⚡Rokok⚡

491 68 32
                                    

Mengingat kejadian tadi pagi, tentunya Winwin dan Jaehyun menjadi perbincangan hangat di hari ini. Winwin memasang wajah dingin kepada setiap orang yang menatap nya —padahal belum tentu sedang membicarakannya.

Pastinya Doyoung dan Changmin memberondong nya dengan berbagai pertanyaan karena kejadian ini sangat mengherankan.

Kalau kata Changmin,

"Kemarin bacot-bacotan, sekarang cium-ciuman. Besok apa?"

Ya, pastinya satu sekolahan sedang sibuk mencari tahu berita lainnya dari pasangan baru itu. Masih belum percaya dan puas saat Jaehyun berteriak ke arah Winwin yang habis memukul perutnya.

"Pacar gua emang gak bisa romantis. Kapan-kapan aja ya"

Ucap Jaehyun nyeleneh sembari tertawa pelan, berjalan tertatih-tatih. Kan sudah dikatakan bahwa pukulan Winwin tak main-main.

Sontak pengakuan Jaehyun langsung tersebar dengan cepat ke penjuru sekolah. Jika tak mencoba sabar maka Winwin saat itu langsung beranjak untuk memberi sedikit 'hiasan' pada wajah rupawan Jaehyun.

Tapi Ia sadar bahwa dirinya tak bisa marah atau mengelak.

Toh, dia memang kekasih Jaehyun.

"Jangan bunuh diri, masih muda." sebuah suara di belakang tubuhnya, membuat Winwin tersentak.

Memutar bola matanya malas melihat orang yang baru saja datang —entah baru atau sejak tadi.

"Apaan sih" ujar Winwin ketus. Padahal Ia ingin menyendiri, tapi selalu ada saja yang menggagalkan nya.

Pemuda tinggi itu malah terkekeh dan mendekat hingga berada tepat di samping kanan Winwin.

Mengeluarkan sesuatu dari kantong celana nya, benda yang paling di larang disekolah.

Winwin masih tak peduli apa yang dilakukan orang disampingnya, hingga sebuah asap menghampiri indera penciumannya.

"Gila ya lo?!" Winwin mendelik, dia tak suka asap rokok.

Se-berandal-berandalan nya Winwin, Ia tak pernah mengkonsumsi rokok —yang menurutnya sangat berbahaya.

"Arga! Matiin rokoknya! Kalau mau mati jangan ajak-ajak orang lain"

Ini yang Winwin benci, asap rokok yang juga dapat membuat orang yang menghirupnya menjadi perokok pasif —tak dipungkiri untuk penyakit hinggap di tubuh karena asap tersebut.

Mingyu menatap Winwin yang menutup bagian hidung hingga mulutnya dengan kedua tangan, Ia langsung membuang dan menginjak rokok tersebut.

"Udah udah, turunin tangannya. Nanti malah mati karena kehabisan nafas"

"Ngapain sih ngerokok? Mau mati muda?"

"Lah bukan nya kamu yang mau mati muda? Udah siap berdiri di pinggir rooftop"

Mingyu tersenyum ke arah Winwin yang menatap nya tajam, bibir nya mencebik kesal dengan alis yang menekuk. "Masih gak bisa maafin ya?"

"Gak usah bahas itu, bisa gak sih? Lupain aja"

Winwin berjalan menjauh ke arah kursi kayu yang sudah tak terpakai, rooftop sekolahnya juga dipakai untuk meletakkan barang-barang yang sudah tak terpakai ataupun rusak.

Duduk disana sambil menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya, memejamkan mata sejenak. Tak terkejut saat membuka matanya, wajah Mingyu telah tepat berada di depannya.

Hanya terpaut beberapa centi, menatap Mingyu dingin tapi tak berusaha menyingkirkan lelaki bongsor itu dari hadapannya.

Justru Ia mengatakan hal yang membuat senyum pemuda itu mengembang, "Jangan nge-rokok lagi, Ga"

"Jangan rusak tubuh lo" tangannya merambat menuju wajah Mingyu, mengelusnya lembut. "Jarang makan ya? Makin kurus"

Lama keduanya dalam posisi seperti itu, menjelajahi netra satu sama lain. Netra yang didalamnya terdapat banyak memori, entah itu indah maupun tidak.

Winwin tersadar lalu mendorong bahu Mingyu pelan, berdiri lalu melangkah pergi.

"Masih ada waktu buat makan, jangan suka skip sarapan dan makan siang" ujarnya sebelum benar-benar pergi.

Mingyu mengulas senyum simpul tadi Ia hanya ingin menenangkan diri dari kabar kedekatan Jaehyun dan Winwin. Entah sekedar dekat atau —argh, Mingyu tak ingin tahu.

Tapi siapa sangka Ia bertemu dengan si tokoh dalam gosip tersebut, orang yang membuatnya frustrasi dengan kabar itu.

Sekaligus orang yang menjadi cinta pertamanya.

🎬 TBC 🎬

GyuWin?

MusuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang