⚡Rooftop⚡

573 90 22
                                    

"Sekarang kumpulkan tugas fisika kalian." perintah guru perempuan tersebut.

Masih muda, cantik tapi sayangnya galak tak tertolong.

"Nares, cepat kumpulkan tugas kamu"

Pemuda itu berdiri tanpa membawa buku, menghadap sang guru killer.

"Saya belum ngerjain tugas, Bu" ujarnya ringan, seakan bukan masalah besar.

"Nares, udah berapa kali kamu gak kerjain tugas dari saya?!"

"Gak tau, Bu. Saya lupa"

Padahal yang sedang berhadapan dengan guru itu adalah Winwin tapi mengapa yang merasa takut satu kelas.

"Hari ini kamu tidak boleh ikut kelas saya, silahkan keluar"

Tanpa berlama-lama, Winwin melangkah keluar kelas. Memandang Doyoung dan Changmin, mengisyaratkan dirinya baik-baik saja.

Sebenarnya dia agak takut jika hukuman yang diberikan seperti tadi pagi— berlari keliling lapangan, untungnya dia hanya tak boleh ikut kelas.

Lagipula hari ini dia sedang tidak ingin belajar atau melihat rumus-rumus yang dapat meledakkan otaknya.

Bukankah Ia sangat beruntung dapat keluar dari ruang penyiksaan itu?

"Ah, lupa bawa sketchbook"

Masa iya dia harus kembali, takutnya tidak boleh keluar lagi.

Akhirnya Winwin memutuskan untuk tidak mengambil barang berharganya tersebut, untungnya tak lupa untuk selalu meletakkan ponselnya di saku celana.

oOo

Jaehyun menelungkupkan kepalanya ke meja kayu nya, hari ini pelajarannya sangat membosankan.

Sejarah.

Ah, kenapa dia memilih jurusan IPS ya?

Padahal kan dirinya tak suka dengan sejarah dan ekonomi, kalau pilih IPA juga Ia tak suka fisika dan kimia.

Apa harusnya dia tak sekolah? Jaehyun menyukai opsi terakhir ini.

Saat sedang sibuk dengan pertanyaan yang Ia jawab sendiri, netranya menangkap penampakan seorang yang membuat dirinya tadi pagi tersenyum-senyum.

Kata temannya sih seperti orang tidak waras.

Matanya yang tadi ingin terpejam langsung segar seketika.

"Dia mau ke rooftop?" monolog nya.

Kelas Jaehyun yang paling akhir, tak ada kelas lain setelahnya. Hanya ada toilet dan tangga menuju rooftop sekolahnya.

"Pak!"

Sang guru yang sedang bercerita tentang kolonialisme dan imperialisme pun harus terhenti.

"Iya, ada apa?"

"Saya mau izin ke toilet. Boleh, Pak?"

Pria tambun itu mengangguk, "Silahkan"

Jaehyun bersorak riang dalam hati.

Tersenyum lebar ke arah guru nya lalu pergi keluar dengan sedikit berlari.

oOo

MusuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang