Chapter 17 : Pantaskah Bertindak Seperti Ini?

536 81 9
                                    

Kertas-kertas berserakan di bawah, ruangan kecil itu tidak terlihat rapih seperti biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kertas-kertas berserakan di bawah, ruangan kecil itu tidak terlihat rapih seperti biasanya. Nanami mengusap pelipisnya, sepertinya pekerjaan 'rumah' kembali jatuh ke tangannya. Alpha berambut putih itu mana mau merapihkan atau berseka bersih, Gojou berantakan. Luar dan dalam.

"Jadi, Yaga berhasil melarikan diri, lalu apa rencana kita selanjutnya? Kemungkinan untuk melanjutkan rencana kita sesuai kesepakatan tidak akan berjalan dengan mulus.", Sahut Shoko santai, jarinya terselip rokok yang masih utuh. 

Getou hanya duduk sembari memainkan game di ponselnya. Nanami memungut beberapa kertas yang tadinya berserakan di bawah. Sedangkan Gojou, dia sendiri nampak tidak karuan. Tujuan utamanya yaitu memberantas tingkah busuk pemerintah distrik Amaryllis yang telah merugikan para omega. Mungkin beberapa pihak akan mengelak bahkan mempertanyakan kebijakan mana yang merugikan para omega. Pemerintah telah menyusun kebijakan dan menegakkan hak asasi untuk para omega lebih bebas. 

Namun, penduduk Amaryllis terlalu dibutakan dengan kesuksesan pemerintah. Dan melupakan peristiwa kelam yang pernah tejadi di distrik ini.

"Bro, kau butuh istirahat. Kita susun kembali rencana selanjutnya. Omega tidak akan melirikmu jika penampilanmu bau seperti itu.", Ujar Getou yang disetujui oleh Shoko dan Nanami.

Jadi pada intinya, dark venom harus menghentikan penyerangan selanjutnya demi keselamatan penduduk di bawah tanah. Gojou hanya diam keluar dari ruangan dan beralih ke kamarnya yang terletak di lantai dua.

Distrik Amaryllis sebelumnya tidak seperti ini. Amaryllis menjadi rumah yang hangat baginya, tetapi itu semua berubah ketika ibunya pergi untuk selama-lamanya. Bayangan pihak rumah sakit yang membawa ibunya pergi dan hanya memberikannya pakaian musim gugur yang terakhir ibunya pakai membuatnya kebingungan untuk seorang anak berusia 8 tahun pada saat itu. 

Gojou mengira jika ibunya perlu di rawat di rumah sakit karena penyakit yang parah, Gojou selalu menunggu di depan rumah sakit itu. Pagi, siang, malam, dia setia menunggu pihak rumah sakit untuk membawanya dipertemukan kepada ibunya. Namun, setelah sepekan selalu berdiam diri di depan rumah sakit, perawat dengan pakaian biru muda dan pin bunga Amaryllis yang menempel indah di sebelah tanda pengenalnya menghampiri Gojou dan mengatakan, "Ibumu baik-baik saja, mulai saat ini, Ibumu akan kami rawat. Kau tidak perlu datang kembali kesini. Kami akan menjamin kesehatannya."

Janji manis yang didengar oleh Gojou membuatnya terpana, sekelibat harapan dan perasaan lega muncul di dadanya. Tapi, pada akhirnya ibunya ini tidak menemani pertumbuhan hidup Gojou menjadi sesosok alpha dewasa sampai saat ini. Mata biru lautnya menatap nanar bingkai photo yang terletak di atas meja. Wajah ibunya tersenyum hangat. Sampai saat ini Gojou tidak mengetahui dimana keberadaan ayahnya, jika ia membawa topik ini, ibunya akan langsung mencari pembicaraan lain. Itu tandanya ia tidak ingin Gojou untuk membahasa hal itu.

Kehidupan Gojou semasa kecil tidak terlalu indah semenjak ibunya dilarikan ke rumah sakit. Hidup sendirian bergantung dengan dana pemerintah membuatnya mati rasa. Sampai akhirnya ia dipertemukan dengan Getou dan Shoko di bangku kuliah, memiliki nasib yang kurang lebih sama membuat mereka bertiga mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di distrik ini. Bertindak menjadi pahlawan untuk mengusut tuntas sedangkan relasi tidak ada lalu apa gunanya. Lulus dan mendapatkan gelar yang tidak terlalu berarti, Gojou melamar pekerjaan di laboratorium pusat. 

𝐔𝐛𝐢 𝐀𝐦𝐨𝐫, 𝐈𝐛𝐢 𝐃𝐨𝐥𝐨𝐫 ; 𝙂𝙤𝙟𝙤𝙪 𝙭 𝙈𝙚𝙜𝙪𝙢𝙞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang