Suara nyaring peluit bergema di lapangan indoor yang sekarang tengah di pakai. Winwin menjadi salah satu yang berlari mengitari lapangan.
Winwin tidak sedang di hukum.
Ia hanya sedang mengambil nilai praktek lari, tidak menjadi beban untuk nya. Ia suka pelajaran olahraga.
Saat melewati tribun kanan, mata nya menangkap seseorang yang duduk dan saat itu netra kedua nya bertemu. Sayang nya Winwin harus melanjutkan 4 putaran lagi.
Doyoung yang sudah lebih dulu berlari -karena sesuai absen- terlihat sedang menjulurkan kaki nya dan mengurut nya, dibantu oleh Changmin yang sesekali meledeknya.
"Passion nya Nares ini" celetuk Doyoung yang sedari tadi menatap sang sahabat, tak ada tanda-tanda kelelahan dari Winwin. Paling hanya keringat yang semakin banyak.
Padahal tadi saja Doyoung berkali-kali berhenti dilanjutkan dengan berjalan sebelum di teriaki oleh sang guru untuk kembali berlari.
Setelah Winwin selesai, giliran Changmin dan beberapa teman sekelasnya. Meninggalkan Winwin dan Doyoung yang menatapnya kagum.
"Ajarin dong, Res"
Jakun Winwin terlihat naik turun saat Ia minum, "Hah? Ajarin apa?" tanya nya begitu selesai.
"Lari kayak kamu. Kaki aku sakit banget, tapi kamu gak. Aneh" sungut Doyoung.
Diri nya memang tak suka olahraga, selalu lemah di pelajaran yang melibatkan fisik. Namun jika di kasih soal kimia, fisika, matematika, dia seperti menemukan tambatan hati.
"Kamu kurang lari, Ki. Harusnya setiap pagi sempat-sempatin untuk lari, 10 sampai 15 menitan lah. Atau jalan kaki biasa aja" Jawab Winwin, mengingatkan kemalasan seorang Doyoung.
"Ah, mudah itu! Nanti temani aku jalan ya" pinta Doyoung.
Winwin mengeryitkan dahi, merasa aneh dengan semangat yang dikeluarkan Doyoung. Tidak biasa nya mengajak duluan, biasa nya harus dipaksa hingga Changmin menyeretnya.
"Dimana?"
"Mall!" Doyoung tersenyum lebar. "Kita keliling di sana."
Rahang Winwin jatuh dibuatnya, Doyoung terkikik dan menutup mulut Winwin dengan telapak tangannya.
"Mulut nya di kondisikan"
Saat Winwin sudah kembali dari keterkejutannya, dirinya merasa di perhatikan. Mata Winwin menyisir seluruh lapangan tapi semua sedang sibuk memperhatikan beberapa orang yang berlari dan sisa nya berbincang.
Hingga di tempat dan orang yang sama saat Ia sedang berlari, mata nya menyipit ingin memastikan.
'Satya?'
Winwin mengangguk pelan, ternyata si adik kelas berada di jurusan IPA. Hari ini guru olahraga yang mengajar di kelas 10 tak dapat hadir, maka di gantikan oleh guru yang memegang kelas 11. Jadi lah mereka di gabungkan saat ini.
Peluit merah kembali berbunyi, semua murid yang berada di lapangan di kumpulkan. Kelas 11 berada di sebelah kanan sang guru, lalu di seberang adalah adik kelas mereka.
Semua nya duduk di bawah, kecuali si guru yang berdiri.
"Kelas 11 sudah mengambil nilai praktek lari, minggu depan kita akan lanjut ke materi selanjutnya. Permainan bola kecil, kan?"
Serentak mereka menjawab 'iya'.
"Baik. Jam pelajaran masih tersisa 45 menit lagi, Bapak bebaskan kalian untuk bermain apapun. Ruang penyimpanan sudah bapak buka, tapi ingat jika sudah selesai kembalikan lagi. Jangan ada yang ke kelas sebelum pelajaran saya selesai" jelas si guru olahraga muda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh
FanfictionKemarin musuh, gak tau kalau besok. ❗ Warning ❗ -• bxb / yaoi -• local -• harsh words -• gak jelas [ Jaehyun x Winwin ] Start : 19.03.21 Finish : -