Chapter 6 Akasia Yang Berbeda

1.4K 180 2
                                    

Chapter 6 Akasia Yang Berbeda

Sebelum Dan Vorte keluar ia memerintahkan Cloud untuk menggeledah seluruh Kastil , karena Penyusup itu tidak akan bisa keluar kemana-mana , akibat array sihir yang aktif . Cloud telah mencari di seluruh kasti tanpa ada satu pun yang tertinggal , Hany ada satu tempat yang belum ia periksa ' Kastil Timur ' , tempat Akasia Valeri Vorte tinggal .

'' Aku benar-benar tidak ingin kesana , gadis manja itu CK....CK...CK... , sama sekali tidak mirip dengan keturunan Vorte ''

Cloud Benar-benar malas melihat raut wajah Akasia Valeri Vorte , karena setiap ia bertemu dengan nya . Gadis itu pasti selalu mencari-cari kesalahan nya , tetapi setelah diberi tatapan dingin oleh nya Gadis itu malah menangis tersedu-sedu .

Kastil Timur

'' Ayo kita harus cepat , kalian semua cepat geledah seluruh kastil tanpa terkecuali . Jangan tinggalkan satu ruangan pun ! ''

Para Ksatria Keluarga Vorte menyebar atas arahan Cloud , di semua tempat dari dapur , gudang , tempat para pelayan tinggal sudah di geledah , ada satu tempat yang belum mereka geledah . Kamar milik Nona mereka 'Akasia Valeri Vorte ' .

'' Ketua apakah kita harus menggeledah kamar nona juga ? ''

Tanya salah seorang ksatria , merek tidak berani bertindak gegabah karena ini adalah kamar milik Nona mereka . Cloud menggertak kan gigi nya kesal .

''Periksa ''

salah seorang Ksatria mencoba mengetuk pintu kamar Akasia Valeri Vorte .

'' Nona permisi ? . Apakah Nona di dalam ? ''

Ksatria itu masuk ke dalam kamar Akasi Valeri Vorte , Kamar itu gelap dan hawa yang dingin , Ksatria itu entah mengapa mengigil . Dan tanpa ia sadari sebuah tangan memegang nya dari arah belakang , Ksatria itu berteriak keras.

'' Arg...Arg.....Arg.... ''

Cloud yang mendengar suara teriakan itu langsung mendobrak pintu kamar Akasia Valeri Vorte , Pencahayaan di ruangan tersebut sangat minim . Cloud kesulitan melihat keadaan sekitar nya , tetapi ia melihat ksatria itu di lantai . Dan dekatnya  berdiri seorang sosok , Cloud yang mengira itu adalah penyusup malah mencabut pedang nya , dan berlari menuju sosok itu . Saat pedang itu akan mengenai sosok itu , sosok itu dengan lincah nya menghindar . Suara manis seorang gadis terdengar setelah itu namun nada nya berubah menjadi dingin .

''Wah...wah....wah .. Tamu tak diundang . Masuk ke kamar orang tanpa izin nya dan tiba-tiba ingin menyerang nya , Tuan kamu memiliki keberanian yang besar ''

Suara dingin gadis itu membangunkan Cloud dari keterkejutan nya , Di bawah sinar rembulan samar-samar terlihat cahaya perak yang menyelimuti gadis itu , mata biru itu bersinar di tengah gelap nya ruangan , senyuman yang bermula manis dari seorang gadis , kini penuh dengan seringai yang menyeramkan . Mata sejernih kristal itu memandang nya dengan penuh cemooh dan dingin pada saat yang sama .

'' He ...he...he... Hati-hati ! ''

Suara gadis itu membangun kan Cloud , dan dengan cepat menangkis pisau terbang milik gadis itu . Cloud tidak sadar bahwa gadis itu telah berada di belakang nya , dengan seringai khas nya Gadis itu menendang sebelah kaki nya , Cloud yang kehilangan keseimbangan nya melempar pedang nya , pedang yang berada di udara tipis langsung ditangkap gadis itu . Gadis itu berbalik dan mendorong pedang itu ke leher Cloud .

'' Nah ... Orang asing , bagaimana kamu ingin mati ? ''

Suaranya yang  manis namun perkataan nya mengandung niat yang berbahaya , Cloud tanpa sadar menggigil melihat seringai gadis di depan nya , ia akhir nya sadar bahwa gadis di depan nya adalah Nona Mereke '' Akasia Valeri Vorte '' , Namun apakah Nona nya sedingin dan sekejam ini , kemana pergi nya nona mereka yang manja , sombong dan cengeng . Cloud dengan gemetar dan menatap parau kearah Akasia Valeri Vorte .

''Nona maafkan saya Karena tidak sopan , dan masuk seenak nya kamar anda ''

Akasia Valeri Vorte melebarkan senyum penuh seringai milik nya , pedang itu masih di leher Cloud .

'' Benar-kah , sayang sekali ''

Saat Akasia Valeri Vorte hendak menebas leher Cloud , suara dingin lain nya menghentikan pedang itu .

'' Berhenti ! ''

Akasia Valeri Vorte menatap orang yang berteriak pada nya , Akasia Valeri Vorte malah balik bertanya dengan dingin .

'' Siapa kamu ? ''

Orang itu malah semakin marah .

'' Akasia Valeri Vorte , Apakah kamu tidak mengena ku ? ''

'' Pertanyaan bodoh macam apa itu ? , kalau aku mengenal mi buat apa lagi aku bertanya ''

Dan Vorte yang baru saja kembali ke ruang kerja nya , akhir nya teringat saat menyuruh Cloud untuk menggeledah seluruh kastil , dan seharusnya sekarang ia akan menggeledah kastil milik Putri nya , karena Dan Vorte sangat penasaran dengan rumor yang ia dengar dari para pelayan.

Akhir nya Dan Vorte menuju kastil timur tempat ia menghukum Putri nya , Tapi Dan Vorte malah melihat hal yang begitu mengejutkan , Apakah gadis yang dengan mudah nya mengalahkan Ksatria andalan nya , dan bahkan hampir membunuh Bawahan nya itu adalah Putri nya yang manja , sombong , cengeng , berpikiran sempit ' Akasia Valeri Vorte ' yang ia kenal . Dan hampir saja ia membunuh bawahan nya , dan seperti nya rumor yang beredar itu memang benar . Putri nya mengalami Lupa Ingatan , dan bahkan sikap nya berubah drastis .

Tetapi entah perasaan menusuk apa yang datang pada nya , saat Putri nya sendiri memberi bahu dingin dan bahkan tidak mengenal nya .

''Jadi saya tanya pada anda sekarang , anda itu siapa dan buat anda di kamar saya ? ''

Cloud yang melihat Dan Vorte langsung bangun dan memberi hormat.

'' Tuan Marques ''

Akasia Valeri Vorte menaikkan sudut alis nya , dan tersenyum tipis sebagai ganti nya . Akasia Valeri Vorte duduk dan menatap Dan Vorte dengan penuh pertanyaan .

'' Jadi anda adalah ayah saya ? , tapi tidak mirip sama sekali ''

Cloud berdiri ditengah-tengah mereka , menggigil ketakutan . Nona nya benar-benat terlalu memiliki banyak perubahan sikap , bahkan sekarang ia dengan berani menatap langsung mata Marques .

'' Akasia karena kamu sudah tahu , jelaskan semua yang terjadi ini ? ''

Akasia Valeri Vorte dengan malas menguap , Akasia Valeri Vorte mengelus pedang dan saat berikut nya ia malah melempar pedang itu kearah Dan Vorte . Dan Vorte terkejut dan dengan sigap menangkap pedang itu , karena gerakan Dan Vorte yang agak lambat  , pipi nya tergores oleh pedang , Cloud kaget dan tiba-tiba mundur beberapa meter , Dan Vorte wajah nya merah padam akibat marah .

''Akasia kamu ingin membunuh ayah mu sendiri ? ''

'' Sebelum anda berkata seperti itu , saya yang seharus nya bertanya pada anda bukan ? . Buat apa seorang ksatria dengan lancang nya masuk kamar saya tanpa izin , dan bahkan menyerang saya . Tuan Marques bisakah anda menjawab pertanyaan saya ini ? ''

Akasia Valeri Vorte tersenyum dengan lebar ,namun Cloud merasa-kan bahu dingin sebagai ganti nya .

'' Lalu tanpa izin dari pemilik nya , anda masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu . Dimanakah Tuan Marques yang terhormat ''

Dan Vorte tersentak saat melihat senyuman dingin Akasia Valeri Vorte , sekarang ia baru menyadari sesuatu Putri nya berbeda dengan yang dulu , dan bahkan Putri nya tidak memanggil nya dengan sebutan ' Ayah ' , suara manis yang selalu memanggil nya ayah dengan penuh kasih sayang , telah menghilang dan di depan nya adalah Akasia Valeri Vorte yang berbeda . Dan Vorte berbalik pergi , sementara Cloud menatap bodoh kepergian Dan Vorte . Dan saat ia berbalik menatap senyuman indah Akasia Valeri Vorte , ia menggigil lagi dan hendak pergi namun berhenti saat suara manis Akasia Valeri Vorte .

''Kemana kamu mau pergi , jangan lupa bawa orang ini . Hati-hati saat keluar jika tidak mau tersandung sesuatu ''

Cloud Dengan cepat berlari keluar , ia takut setengah mati setelah Memandang Akasia Valeri Vorte , benar-benat mengerikan .

..............

Black-bellied Demon PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang