12. AKHIR BAHAGIA?

13 1 0
                                    

Sesampainya aku di tempat pengungsian, yaitu Sasana disana banyak sekali orang yang aku kenal, berasa Reuni aku kembali ke sasana ini

Segnan Kai, Lus Arif dan Kak Laura pun ada disini..

Adit juga..

Wili juga..

Dan juga teman teman ku di Asrama, di sasana serta teman teman yang saat malam pertama di bawa, mereka semua ada disini

Cerita ini semakin tidak masuk akal

Aku meminta kepada pencipta agar Lisa pun berada disini, namun pencipta tidak mau aku bersama Lisa

Dia tertembak saat mengikuti Saida, karena Lisa adalah putri Saida

Aku tahu cerita itu dari Adit, ya orang yang aku tembak kepalanya belum meninggal karena aku hanya menembak bagian topi yang dilindungi besi tebal yang telah disiapkan oleh Adit

Terus darah apa yang keluar? Ternyata tidak ada darah yang keluar, darah itu hanya didapat dari muncratan darah polisi, yang mengalihkan fokusku hingga aku tak menyangka jika Adit tidak apa apa

"Aku tau, cinta itu membuatmu buta, membuat hatimu keras"

"Kamu tidak akan melihat kawan jika dikenalkan oleh cinta"

"Lisa dia tertembak oleh militer pa sam, ya aku pun sama, aku adalah seorang intel dalam kemiliteran pa sam"

"Begitupun Wili dia juga dibawa oleh Pa sam untuk menjadi seorang militer"

"Mereka melihat fisik kami yang bagus untuk di bawa berlatih, hingga kami hanya perlu dilatih mental"

"Dan yaaa aku banyak memberikan kebohongan padamu untuk menyelamatkan Unitas ini dari mafia jahat"

"Karena sebaik baiknya suatu Unitas pasti ada yang tidak suka, walau Saida hanya berencana untuk mengambil Memori dari seorang anak di Brazil.."

Brazil? Luiz?

"Memori itu dapat mengatur seluruh sistem elektronik dan digital yang ada di dunia ini"

"Sehingga akan sangat bahaya jika memori itu berada di tangan yang salah"

Adit, dengan kesabarannya dia berhasil menjadi seorang intel, menunggu 5 tahun adalah waktu yang berat untuk menyelesaikan 1 buah tugas, tapi adit berhasil melakukannya

"Saat saida memulai rencananya, aku terlebih dahulu menelpon militer pa sam, dan berhasil"

"Sangat melelahkan, akhirnya kita bisa pulang kembali ke negara kita bersama sama"

Sungguh aku takkan pernah menyangka semua ini akan terjadi, aku hanya berpikir lurus satu arah, tak pernah bepikir akar terjadi hal menakjubkan seperti ini

Teman temanku berhasil, berhasil melindungi diri mereka sendiri berhasil melindungi semua orang berhasil melindungi semua ini

Aku?

Aku takkan pernah berhasil, sebelum pertanyaan ku dari dulu terjawab

"Kapan ayah pulang?"

"Apa ibu berbohong?"

"Ibu sekarang dimana?"

***

Unitas mulai membaik Segnan Kai yang telah pensiun dari pekerjaannya memulai hidup baru di sebuah kota di Nordik

Lustro Arif, dia tetap menjadi pembimbing dan mungkin sampai akhir hayatnya dia akan terus begitu

Kak Laura dia akan menikah, menikah dengan Tio anak muridnya sendiri

Luiz dia sekarang sudah dapat menguasai memori atau chip yang di berikan kembali setelah di simpan oleh Brian

Dan ya.. akhirnya aku tau ternyata Pa sam adalah Pria Buncit yang membawa beberapa anak pada malam pertama, bersama Brian

Brian, anak anak pa sam, anak anak? Ya ternyata Brian adalah 4 kembar bersaudara dengan nama panggilan yang sama Brian namun dengan nama asli yang berbeda

Orang yang menolongku dulu bernama Asli Mark

Yang aku lihat ternyata mereka semua orang baik, menciptakan Unitas ini dengan tujuan menyelamatkan anak anak,

Lalu anak anak yang lain bagaimana? Mereka ada yang menetap, ada juga yang pulang ke negaranya

hingga semua negara mengenal Unitas ini dan akhirnya Negara tetanggaku mengakusisinya dan mengganti Nama menjadi UNICEF

Lalu bagaimana denganku sendiri?

***

Negaraku sudah baik baik saja

Dari cerita Rendi

"Syukurlah mereka ternyata adalah orang baik, setelah aku kabur dari Brian, aku luntang lantung tak tau harus kemana"

"Hingga akhirnya aku dibawa oleh seorang pemberontak dan di simpan di barisan depan jalan, tepat di depan gedung pemerintahan"

"Aku bertemu dengan ibumu bay, sebelumnya ia selamat, namun setelah mengetahui bahwa ayahmu terkena baku tembak dari seorang demonstran, ia berlari ke arah ayahmu, tapi iapun tertembak, mereka mati bersama dalam satu pelukan"

"Militer di pukul mundur oleh para demonstran di negeri ini, tapi mereka semua mencari pemberontak yang menculik para keluarganya dengan mengirim sebuah pertanyaan yang hanya bisa di jawab para peserta demo"

"Pemerintahan kembali normal, warga sipil dan militer menjalankan aktivitas seperti biasa, sebuah waktu yang sebentar, 1 tahun yang lalu ketika semua orang menyuarakan perdamaian"

"Kudeta tidak terjadi, walau banyak orang yang berguguran, mereka semua tenang, karena gugur mereka tidak sia sia"

Aku lega mendengar cerita dari Rendi, ternyata Ayah telah lama pulang, dan ibu tidak berbohong, ibu juga sedang bersama ayah saat ini

-SELESAI-

TERIMA KASIH TELAH MEMBACA CERITA FIKSI INI

SENGSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang