09. EKSPETASI

7 2 0
                                    

Bagaimana keadaan negaraku ya sudah lama tak terdengar kabar, sekitar 5 tahun aku disini dan 5 tahun lagi ku mengabdi aku akan mendapat gelar lustro

Tapi siapa yang peduli gelar, aku hanya ingin pulang

***

"Aku tau semua, aku tau semua tentang mu bay, kau mungkin tak pernah memberitahuku, tapi aku selalu mencari tau"

"Ingat bay, kita itu sedang belajar akademi psikolog, pembacaan raut wajah sampai penuangan kata dalam pikiran itu hal yang mudah"

"Kamu tak akan pernah mengerti jika kau selalu bolos kelas pagi, karena pelajaran yang masuk ke dalam pikiran hanya pelajaran di pagi hari"

"Sudah 3 tahun kamu disini apa yang kamu pelajari? Jalan jalan? Apa apa"

Nada Lisa yang tadinya lembut menjadi naik, dia mengingatkan ku akan sikap seseorang jika aku tak belajar...

Tapi untungnya dia tidak tau fakta yang sebenarnya mengapa aku jalan jalan di pagi hari

"Aku tau bay, kamu tak perlu bicara aku sudah tau apa yang kamu lakukan bersama teman mu itu"

"Apa kau mau keluar dari unitas ini? Unitas yang memberikan mu ilmu, kamu sudi meninggalkan Segnan Kai yang telah mengajarmu? Kamu sudi pula meninggalkan Lus Arif pembimbing mu dulu?"

"Sekarang kau ingin meninggalkan Kak Laura, Aku dan yang lainnya?"

"Apa yang kau pikirkan?"

Lisa terus menggembori ku dengan pertanyaan pertanyaan yang tak bisa ku jawab

Akan salah langkah jika ku menjawab semua pertanyaan dia

Aku itu keras kepala dan percaya diri

Tapi aku tak bisa menjawab pertanyaan itu

Karena satu hal

"..."

Seketika di taman itu hening, aku tak menyangka dia tau semua yang aku pikirkan

Ternyata pelajaran yang di berikan kak laura bedampak besar pada kehidupan siswa siswanya

Mulai dari Tio dan Luiz

Mereka selalu mengobrol bersamaku di kamar, mengenai wanita

Mereka semua mempunyai sasarannya masing masing

Dan mereka pun selalu mundur jika mereka yakin tidak akan diterima di lingkungan sasarannya

Ya karena mereka sudah tau dengan membaca gerak geriknya menggunakan ilmu yang kak laura berikan

Masing masing dari kami sekarang sudah mempunyai pasangan

Sama hal nya aku dengan Lisa

"BAY"

Lisa menepuk pundakku aku yang sedari tadi melamun hingga lupa apa yang sedang kita bicarakan di keheningan itu

"Aku tak perlu jawaban darimu, aku perlu tindakan"

"Aku tidak akan pergi kencan bersamamu hari ini"

"Aku lupa aku ada janji"

Fyuh dia akhirnya berhenti bicara dan mengalihkan topiknya

"Maaf ya" ucap Lisa

"Maaf kenapa?"

"Maaf untuk semuanya" Lisa berbicara dengan wajah tersenyum, aku tak bisa menebak bagaimana keadaan hati dia karena ya, pelajaran di siang hari hanya mempelajari apa saja perasaan bukan cara memahaminya

Lalu diapun berdiri dari tempat duduknya dan pergi meninggalkanku seakaan dia sudah tau apa yang akan ku katakan

***

Malam itu adalah malam dimana aku sangat bimbang, karena dalam beberapa hari lagi akan ada suatu gerakan besar dari Saida

Ya ternyata rencana yang disiapkan Saida adalah merusak semua alat keamanan disini termasuk membunuh seluruh anggota keamanan

Dan kami diharuskan lari ke pelabuhan untuk pergi ke Negara kami, ya negara yang tak pernah ku lihat kembali setelah sekian lama

Negara yang lama tak kudengar kabarnya, tapi rencana Saida tidak sinkron dengan hatiku

Aku perlu ketenangan beberapa saat untuk menyiapkan semua ini

Tak kusangka aku akan melakukan hal keji ini

Rencana yang tak kusangka

Benar benar tak kusangka

***

Aku, Tio dan Luiz berencana pergi ke pasar malam, untuk menenangkan pikiran disana, karena hanya mereka berdualah yang dekat dengan ku yang menjadi teman baikku

Disana aku merasa tenang, ku membeli sebuah makanan, burger kecil dengan tomat dan daging di dalamnya, dari pedagang yang sama yang sering aku temui bersama Lisa jika kesini

Hingga pada akhirnya, aku tertegun menunduk, hatiku serasa dicabik cabik, niat hati ingin tenang pergi ke pasar malam, aku melihat Adit dan Lisa sedang bermesraan

Mengapa mereka ada disini sejak kapan mereka kenal, padahal aku belum pernah mengenalkan mereka sama sekali

Aku mendatangi mereka berdua

Adit santai karena dia mungkin tak tau aku ada hubungan dengan Lisa, namun Lisa membuat wajah santai seakan tak bersalah seakan dia tak mengenalku

"Apa yang kalian lakukan disini? Lisa tolong jelaskan bukan kah kau bilang kau tak akan pergi ke pasar malam karena ada urusan"

"Memangnya kenapa kamu bertanya seperti itu? Bukan kah hak ku untuk menentukan apapun yang aku mau, lagian kita itu hanya sebatas teman" Lisa menjawab dengan penuh kemarahan di wajahnya

Ku kira hubungan kedekatan kita ini spesial

Ternyata selama 3 tahun ini aku hanya dekat dengan seorang teman

Hanya seorang teman

Lantas apa maksud perhatian yang ia berikan selama ini

SENGSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang