✨7✨

75 33 8
                                    

Selamat membaca ✨

Seperti pesan dari Arkan kemarin, kini Beby sedang mencari Arkan di lingkungan sekolah, namun nihil orang itu tidak ada di mana-mana.

"Ishh tuh guru kemana sih gue cariin nggak ada tapi pas gue nggak cariin pasti nongol tuh guru," kesalnya.

"Apa dia di perpustakaan ya? Belum gue cek juga sih,"

"Ya udah deh gue cek aja." Putusnya, Beby pun menuju ruang perpustakaan yang ada di lantai bawah. 

Beby terus menelusuri setiap tempat dan akhirnya dia menemukan orang yang sedari tadi dia cari, dia duduk di paling pojok.

"Tuh dia orangnya, eh tapi gue mau ngapain ya nemuin dia?" Bingung Beby, masih diam di tempat dia berdiri.

"Lia" panggil Arkan ketika melihat Beby.

"Eh- Pa Arkan" gugup Beby mendekati Arkan yang masih anteng duduk di pojok.

"Selamat pagi Pa,"

"Pagi Lia, sedang apa kamu di sini?"

"Cariin Bapak," lirih Beby namun masih bisa di dengar oleh Arkan.

"Apa?"

"Eh– itu anu– lagi cari buku, iya buku ini." Ucap Beby terbata-bata sembari mengambil salah satu buku yang ada di belakangnya. Arkan hanya tersenyum melihat Beby yang salting.

Masyaallah, masih pagi gini udah di kasih yang manis-manis. Batin Beby.

Cekrekk

"Bakal viral se-Sma harapan nih." Ucap seseorang, tersenyum miring.

Kring.. Kring...

"Masih mau di sini Lia?" Tanya Arkan.

"Tapi, lebih baik kamu segera ke kelas, bel masuk sudah berbunyi" sambungnya.

"Ah masa sih Pa? Kok saya nggak denger ya."

"Emangnya kamu ngelamunin apa sampe suara bel masuk nggak ke dengeran?"

"Eh– nggak ngelamunin apa-apa kok Pa."

"Ya udah, kamu segera ke kelas sana."

"Ya udah deh Pa, saya permisi." Pamit Beby sedikit kecewa.

Sementara Arkan tersenyum sendirian, sudah seperti orang gila.

"Assalamualaikum tema—"

Salam Beby terhenti ketika dia melihat sudah ada guru yang mengajar.

"Beby! Kenapa telat?!" Tanya bu Amel, guru Sejarah di kelas IPS.

"Itu Bu- anu- sebenernya saya udah datang dari tadi Bu, tapi masuk ruang perpustakaan dulu jadi telat deh," jelas  Beby terbata-bata

"Alasan saja kamu" sanggah Bu Amel.

"Terserah Ibu aja deh," lirih Beby.

"Ngomong apa kamu!"

"Nggak Bu, boleh saya duduk Bu?"

"Ya sudah, kali ini saya kasih kamu ampun, tapi awas aja kalo diulangi lagi!"

"Baik Bu." Beby pun langsung pergi ke tempat duduknya, dengan perasaan yang masih kesal.

"Baik lah anak-anak sekarang buka bukunya halaman 21, bla.. bla.. blaa," Bu Amel terus menjelaskan.

"Beb, Lo hutang penjelasan sama gue" bisik Cia.

"Penjelasan apa deh?"

"Itu loh, kenapa Lo telat masuk?"

MR.SBKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang