Chapter 10 : O M E G A

2.3K 237 38
                                    

"Baik anak-anak, seorang omega memiliki tempat dimana mereka dapat mengandung janin yang akan menjadi penerus generasi selanjutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baik anak-anak, seorang omega memiliki tempat dimana mereka dapat mengandung janin yang akan menjadi penerus generasi selanjutnya. Seorang omega sangat sensitif, lembut, dan sangat terlindungi. Omega adalah makhluk yang sangat istimewa, kita, sebagai seorang omega harus dapat merasakan betapa bangganya kita mendapatkan status gen ini. Omega akan mengalami proses heat setiap bulan nya, dimana rahim kalian akan berkontraksi bersamaan dengan reaksi tubuh yang ikut terkena dampak nya. Tetapi tenang, kalian tidak perlu takut. Sebuah pil penahan atau yang berfungsi untuk menyamarkan rasa sakit telah dibuat secara khusus untuk omega. Pil ini di produksi-"

Wanita paruh baya berdiri di depan dengan tegap menatap seluruh ruangan kelas ini. Aksen kental seorang guru yang menjadi ciri khas membuat beberapa orang nampak bosan untuk mendengarkannya, sama hal nya seperti sesosok bocah laki satu-satu nya di ruang kelas ini.

"Fushiguro, Saya harap anda dapat mengikuti kelas ini dengan baik. Seorang omega harus-"

"Aku bukan OMEGA! aku ALPHA! ALPHA!"

Gebrakan meja serta hentakan kaki terdengar begitu menggema, kaki kecil nya ia bawa untuk melangkah keluar dari ruangan yang menurutnya begitu menyesakkan. Gedung dengan 3 tingkat ini tidak membuatnya lelah untuk terus menaikki tangga sampai akhirnya terpaan angin membelai wajah halus nya.

Matahari bersinar dengan cerah serta awan yang menghiasi langit begitu indah. Megumi Fushiguro membawa kaki nya menuju ujung tembok gedung sekolah. Dia menatap pemandangan disekitarnya, sekolah yang begitu luas serta mewah tak membuatnya bahagia sedikit pun. Hasil tes gen yang dia dapat ketika menginjak kelas 1 sekolah menengah pertama membuat dirinya syok serta kecewa. Kecewa akan dirinya sendiri, kecewa dengan segala takdir yang dia terima. Kecewa akan dirinya yang tidak dapat melindungi kakak nya sendiri.

"Megumi? Syukurlah kau disini." Suara lembut menyapu kedua telinga Megumi. Kepala nya ia toleh untuk melihat sosok yang memanggil namanya barusan.

"Kali ini ada apa hm? Apa sesuatu terjadi lagi di kelas?" Tsumiki mengambil posisi duduk disebalah adik kesayangannya itu.

Megumi tidak membuka suara, seperti biasa, dia akan selalu diam seribu kata. Tsumiki memaklumi hal itu, adik nya ini begitu pasif dan pemalu. Tangan ramping nya mengelus surai hitam gelam adik nya, Megumi merasakan ketenangan.

"Kau tahu, menjadi seorang omega bukanlah hal aib. Aku dan Ayah tidak merasa kecewa dengan hasil gen mu. Kami menyayangi mu. Menjadi seorang omega bukan berarti segala mimpi dan impian mu menjadi terhalang."

Kedua mata itu redup seiring suara halus terus menerus bersuara. Megumi mendekatkan diri ke arah kakak nya, dan memeluknya.

"Ah lihatlah, bayi besar ku masih terlihat menggemaskan!"

"Kak!"

"Ahahaha, Baiklah, baiklah..."

Semenjak kejadian dimana Megumi sudah dalam batas nya, dia berusaha menerima dirinya sendiri. Sejujurnya, Ayah nya sendiri tidak mempermasalahkan status gen dari dalam dirinya, hanya saja bayangan gelap akan ketakutan terdalam selalu menghantuinya, takut akan kegagalan yang ada.

𝐔𝐛𝐢 𝐀𝐦𝐨𝐫, 𝐈𝐛𝐢 𝐃𝐨𝐥𝐨𝐫 ; 𝙂𝙤𝙟𝙤𝙪 𝙭 𝙈𝙚𝙜𝙪𝙢𝙞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang