04. GELAP

13 2 0
                                    

Langit, jika tak hitam dia putih atau oranye, sore hari itu aku mengenal banyak teman baru, ada yang dari negeri kincir angin negeri yang pernah menjajah ku dahulu.

Ada yang dari negeri matahari terbit, hingga ada pula negeri yang terkenal dengan sepak bolanya itu, mereka dari berbagai negara yang berbeda, ada juga yang berbeda jenis kelamin setelah sekian lama ku hanya melihat jenis perawakan yang sama

Masing masing mereka mempunyai nama khas dari negaranya tersendiri, ada Vander, Kyujin hingga Luiz mereka semua berteman baik denganku setelah Tio

Kami berlima satu kamar di asrama ini, seperti biasa aku selalu membahas bagaimana mereka ada disini, ada yang negaranya hancur, ada pula yang orang orang didalam negaranya hancur.

Memang semua alasan sekarang masuk akal dan terdengar klasik, karena alasan dari mereka semua hampir sama mereka diculik dan dibawa kesini oleh orang misterius bernama Brian

Kami tak pernah melihat orang itu kembali setelah mereka menyimpan kami disini, ya kami, bukan hanya aku yang merasakan hal ini

***

Tengah malam ku terbangun untuk pergi ke kamar mandi, namun di tengah perjalanan aku melihat ada seorang pria besar buncit

Dia masuk ke kamar wanita, ya seperti yang kusebutkan tadi asrama ini menyatu dengan orang orang yang lebih berbeda lagi dari sebelumnya

Sekarang disini ku mulai mengenal kembali seorang wanita setelah sekian lama ku tak melihatnya

"Sedang apa orang itu malam malam begini masuk ke dalam ruangan yang tak seharusnya" tanyaku pada diri sendiri

Aku penasaran, tapi seperti biasa aku tak peduli, siapa yang memikirkan orang lain di keadaan seperti ini? Haha

Ku masuk ke kamar mandi, dengan keadaan masih mengantuk, ku teringat dengan masa lalu yang kelam itu

"Kapan ayah pulang?"

"Apa ibu berbohong?"

"Ibu sekarang dimana?"

Tiba tiba saja pertanyaan itu terlintas kembali di pikiranku.

Ku berjalan pulang menuju kamarku lagi, tapi sesampainya di kamar, Vander dan Kyujin tidak ada di ranjang, hanya ada Tio dan Luiz, entah kemana mereka berdua aku yang tak bisa menahan rasa kantuk langsung tertidur begitu saja

***

Pagi, ku mendengar obrolan Tio dan Luiz.

"Sebelum mereka kesini lagi ayo kita harus pergi dari sini secepatnya" Bisik Luiz pada Tio

"Ternyata mereka semua adalah penipu bajingan yang hanya memanfaatkan kita" ujar Tio penuh dengan kekesalan

"Mereka melatih kita hanya untuk memanfaatkan kita semua, untuk kepentingan diri mereka pribadi"

"Ayo kita pergi jauh dari sini" ajak Tio pada Luiz yang sedari tadi diam memahami perkataan Tio

"Ada apa ini Tio? Kenapa sekarang kau begitu khawatir, ada apa" tanya Luiz pada Tio

"Kamu tak mendengar jeritan wanita tadi malam di kamar sebelah kita, serta teman teman kita yang telah hilang"

"HAH LUIZ APA KAMU GASADAR" tanya tio dengan nada tinggi

"Hah teman teman siapa, bukannya teman teman ku hanya kalian berdua kamu dan Abay?" jawab Tio

Ku yang sedang setengah tidur memahami percakapan mereka, ku berpikir mengapa Luiz tak tahu apa apa, bukannya memang semalam ada seseorang yang masuk kesini

Tapi mungkin dia tertidur pulas, tapi yang paling aneh dia menyebut hanya kami berdualah temannya

"Ohiya luiz aku lupa" balas Tio

Sekarang keduanya jadi terasa aneh

Aku bangun dan langsung menyapa mereka

"Selamat pagi, ada ribut ribut apa ini kalian menanggung tidurku saja" gurau ku

"Tidak ada apa apa bay, kamu lanjut saja tidur" Tio dengan polos menjawab candaanku yang ditanggapi serius

"Gila aja kamu, sekarangkan sudah waktunya masuk akademi"

"Ohiya aku lupa hahaha" ucap Tio tertawa

"Aku berangkat duluan ya" Luiz berjalan keluar dengan sikap terburu burunya

Di hari pertamanya mungkin dia ingin jadi psikolog yang hebat haha, tapi dia lupa akan teman temannya sungguh aneh

"Kau dengar apa yang kami bicarakan tadi kan?" tanya Tio seakan dia tau aku tadi setengah tertidur

"Ya kenapa kau tau dan kenapa kau tanyakan hal itu?" tanyaku balik

"Mereka membawa Kyujin dan Vander entah kemana, dan Luiz disuntikkan cairan saat dia tertidur"

"Semalam saat kau keluar kamar, ku dengar ada teriakan perempuan di sebelah kamar kita, ku pergi ke pintu, dan diluar ada 5 orang keluar dari kamarnya, dan menuju ke kamar kita"

"Aku bersembunyi di dalam lemari baju, dan melihat mereka membawa teman kita" jelas Tio

Ternyata benar, ada yang tidak beres malam tadi, untung sekarang Tio menyadarinya

"Bukannya di asrama sasanan dulu kita juga seperti itu, sesaat setelah kita masuk kamar, ada orang masuk dan membawa 3 teman kita lainnya?"

Aku yang sudah tahu kelakuan mereka sedari dulu, menyembunyikannya sampai momen ini terjadi, Temanku Tau

"Kenapa kau tak memberitahuku?"

"Aku sudah memberitahumu dulu tapi, kamu sama hal nya seperti Luiz tadi"

SENGSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang