Chapter 19 : Bagaimana Rasa Kasih Sayang

941 98 0
                                    

Chapter 19 : Bagaimana Rasa Kasih Sayang

Kastil Timur

WUSH Wush Wush Wush Wush Wush

''Hosh Hosh Hosh ''

Suara nafas berat yang memburu dan hentakan yang keras terdengar , bersamaan dengan suara angin yang berseru .

Dengan nafas tersengal-sengal , Akasia Valeri menarik nafas dalam-dalam . Ia baru saja berlari berkeliling kastil lagi , kali ini ia bisa berputar dua puluh putaran penuh .

Di hamparan rerumputan hijau yang luas , Akasia Valeri membaringkan diri nya terlentang . Jika Seseorang melihat nya yang terpenting itu adalah seorang bangsawan , pasti Akasia Valeri dianggap tidak sopan dan beretika .

'' Yahh .... Hosh Hosh , hufh sangat melelahkan , namun membuahkan hasil yang cukup memuaskan '' Senyuman nya yang seperti bunga .

*Sek sek

Wosh Wosh

Akasia* Valeri tanpa sadar melompat keatas menghindari sesuatu , namun ternyata hal itu hanyalah angin . Namun Akasia Valeri tidak sepenuhnya percaya, bahwa itu hanya kebetulan .

Sejak kecil ia selalu dilatih dengan ketat , bahkan dengan mata tertutup pun dia tahu bahwa ada yang tidak beres dengan sekitar nya , pelatihan kejam itu ternyata membuahkan hasil yang cukup memuaskan .

Jika mengingat mata nya di tutupi dengan kain hitam selama satu bulan penuh , betapa mengerikannya hal itu dia hanya bisa mengandalkan pendengaran nya yang tajam .

'' Mengapa semakin kesini semakin mengingat kan ku dengan pelatihan neraka itu lagi '' Suara kecil dan hampir tidak terdengar .

*Tak tak tak

Syut syut syut*

Akasia Valeri mendarat dengan sempurna di rerumputan , wajah yang dipenuhi senyum polos detik berikutnya berubah dingin . Mata tajam seperti serigala lapar , mengintai mangsa nya untuk segera di lahap .

Pancaran mata yang dingin itu menelusuri sekitar nya dengan intens , dan dibalik semak-semak yang terus bergetar . Akasia Valeri hendak menarik belati milik nya , namun ia urungkan setelah melihat orang yang dikenali nya .

Srak srak srak

''Ternyata Ibu May , apa yang sedang anda lakukan disana ? '' Tanya nya manis

Mary yang sedari tadi mencari-cari sesuatu , akhir nya menengadah karena mendengar suara susu manis di sekitar nya . Mary tersenyum sebagai balasan .

''Nona saya sedang mencari sebuah liontin peninggalan ibu saya '' Ucap nya yang terdengar sedih .

Akasia Valeri tidak merespon apapun , mendengar kata ibu telinga agak kurang berfungsi . Dia tidak memiliki yang nama nya benda berharga dari pemberian orang tua , dia hanya dipekerjakan sebagai robot penerus kekuasaan .

Mata nya menyipit dan aura membunuh samar keluar dari tubuh nya , namun saat menatap Mary yang hampir menangis . Akasia Valeri melunak dan menghilang kan aura membunuh nya .

'' Ivy akan membantu Ibu May mencari , boleh kan ? '' Tanya ya gugup  , takut permintaan nya ditolak .

'' Tentu saja boleh '' Mary tersenyum

Sudut mulut Akasia Valeri naik membentuk kurva , ternyata sangat mudah memenangkan seseorang hanya dengan bersikap manis .

'' Mari mulai mencari !!!!'' Teriak nya riang

Walau wajah yang ditampilkan Akasia Valeri tersenyum , namun jauh di kedalaman hati nya dingin .

tak tak tak

Black-bellied Demon PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang