Saida telah bergerak sesuai keinginannya, Aku secara tidak sengaja telah menjalankan rencana pertama yaitu membunuh semua penjaga di perbatasan
Dan aku hanya tinggal menunggu pasukan Saida datang
Terdengar suara sirine polisi, mereka mengepung Asrama ini
Tio yang tau aku sedang memgerjakan rencana yang telah aku jalankan selama 3 tahun ini menyuruhku untuk pergi
"Bay cepat pergi, kau tidak akan selamat jika terus ada disini"
"Tenang aku pasti akan selamat aku percaya pada Saida, dia pasti tidak akan berbohong" Aku yakin kepada Saida walau aku tau aku sudah membunuh salah satu muridnya, tapi dia belum tau itu
"Apa Saida?" Luiz memotong pembicaraan ku bersama Tio
***
Saat kecil aku selalu bermain bersama temanku dan ayahnya di sebuah mini market, hingga pada suatu hari datang segerombolan Mafia yang menjarah tempat tersebut
Aku yang saat itu tidak mengerti apa apa melihat banyak orang yang tertembak termasuk ayah dari temanku
Aku selamat, temanku selamat, ayahnya?
Sejak saat itu di TV ramai di bicarakan, sebuah kelompok mafia yang di pimpin oleh seorang wanita yang berasal dari Negara Matahari Terbit
Untuk mengakusisi sebuah instansi mereka bermain secara rapi, berbaur terlebih dahulu bersama orang orang disekitarnya
Butuh waktu beberapa tahun untuk menyelesaikan tujuannya, yaitu mengambil alih sebuah bisnis atau keuntungan, atau hanya sekedar menghancurkan lembaga itu
Sebelum mereka dibunuh, orang tuaku mengirim pesan suara ke telepon rumah, bahwa ada wanita bernama Saida menuju ke rumahku dan akan membunuh ku, karena keluargaku menyimpan sesuatu yang memancing mafia untuk merampas barang itu
Jelas saat aku masih kecil, aku kira Saida adalah orang yang datang kepadaku sesaat setelah pesan suara itu muncul
Ternyata orang itu adalah Brian, dia yang membawa semua orang kesini, namun saat itu umurku masih kecil hingga aku hanya disimpan di sebuah tempat bernama mess tempat anak kecil diajarkan kekapitalan dan angka angka
Dan kejadian itu sudah hampir 14 tahun yang lalu
Namun aku masih mengingatnya, karena hari itu adalah hari terakhir aku mendengar suaru orang tuaku sebelum mereka meninggal
***
Luiz bercerita akan masa lalunya dan dia ternyata mengenal Saida
Lantas.. apa yang diceritakan Saida dulu adalah kebenaran? Jika dia berbohong, mungkin aku hanya akan pasrah dan menyerahkan diri kepada polisi diluar itu
Namun,
"DOR!"
"BOOM!!"
"DOR-!"
Baku tembak terjadi di luar, ternyata banyak sekali orang bersenjata dengan seragam khas mafia
Ternyata benar yang dikatakan Luiz, Saida ternyata...
Pintu dibuka, Saida datang dari luar, entah bagaimana dia bisa tau aku sedang berada disini
"Dia bocah yang aku cari selama ini" dia menodongkan senjata ke kepala Luiz, Luiz dan ternyata dia baru tau jika Luiz adalah anak dari orang tua yang Saida bunuh
"Apa yang kamu lakukan Saida dia adalah temanku?!" Aku yang mencoba memahami maksud dari kisah mereka sebelumnya
"Diam kau bodoh, kau dan temanmu itu hanya di manfaatkan, sekarang aku tau letak dimana saja kelemahan militer"
"Lalu bagaimana dengan anak anak yang dibawa? apa kau berbicara sebenarnya" Aku memastikan bahwa saida benar benar harus di bunuh
"Haha kau percaya begitu saja"
Sebelum aku menarik pelatuk pistolku, terdengar suara pelatuk dari arah belakang Saida
"DOR!"
Tepat menembus dada wanita yang di tuduh tuduh sebagai ketua mafia tersebut
***
Beberapa detik setelah tembakan suasana di luar seketika hening, begitupun di dalam ruangan
Aku merasa bersalah seakan aku membantu pemberontakan Mafia ini, ternyata Unitas ini tidak buruk
Inilah akibatnya jika terlalu mendengat dan percaya kepada perkataan orang lain
Aku selalu merasa di bodoh bodohi semua orang
Aku yang telah membunuh Adit, membunuh semua penjaga
Padahal tujuan awalnya hanya kembali ke Negaraku, tapi sampai membunuh orang yang dekat denganku, sungguh bejatnya diriku
Apa yang aku pikirkan? Cinta
"Ayo kalian semua keluar dari sini, semua Asrama ini telah akan evakuasi" Terdengar suara seseorang
"Wi- wili, kau wili kan"
"Abay? ternyata kau ada disini, ayo kita pergi sebelum bantuan Mafia datang, aku juga tadi bertemu Adit dia yang memanggil kami disini"
Heran, Bahagia, Sedih, Terharu semua rasa bercampur aduk detik ini, Aku tak menyangka takdir akan berpihak padaku
Ternyata rangkaian kejadian ini telah diatur, apakah akan ada kejutan Lain yang terjadi akun sangat menunggunya...
***
Setelah itu kami berjalan keluar melangkahi mayat Saida dan para mafia, memasuki mobil van khusus militer
Vander dia menggunakan seragam militer sama halnya dengan Wili, berada di dalam mobil, ternyata setelah kekalahan polisi negara oleh mafia,
banyak militer Pa syam yang datang, menyelamatkan Unitas ini, mulai dari helikopter sampai mobil jeep mengepung tempat ini dan berhasil menumpas para Mafia beserta Ketuanya, walau masih ada beberapa mafia yang menyelinap masuk ke dalam Asrama dan Akademi serta tempat lain yang sudah aku infokan kepada Saida
Tapi aku rasa mereka pun sudah di antisipasi
"Vander, apa kau mengingatku?"
"Tentu saja"
Mobil pun perlahan berjalan melaju..
KAMU SEDANG MEMBACA
SENGSARA
Fiction HistoriqueTidak ada sesuatu yang berjalan sesuai rencana di dunia ini. Dengarkan... semakin lama kau hidup, semakin kau menyadari kemana pun kau melihat dunia ini hanya ada rasa sakit, penderitaan, dan kegagalan di dunia ini. Dimana ada cahaya, akan selalu ad...