dua puluh satu

1.7K 220 5
                                    

disini lah mereka berempat sekarang
menatap intens jalanan gang yang sepi dan gelap

"yakin?" tanya chae yang masih ragu dengan keputusan mereka

"yakin, biar masalah ini cepet selesai lagipula emang lu mau tae apa apain sana?" tanya tzuyu yang spontan di jawab gelengan oleh chae

"yang gue takutin kita bakal kalah jumlah" ujar dahyun

"gapapa, kita udah bawa senjata" jawab jeong melirik balok kayu, besi dan juga beberapa batu

"semoga cewek cewek gaada yang nyusul kesini"ucap tzuyu

Flashback on

"kita bakalan tetep kesanaa walaupun kalian larang"

"tapi gimana ntar kalo kalian kalah ? siapa yang bakal nolongin kalian? " khawatir jihyo

"tenang, gue udah telfon bang jackson buat jaga jaga" jawab tzuyu guna menenangkan mereka

"pokoknya kalian jangan ada yang nyusul kita kesana, ntar yang ada kalian yang di apa apain" ucap jeongyeon

"ga janji" jawab momo

"kali ini dengerin kita, jangan ada yang nyusul"

"gini deh kalo kita ga balik dalam waktu 2 jam, kalian telfon siapapun buat nolongin kita"

"asalkan kalian ga nyusul kesana" ucapan tzuyu membuat lainnya mengangguk pasrah

Flashback off

"tapi kalo boleh jujur ya, gue takut njir" ucapan dahyun membuat mereka bertiga terkekeh

"bukannya lu yang paling semangat waktu tae nyuruh kita kesini?" goda chae

"ya kan gue gatau kalo ini gang se gelap ini" bela nya

bugh

tiba tiba ada yang melempar mereka dengan batu

"e-eh sembunyi" pekik jeong

mereka langsung bersembunyi dibelakang tembok tinggi

"anjir kalo kayak gini gue makin yakin kalo kita kalah banyak" gumam chae

"tunggu apalagi? ayo! " teriak tzuyu lalu berlari masuk ke gang itu

"tzuyu tunggu! " yang lain langsung menyusul



"perasaan gue ga enak" celetuk sana membuat yang lain menatapnya

"gue masih bingung kenapa lu sempet ga percaya dengan perlakuan taehyung? padahal jelas jelas dia nerror tzuyu selaku mantan pacar lu" kesal mina

"udah lah, bahas itu nanti aja" lerai jihyo

"tapi gue ga munafik, gue dukung mina" celetuk momo

"mo?" gumam sana

"walaupun awalnya gue suka dengan perlakuan taehyung waktu awal lu ngenalin dia ke kita, tapi gue lebih dukung lu sama tzuyu" sahut nayeon

"kalian kira gue lebih milih taehyung? kalo bukan karna bokap jodohin gue sama taehyung, pasti gue ama tzuyu masih langgeng sampai sekarang" tangis sana pecah

siapa yang kuat jadi sana?

dipaksa putus dan berpura pura setuju dengan perjodohan ini

dan lebih sakitnya lagi ia harus berpura pura tersenyum saat bergandengan dengan taehyung di depan tzuyu

sana juga paham disini yang paling disakiti adalah tzuyu, ia sangat ingin memeluk tzuyu guna menenangkan

tapi apa boleh buat? mereka saling tatap pun berakhir canggung

"ini udah sejam lebih, mereka gapapa kan" khawatir jihyo membuyarkan lamunan sana

"kalo mereka kenapa napa, kita telfon siapa?" pertanyaan momo membuat mereka saling tatap


"chae lu gapapa kan?" teriakan jeong membuat chae yang tersungkur langsung bangun

"gapapa cuma memar" jawabnya

ya perkataan chae memang benar jika mereka kalah banyak

yang mereka kira jika lawan mereka belasan ternyata puluhan

bagaimana tak kewalahan?

"tzu awas belakang lu" pekik dahyun yang melihat seseorang hendak memukul kepala tzuyu dengan balok kayu

bugh

"tzuyu!"

tzuyu terpental setelah di tendang di bagian perutnya

"akhh" ringis nya

"tzuyu! "

tzuyu menoleh

"KALIAN NGAPAIN KESINI?"

•BERSAMBUNG•

double update hehe

btw

cerita yang ini udah gue publish ya

ayooo di cek and jangan lupa tinggalkan jejak

good night

Cuek | SATZU✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang