dua puluh tujuh

1.7K 214 18
                                    

"mami papi?!"

sana terdiam di pintu ruangan tzuyu, kenapa tiba tiba mereka ada disini?
dan juga bukannya waktu itu mereka membenci tzuyu?

Oh ya! Sana menoleh ke arah ranjang dan mendapati bayi bagong nya sedang fokus memakan roti sampai mulutnya penuh

Ia terkekeh sebentar lalu menetralkan wajahnya menatap kedua orangtua nya datar

"kalian ngapain disini?" ucapnya berjalan mendekat ke ranjang tempat tzuyu yang masih fokus dengan rotinya

Bukannya bagaimana tapi saat sana mengingat bagaimana cuek papinya ke tzuyu membuat sana sedikit kesal

Oh apakah mereka baik karena tzuyu sudah menyelamatkan dirinya? atau karena sudah menangkap taehyung yang ternyata anak dari pejabat korupsi

"kenapa kamu ga keliatan seneng? bukannya ini yang kamu mau ?" sahut tuan tozaki

"kok baru sekarang? dari dulu kemana aja?"

"san. . ." bisik tzuyu tanda untuk jangan mengibarkan bendera perang

"udah lah tzu, kalo didiemin ntar mereka malah bertindak sesukanya ke kamu" sahut sana kesal lalu menatap orang tuanya lagi

"kalian baik karna tzuyu udah nyelamatin aku kan?"

"oh aku tau pi, papi sama mami baik karna tzuyu udah nyelamatin harta kalian sebelum taehyung ngerebut duluan"

"gimana? seneng hartanya aman?"

"sana" ujar nyonya tozaki berusaha menahan emosinya

"apa? aku bener kan mi? karna harta kalian udah aman, pasti sekarang kalian bakal pamer ke orang orang--

"papi hanya mau berterima kasih pada tzuyu karna berhasil menangkap buronan polisi" sela tuan tozaki

"ha?" kompak sana dan tzuyu bingung

"ya keluarga kim itu sebenernya buronan, papi hanya membantu polisi untuk menangkapnya"

"dengan cara papi jodohin aku sama dia dan buat nyawa aku sama yang lain terancam?!"

"mau gimana lagi biar nama keluarga kita dipandang tinggi oleh orang lain , oh dan jangan lupa masalah bayaran" santai tuan tozaki

"ya itu urusan papi lah, kenapa disangkut pautin sama aku? masalahnya temen aku yang lain juga kena, sepupu tzuyu bahkan tzuyu sendiri juga kena"

"itu urusan mereka, kenapa ikut campur"

"cih, berarti lebih penting uang daripada anak sendiri?"

"kamu yang berpikir begitu"

🔕🔕

Setelah kejadian itu, sana sedikit menjauhi tzuyu karna malu atas perbuatan papinya

"kalo gitu mending gue mati aja tuh karna bom" gumam nya kesal

Sana sekarang sedang berjalan di koridor menuju kelasnya dan ia baru sadar jika ia datang kepagian

"pantes aja masih sepi"

Masuk kelas dan langsung menelungkupkan kepalanya di meja berpikir untuk melanjutkan tidurnya

6 menit

Merasakan sesuatu menyentuh lengannya ,membuat ia terbangun

"tzuyu?" kaget sana melihat tzuyu berdiri di depannya

"iya hehe, hm tadi gue beliin lu ini barang kali belum sarapan" ujarnya memberi susu coklat dan roti gandum

"eh makasi"

Tzuyu hanya mengangguk lalu duduk tepat di depan mejanya , memperhatikan sana yang sibuk melahap roti

"laper?" yang dibalas anggukan

"hmm tzu maafin masalah kemarin ya, papi emang segila itu tentang uang" ragu sana menunduk

Tzuyu yang melihat itu terkekeh lalu mengusap sesekali mengacak rambut sana lembut

gemes

"gapapa kalik, lagian udah beres juga kan"

Sana hanya mengangguk membenarkan, iya sih tapi kan tetep aja merasa bersalah

"hari ini lu sibuk ga?" tanya tzuyu setelah beberapa menit hening

"eum. . . enggak si, kenapa?"

"mau jalan jalan?"

"mau dong, kemana?" senang sana

"mall or pantai"

"oke ntar gue tunggu di parkiran ya"

"wess pagi pagi udah menyebar keuwuan aja" celetuk joy yang datang bersama yerin juga jennie

Sana yang mendengar itu merasa kesal dengan kehadiran mereka

ih ganggu aja lagi bucin

"udah mau bel tuh, balik gih" ujar yerin ke tzuyu yang dibalas anggukan

Tzuyu berdiri lalu pergi ke kelas setelah berpamitan ke sana

"eh lu tau ga? taehyung cakep banget njir ga boong"

"loh dia masuk?"

"iya lah, tadi gue liat dia nongkrong di parkiran"

"taehyung? bukannya dia ditahan?"

tbc

gue prustasi tadi ujian ketauan nyontek brainly 😷😭

Cuek | SATZU✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang