8. ANGRY

45 13 3
                                    

HAPPY READING
'
'
'
'
'
'
'

(GUYS  WATTPAD LAGI ERROR, SETIAP CHAPTERNYA KEACAK!!! , MOHON BACA SESUAI NOMER

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(GUYS  WATTPAD LAGI ERROR, SETIAP CHAPTERNYA KEACAK!!! , MOHON BACA SESUAI NOMER.)

Soobin memperlambat larinya, nafasnya tersenggal-senggal, ia spontan menengok kebelakang, dan soobipun dapat bernafas lega, kala bangunan villa sudah tak nampak lagi olehnya.

Ia pun mendudukkan dirinya dan mengambil minum dari tas yang ia bawa, soobinpun mulai memikirkan statergi buat dia bertahan di hutan ini.

Mungkin butuh beberapa hari untuk sampai ke pemukiman, mengingat mereka kesini pake mobil saja 5 jam, apa lagi jalan kaki.

Soobin pulang hanya mengandalkan jalan setapak yang ada ditengah-tengah hutan ini, soobinpun menyandarkan punggungnya kepohon.

Ia lelah dan mengantuk, iapun memutuskan untuk tidur dan berharap ketika bangun ia sudah berada dirumahnya dan kejadian ini semua hanya mimpi.



.......

"hyung!! Hyung!! Bangun!!"

"ungh, eh??!!"

"hyung lu kabur sendirian aja! Kok Gak ngajak-ngajak sih? Dasar gak setia temen lo hyung"

Soobin diam sebentar, ia agak telmi karna baru bangun tidur, ya dia kaget karna bangun-bangun ada temannya di sampingnya dan tunggu apa yang di bawa temannya itu.

Mesin pemotong kayu?

"eh-eh lo kok bisa ada disini, trus apa-apaan mesin pemotong kayu ntu"  tanya nya was-was.

"gwe kesini emang nyariin lu hyung, kalo soal mesin ini buat motong hyung" ucapnya dengan senyum lebarnya.

soobin merasa tak asing dengan senyum lebar itu, ia merutuki kebodohannya kenapa ia baru tau arti senyuman itu sekarang.

Soobin menegang ditempat, matanya menatap lawan bicaranya ini tak percaya.

"hyung sekarang lari deh, ntar biar gwe kejar, gak asik kan kalo langsung motong doank hehe"

"LO GILA!!! JADI SELAMA INI LO..."

"ssssst jan teriak-teriak hyung gwe gak budek, karna hyung keknya gak mua main kejar-kejaran, kita main petak umpet aja yuk hyung, gwe bakal itung sampe dua puluh, ayolah hyung dah lama gwe gak main ama lu" ucap orang itu terkekeh dan langsung menutup matanya.

Orang itu mulai menghitung, soobinpun tak menyia-nyiakan kesempatan ini, ia berlari menjauh mungkin meninggalkan tas beratnya itu, masabodoh dia akan kelaparan.

Soobin lebih memilih mati kelaparan dari pada mati ditebas oleh mesin pemotong kayu tersebut.

Soobin terus berlari dan berlari, ketika ia merasa sudah cukup jauh, iapun bersembunyi di balik semak-semak untuk menetralkan nafasnya, namun.

Srak!! Srak!! Srak!!

Terdengar langkah kaki di antara dedaunan, soobin membelalakkan matanya, demi apa, padahal dia sudah berlari sajauh yang ia bisa, tapi kenapa temannya itu dapat mengejarnya.

"hyung lu gimana sih, tadi gwe minta kita main kejar-kejaran lu malah teriakin gwe, pas gwe suruh buat main petak umpet, lu malah lari, aneh lu hyung"

Soobin menutup mulutnya rapat, supaya deru nafasnya tak dapat di dengar dengan jelas.

Suara mesin pemotong kayu yg dihidupkan pun terdengar, soobin takut setengah mati, ingin menangis saja rasanya.

"hyung dimana? Ngumpetnya jangan ditempat yang susah-susah apa hyung,"

Soobin memperkeras menutup mulutnya ia memejamkan matanya erat berharap, temannya itu tak dapat menemukannya.

"ketemu hehe"

ZREENG!!!

"AAAAKH" teriak soobin keras, kala punggungnya di tebas dari belakang, sakitnya bukan main, darah segar muncrat dari sana, mengenai wajah Temannya itu.

"manis" ucapnya kala menjilat darah soobin yang muncrat kemukanya.

Soobin terjatuh dalam keadaan telungkup, nafasnya tersenggal-senggal, sepertinya tebasan tadi sudah mematahkan tulang punggungnya.

Sedangkan temannya itu terkekeh dan menedang badan soobin, membuat sang empu berubah posisi menjadi telentang.

Wajah soobin sudah pucat, ia hanya pasrah dengan air mata yg keluar deras tari matanya, sakit di punggungnya menjadi kala bergesekkan dengan tanah.

"aaaakh" teriak soobin kala temannya itu menginjak dadanya keras, hingga luka dipunggungnya itu, menempel di tanah yg kasar.

"aaaaakh" temannya itu memperkeras injakkannya di dada soobin.

"gimana hyung enak?" tanyanya datar tanpa ekspresi.

"ngeliat mukalu yang kesakitan, rasanya nikmat banget"

"akhirnya dendam gwe selama ini bisa gwe lampiasin, walaupun beda orang"

"yaudah hyung, yok selesain permainannya, gwe bakal bongkar puzzle kali ini"

ZREENG!!!!












TBC.

LIFELONG FRIEND[TXT] #ENDWhere stories live. Discover now