21. Balas Dendam

4.3K 205 3
                                    

Terhitung sudah dua Minggu hubungan Alden dan Sherly kandas, meskipun Sherly selalu memohon agar hubungan mereka kembali. Tapi, Alden sudah tak peduli, ia lebih memilih diam dan lebih mementingkan latihannya bersama dengan Echa. Ujian Nasional sudah berada di depan mata, hanya tersisa satu Minggu lagi hingga Ujian Nasional tiba.

Kelas duabelas sekarang sudah di sibukkan dengan pengayaan, tak ada waktu lagi hanya untuk sekadar bersantai-santai. Sementara kelas sepuluh dan kelas sebelas dengan gembira menyambut jam kosong karena guru-guru sangat sibuk mengurus soal-soal untuk proses pengayaan.

Lorong koridor cukup ramai, Echa berjalan menuju kelasnya.

"Resha," panggil Alden, cowok itu berlari menghampiri Echa.

"Iya, Kak ada apa?" tanya Echa.

Alden mengatur napasnya yang tidak beraturan karena berlari.

"Latihannya sudah selesai, kamu tinggal tunggu acara Prom night nya aja," terang Alden membuat Echa menganggukinya.

"Iya, Kak pasti."

"Makasih ya, kamu udah mau jadi teman duet Kakak," ucap Alden menatap Echa teduh.

Jujur, Echa sangat merindukan tatapan teduh itu, tapi Echa cukup tahu diri, ia masih menghargai posisi Sherly.

"Iya Kak, sama-sama. Kalau nggak ada lagi aku pamit ke kelas," balas Echa.

"Tunggu."

"Echa."

Di saat bersamaan suara Alden dan Deva beradu, Deva berjalan menghampiri Alden dan Echa dengan pandangan yang sulit di artikan.

Echa menautkan kedua tangannya melihat Alden dan Deva yang saling bertatapan lalu tersenyum miring.

"Kenapa, Kak?" tanya Echa pelan.

"Ikut aku yuk," ajak Alden.

"Nggak, Echa, kamu ikut aku," larang Deva.

Alden mengernyit. "Siapa lo, yang duluan samperin Resha gue," ujar Alden tak terima.

"Gue nggak peduli," tukas Deva.

"Echa ikut aku ya, sebentar aja," ajak Deva semakin membuat Echa kebingungan, ada apa dengan kedua sahabat ini?

"Eng--" Echa tak tahu mau menjawab apa.

"Enggak boleh, Echa sama gue duluan," sela Alden kukuh.

"Lo nggak dengar, gue nggak peduli."

"Lo tuh ya."

"Apa?"

"Eh, udah-udah, Kak, Echa milih aja," ucap Echa melerai pertikaian Alden dan Deva.

"Lo milih siapa?!" Alden dan Deva bertanya kompak membuat nyali Echa menciut.

Echa membuang napas sebentar lalu memutuskan pilihannya.

"Aku milih nggak ikut siapa-siapa, maaf ya, Kak, Echa sibuk hari ini," pungkas Echa, gadis itu cepat-cepat berjalan menjauhi Alden dan Deva yang kini saling bertatapan.

"Ini karena lo," tuduh Alden.

"Lo," balas Deva.

"Lo yang ikut-ikutan ajak dia."

"Lo," tandas Deva berlalu meninggalkan Alden yang menggeram kesal.

✨✨✨

Echa sampai di rumah setelah berjalan dari depan kompleks karena pulang dengan naik angkot. Lagi-lagi ia harus di hadapkan dengan dua pilihan dari Alden dan Deva yang semakin membuatnya bimbang harus memilih antara dua pilihan itu. Keputusannya, Echa tak memilih siapa-siapa, ia lebih memilih pulang sendiri.

I'm Strong[Echa] ANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang