Jangan lupa buat Vote dan Komen sebelum membaca❤️ kritik atau saran pun bolehh🤗
Selamat membaca ✨
"Gak papa lah, udah ya by mending kita jalan yukk." Ajak Rizky. Mereka pun pergi ke sebuah kafe dekat sekolah.
"Ky," panggil Beby.
"Iya ada apa By?"
"Udahan ya backstreetnya." Ucap Beby dengan memelas.
"Kenapa?"
"Kamu yang kenapa? Kenapa harus backstreet? Apa yang kamu sembunyiin dari aku?" Tanya Beby bertubi-tubi.
"Nggak ada By, yudah sih jalanin aja dulu."
"Apa kamu nggak beneran cinta sama aku?!" Beby teringat dengan kata-kata Arkan kemarin.
"Apa sih By? Ya beneran cinta lah." Ucap Rizky dengan nada yang sedikit meninggi.
"Terus kenapa?!"
"Udah deh Beby kita ke sini tuh buat quality time!" Rizky sengaja menekankan nama Beby.
"Udahlah aku udah nggak nafsu quality time sama kamu." Sambungnya.
"Terus sama siapa? Sama cewek yang tadi pagi kamu anter ke sekolah terus kamu rangkul dia iyakan?!"
Kini giliran Beby yang berbicara dengan nada tinggi, pasalnya Beby sudah muak dengan kelakuan Rizky. Contohnya saja tadi pagi, Beby melihat dari lantai atas Rizky yang sedang membukakan helm si cewek lalu merangkulnya sampai ke kelas. Bukan hanya itu saja, Beby pun pernah beberapa kali melihat Rizky jalan bersama cewek lain. Sakit? Marah? Kecewa? Pasti!
"Apa sih kamu? Dia cuman sepupu aku." Sanggah Rizky, ragu.
"Oh sepupu ya? Tapi kok kayak pacar gitu ya?"
"Udahlah, muak aku sama kamu. Mau aku yang pergi atau kamu yang pergi?!" Bentak Rizky.
Sementara itu di meja lain ada seseorang yang menyimak drama mereka sendari tadi, sangat menyenangkan pikirnya. Namun dia juga khawatir dengan keadaan Beby.
Beby keluar dari kafe tanpa sepatah katapun, dia melajukan Hatori dengan kencang. Tanpa disadari bulir bening mulai jatuh membasahi pipi Beby.
"Arghhhh kenapa gue harus lemah sih." Teriak Beby, membuat pengguna jalan lainnya melirik ke arah Beby.
"Apa lo liat-liat ha?!"
"Sensi amat mbaknya, makannya kalo nggak mau lemah ya harus kuat." Celetuk pengendara motor yang mungkin usianya 20tahunan.
"Diem lo."
"Anjir singa ngamokkk." Si pengendara motor itu pun berlalu dengan kencang.
Beby meminggirkan Hatori di parkiran taman. Dia butuh ketenangan, mungkin taman cocok untuknya.
"Hufttt." Beby menghela nafas panjang, matanya sembab karena menangis di jalan tadi.
Beby duduk di ayunan yang tersedia di taman itu, banyak sekali anak kecil yang sedang bermain. Sedang asik memperhatikan anak-anak bermain pipinya merasakan dingin padahal tidak hujan.
(Anggap aja itu tangan lagi nyondorin ke pipinya Beby)
Beby tersenyum ketika melihat siapa yang membuat pipinya menjadi dingin, dia pun mengambil alih minuman yang berada di tangan Arkan. Ya, dia Arkan.
"Bisa memulihkan ion tubuh tapi nggak bisa memulihkan hati yang rapuh." Ucap Beby membuka tutup pocari sweat lalu meneguknya sampai setengah habis.
"Anjay." Kekeh Arkan, Beby pun ikut terkekeh akan ucapannya.
"Sini biar saya yang mulihin hati kamu."
"Ishh apaan sih Bapak." Salting Beby, Arkan hanya tertawa kecil.
"Memangnya hati kamu itu tidak mau dipulihin sama saya?"
"Eh- auah pa, lagi ngapain juga sih pa Arkan di sini?"
"Menghibur kamu." Jawab Arkan singkat namun berdampak besar bagi jantung Beby.
"Emang nya pa Arkan bisa ngehibur gitu?"
"Bisa."
"Yudah gimana coba?"
Arkan diam, sebenarnya dia juga bingung harus menghibur Beby dengan cara apa.
"Lia, nanti kalo sudah lulus mau lanjut kuliah?" Tanya Arkan memecahkan keheningan.
"Maybe sih."
"Tidak ingin kerja?"
"Mau lah, ya makanya itu masih bingung saya pa, antara kuliah atau kerja." Beby tampak berpikir, dan mulai melupakan rasa sedihnya.
"Tapi pengennya sih langsung kerja aja." Sambungnya
"Gak usah deh Lia."
"Lah kenapa?" Bingung Beby.
"Biar saya aja yang kerja nafkahin kamu, kamu tinggal jaga rumah juga anak-anak."
"Ngaco pa Arkan." Salting Beby, mengalihkan perhatian kepada anak-anak yang sedang bermain.
"Oh iya, sudah sore pulang yuk." Karena keasikan mereka pun lupa akan waktu.
"Ah iya ayo."
"Mau saya antar?" Tawar Arkan.
"Nggak usah pa, lagian saya juga bawa Hatori." Tolak Beby.
"Hatori?" Bingung Arkan.
"Ituu, motor saya." Tunjuk Beby pada Hatori. Sementara itu Arkan hanya mengangguk.
~~~~~
Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, namun gadis itu belum juga tertidur. Dia masih asik dengan musik dan wattpad nya. Sesekali dia mengecek WhatsApp menunggu kabar dari sang pacar, namun nihil.
Ting
Suara notif dari handphone Beby, segera dia membukanya, berharap Rizky lah yang mengirim pesan.
Mr. Sbk💥
OnlineLia?
Eh ceklis dua dong,
Belum tidur kamu?Belum, ada apa pa Arkan?
Kenapa belum tidur?
Belum ngantuk lah pa
Besok sekolah, jangan gadang nggak baik buat kesehatan.
Iya iyaa
Yasudah tidur sana
Selamat tidur Lia
Sampai ketemu besok:)Dilihat oleh Lia~
Beby tidak membalas pesan dari Arkan, dia heran juga terharu, kenapa bisa orang itu perhatian kepadanya sedangkan pacar sendirinya pun belum mengabarinya sampai saat ini. Beby tak mau sakit hanya karena laki-laki brengsek itu, dia pun menuruti perkataan Arkan.
Next???
Jangan lupa buat vote dan komen sebanyak-banyaknya ❤️😍
KAMU SEDANG MEMBACA
MR.SBK
Teen FictionBagaimana jadinya ketika seorang guru tampan yang memiliki kepedean setinggi langit bertemu dengan seorang gadis cantik penyuka musik, yang tak lain muridnya sendiri?! "Kamu suka musik kan?" Tanya Arkan tiba-tiba. "Iya, saya menyukai musik. Memangny...