........
Cuaca hari ini sangat buruk, bahkan pagi pagi sudah hujan saja. itu membuat biru terpaksa berangkat sekolah sama angkasa naik mobil. karena ayah tirinya sudah pergi tadi pagi pagi sekali karena rapat mendadak.
"biruuuu bangunnn cepatt sinii udah ditunggu kasaa!!!" seru mama biru sambil nyiapin sarapan untuk keluarganya.
"iyaa." ucap biru sambil menuruni satu persatu anak tangga.
"sarapan dulu, makan aja kasa." kata mama biru, panggil saja mama asha.
"siap tante." kata kasa sambil mengambil sepiring nasi goreng buatan mama asha.
mereka pun segera sarapan, biru hanya mengambil 2 lembar roti beserta selai kacang seperti biasanya, dia ngga mood pagi pagi makan nasi.
ngga lama sarapan, biru dan kasa segera berangkat ke sekolah karena takut macet karena hujan.
"kemaren lo abis dari mana sama bumi?" tanya kasa tanpa mengalihkan pandangan nya.
"anu .... emm ituu aduhhh lo jangan cepu in ke mama gua yaaa plisss, abangggg." ucap biru seraya merayu kasa.
"iya iyaa ngga, sejak kapan gue cepuu? emang lo dari mana sih?"
"nemenin bumi beli hadiah buat keponakannya, ituuu gue dipaksaa, lo tau sendiri kan gua orang nya gaenakannn." kata biru.
"ohhhh yauda kepo doang."
galama perjalanan mreka pun sampai ke sekolah, hujan nya kali ini bener bener awet, awannya juga mendung banget, apakah menandakan sesuatu?
"bang lo bawa payung? gua lupaa ngga bawa." ucap biru.
"ada nih pake aja." kata kasa sambil menyerahkan payungnya.
"terus lo pake apa?" tanya biru.
"gua ujan ujan aja kan gua bawa ganti." kata kasa.
"oh yauda." biru segera keluar dari mobil kasa dan segera memakai payung nya.
dia sedikit berlari untuk ke kelasnya, tapi tetap hati hati karena lantai sangat licin karena bekas sepatu murid yang terkena air hujan.
sesampainya dikelas dia segera melepas sepatunya dan menaruhnya di rak sepatu depan kelasnya.
saat ia memasuki kelasnya ternyata sudah banyak siswa yang hadir, emang dia sampai sekolahan tadi agak mepet.
"ciee biruuu." ucap vio ketika melihat biru yang melangkahkan kaki nya menuju tempat duduk nya.
"anjai aa bumi gas pol ya." kata arjuna seraya melirik bumi yang tengah asik dengan ponselnya.
"biru jadi yang keberapa bum?" tanya zevan.
bumi hanya berdecak kesal sambil melirik tajam zevan.
biru yang mendengar itu semua hanya diam sambil menahan malunya, dan terus melangkahkan kakinya ke tempat duduknya di baris ketiga itu.
dia sekarang duduk sama jeffran karena teman sebangkunya pindah kemarin. dia melihat jeffran yang menenggelamkan kepalanya dilipatan tangannya yang berada di atas meja.
biru mengerutkan alisnya, dia menatap jeffran bingung, tapi gak lama tiba tiba wali kelas mereka dateng ke kelas.
"selamat pagi anak anak." ucap pak agus, wali kelas mereka.
"pagii pak." jawab para siswa serentak.
"jadi sebenarnya hari ini kalian pulang cepet karena para guru rapat, tapi karena cuaca kali ini sangat buruk, hujan ngga berenti dan malah semakin deras, jadi kalian tetep di kelas saja dan jangan brisik."

KAMU SEDANG MEMBACA
BUMI BIRU
Genç Kurgu[ HIATUS ] Dia datang dengan ribuan pesonanya, menarik ku kedalam satu titik, titik dimana aku merasa segalanya, dimana titik terbaik menurut ku, tapi tidak menurut takdir. Dia cahaya yang paling terang dari ribuan cahaya yang ada, dia menerangi dun...