Rasaku ingin keluar dari sini semakin menggebu gebu, Akhirnya hari ini telah tiba, hari dimana rencana terealisasikan
Saida menyiapkan Senjata api untuk kami
Ya kami, Aku Adit serta siswa unitas lainnya ternyata selama 3 tahun ini Saida memantau kami semua dan mengajak beberapa orang di antara siswa lain
Termasuk Lisa...
Aku tak pernah menyangka dia akan melakukan ini, cerita ini sungguh absurd
Mulai dari aku yang tau pertama kali akan keburukan unitas ini, lalu temanku Adit telah mengetahui terlebih dahulu tentang masalah ini
Hingga Tio yang labil, dia yang mengajakku untuk membuat rencana, namun dia pula yang membuat penolakan keputusan rencana
***
Orang yang harus ku bunuh pertama kali adalah seluruh prajurit penjaga yang berseragam hanya sebuah kaos yang dilapisi armor baja di gerbang sana
Mereka menenteng senapan laras panjang serta pistol api yang bisa mereka gunakan kapan saja
"Rencananya adalah kita bunuh semua prajurit, ambil alih terlebih dahulu kemiliteran, lalu setelah itu kita selamatkan semua anak disini"
"Jika tidak mereka akan di jadikan bahan untuk melengkapi bagian tubuh Sam yang cacat itu"
"Saya mempunyai banyak pasukan yang tak kalian ketahui di luar sana"
"Akhirnya penantian kita selama ini akan dilaksanakan malam ini juga"
"Tugas kalian berdua adalah memberantas semua penjaga, prajurit, babu atau apalah yang menjaga gerbang selatan" Perintah Saida kepada Aku dan Adit
"Setelah itu aku akan memanggil masuk rekan pasukan kita di luar sana"
Jelas Saida kembali
***
Hatiku yang saat itu sedang hancur karena sebuah maksud dari kata cinta yang bodoh, merasa terganggu dengan kehadiran Adit yang selalu bersamaku
Dia sama sekali tidak merasa bersalah atas apa yang ia lakukan malam itu, dia bersama Lisa, orang yang dekat denganku orang yang aku sukai
Setelah saat itu Lisa memarahiku aku hilang respect kepada Dia dan Adit
"Maafkan aku, aku tidak tau, tapi aku sudah terlanjur, jadi maafkan aku"
Dengan muka yang datar dia berbicara seperti itu, hanya untuk menenangkan hatikuAku yang merasa kesal pada mereka, akhirnya aku mengikhlaskan hubungan bodoh kedua orang ini
Karena 2 tahun bukan waktu yang sebentar untuk mendekati seseorang
Lalu tiba tiba ada orang baru datang entah darimana, memotong pendekatan kami
Ingin rasanya ku membunuh mereka, tapi aku ingat siapa diriku, dan siapa mereka hingga pada akhirnya aku tetap ikhlas pada keadaan
Sudahlah, aku bercerita tentang kebodohanku yang tak seharusnya ku lakukan, tidak seharusnya aku menyukai seseseorang di unitas ini
Apalagi aku sudah merencanakan untuk keluar tanpa sepengetahuan orang yang aku sukai
***
Kami telah tiba di perbatasan kota, sebelum itu aku telah dilatih banyak hal oleh saida, mulai dari bela diri tingkat kakap, ilmu mata mata serta penggunaan senjata yang benar
Tak seperti guru lainnya aku tidak pernah tau darimana asal usul saida
Yang aku tau dia adalah guru Adit dan memiliki tujuan yang sama denganku, menyelamatkan semua anak disini dan keluar dari negara nordik ini yang katanya negara aman sedunia
"Bagaimana apa kau sudah siap bay?" Tanya adit kepadaku
Aku yang masih terbayang kejadian malam itu tak sengaja menembak kepala adit
"DORR!"
"!!!????"
"Ke-kenapa kau me-men..."
Adit meninggal di tempat sebelum menyelesaikan kata kata terakhirnyaApa aku merasa bersalah, jelas tidak hatiku telah menjadi batu, ikhlas ku hanya pura pura, cerita tadi hanya benar benar cerita, Lisa yang telah bergabung kesini tak tahu menahu apa yang terjadi kepada adit
Namun aku lupa...
Aku sedang di perbatasan
Kepolisian datang mengerumuniku
Aku menyerah?
Aku membunuh semua polisi yang ada di depanku dan mengambil mobil mereka
Sekarang aku telah menjadi buronan negara
Mungkin aku akan menjadi buronan saida juga
Adit terkapar di atas tanah dengan kepala yamg bercucuran darah, bersama polisi polisi lain
Entah mengapa hatiku sangat tenang setelah membunuh Adit, membunuh teman yang mengkhianati ku
***
Di pelarian aku tinggalkan mobil dan pergi berlari masuk Asrama dengan niat bertemu Luiz dan Tio, sebelum masuk kamar ku pergi ke kamar mandi dan membersihkan bekas darah tembakan yang menyiprat di baju dan tanganku
Untungnya di kamar mandi sedang tidak ada siapa siapa, mungkin mereka sedang pergi ke akademi, karena ini masih pagi
Dan 1 jam setelah ini seharusnya akupun masuk kelas, dan belajar Psikologi sampah itu..
Aku pergi ke kamar tidur, ternyata Tio dan Luiz ada di kamar mereka semua berkaca kaca
"Kalian berdua kenapa? Kenapa kalian menangis?" Tanyaku yang baru masuk ke kamar
"Kak Laura, di -dia telah dibunuh oleh seseorang" Jawab Luiz tersedu sedu
Damn!
Saida ternyata tidak bercanda mengenai pembantaian ini, apa selanjutnya Segnan kai dan Lustro Arif pun juga?
KAMU SEDANG MEMBACA
SENGSARA
Historical FictionTidak ada sesuatu yang berjalan sesuai rencana di dunia ini. Dengarkan... semakin lama kau hidup, semakin kau menyadari kemana pun kau melihat dunia ini hanya ada rasa sakit, penderitaan, dan kegagalan di dunia ini. Dimana ada cahaya, akan selalu ad...