengan kaka saat di Gusu Lan"ucap Lan Zhan.

Wei Wuxian merasa tidak enak dengan posisinya dan menganti posisi menghadap ke arah kanan dengan tangan kiri Lan Zhan sebagai topangan agar tidak jatuh, posisi tidur Wei Wuxian seperti bayi yang di gendong oleh orang tua. "Bangunkan tuan muda Wei jika dia masih mengantuk. istirahatlah dikamar setelah itu kita bicara"ucap Zewu-Jun meningalkan mereka berdua.

Lan Zhan membangunkan Wei Wuxian dan menemani kembali kekamar, setelah itu dia bertemu dengan Zewu-Jun karena kakanya meminta untuk berbicara di kamar mereka.

王肖 ( Wang Xiao )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang