⚡Salak⚡

303 53 24
                                    

"Selamat pagi dunia"

Semua mata tertuju kepada pemuda manis yang berjalan ke arah dua sahabat nya. Masih dengan senyum manis dan mata memancarkan kebahagiaan.

Agak aneh melihat Winwin yang selalu memasang wajah datar tiba-tiba tersenyum seperti itu.

"Selamat pagi---- eh"

Jari telunjuk Changmin di depan bibir, menyuruh nya untuk diam. Winwin mengangguk paham bahwa ada yang salah dengan Doyoung.

Sahabat nya satu itu dari tadi merebahkan kepala nya diatas meja.

"Sakit?" tanya Winwin tanpa suara.

Changmin menggeleng, lalu menjawab tanpa suara juga. "Hizkia. Jason. Putus"

Ini berita yang paling mengejutkan untuk dunia---- tidak tidak. Setidaknya untuk satu sekolah.

Jika ada kontes 'pasangan terbahagia' maka Winwin yakin bahwa Taeyong dan Doyoung lah yang mendapatkan nya. Atau ada voting mengenai 'pasangan yang mempunyai kemungkinan besar untuk karam' tentu itu diantara diri nya dan Changmin.

Tak perlu dijelaskan lagi tentang hubungannya. Namun Changmin dan Juyeon---- er tak ada satu hari tanpa pertengkaran dan baku hantam, tak jauh dari hubungannya.

Ini sangat aneh.

"Ki" panggil Winwin. "Aku punya salak. Mau?"

Kepala Doyoung bergerak hanya untuk menggeleng pelan, tanpa berniat mengangkat kepalanya.

"Emang punya?"

Winwin melotot tajam. Dia kan sedang berusaha memancing Doyoung.

"Beli di kantin"

"Emang ada ya? Gua gak pernah liat"

"Senja!"

Gemas sekali tangan Winwin untuk tidak menjitak dahi Changmin. Ada kala nya si leher jenjang itu sedikit--- ah, susah diajak bicara.

Tapi untuk kali ini Winwin berterimakasih, karena itu Doyoung mengangkat kepala nya sembari terkekeh kecil.

"Kalian ngapain sih?" Doyoung menggeleng tak habis pikir. "Aku gak apa-apa. Cuma kurang tidur"

Winwin dan Changmin berusaha semaksimal mungkin untuk tak memberi tatapan iba ke sahabat nya. Doyoung tak akan suka.

"Pulang sekolah beli salak, yuk"

"Iya. Nanti Nares yang bayar" timpal Changmin seenaknya.

"Apa-apaan?!"

Sebelum pertengkaran berlanjut lebih besar lagi ---meskipun mustahil---, Doyoung berkata mengenai sesuatu yang membuat mereka diam.

"Kalian kan gak suka salak"

Benar juga. Jika Doyoung membeli salak, Winwin akan membeli pepaya dengan Changmin yang mengambil beberapa jeruk.

Kalau Winwin dan Changmin bilang sih 'salak rasa nya hambar'. Tetapi setelah itu mereka harus siap dengan amukan Doyoung yang tidak terima buah kesukaan nya di hina.

"Oh iya ya?" gumam Changmin.

Kedua nya saling tatap menatap, aneh sebenarnya karena hampir 2 menit. Tapi tak ada yang berniat memutus kontak, hingga Doyoung yang jengah pun bertindak.

"Udah udah. Nanti saling suka" ledek nya.

Ia tertawa puas begitu Winwin dan Changmin memasang wajah jijik. Winwin dan Changmin saling suka? Tak akan pernah meskipun di dimensi yang berbeda.

MusuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang