Chapter 14 : "Tangan kecil itu begitu rapuh."

1.1K 133 18
                                    

Megumi tidak bisa memaksakan dirinya untuk saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Megumi tidak bisa memaksakan dirinya untuk saat ini. Yang pertama ia harus cari adalah penginapan yang dapat menampung dirinya walau hanya sehari. Tetapi, yang jadi permasalahan adalah dia tidak membawa apapun selain motor militer dan belati yang ia miliki sekarang. Bodoh.

Daerah ini termasuk kawasan pedalaman yang jarang sekali terekspos oleh orang luar. Wajar jika disini sangat minim fasilitas pemukiman karena memang pemerintah sudah memberikan tempat tinggal untuk warga nya dan mengakomodasi semuanya. Namun, kemungkinan kecil bisnis penginapan disini memang ada dan Megumi benar-benar dibuat pusing sekarang.

Manusia jika sudah dihadapi situasi ini tak jarang otak kriminal nya akan berjalan, Megumi tidak pernah memikirkan hal itu, tapi dia benar-benar butuh 'rumah' untuk menghangatkan dirinya. Proses mating yang secara tiba-tiba tanpa persiapan membuat kondisi tubuh seorang omega akan dengan cepat kehilangan energi bahkan rentan mendapatkan efek samping yang tidak diinginkan. Ini agak memalukan, namun, cairan kental yang sedari tadi keluar dari bagian bawah Megumi tidak dapat berhenti. bagian belakang celana pendek longgarnya nampak sudah basah.

Megumi mengumpat, "Sialan!"

Di pertengahan jalan, kedua matanya melihat sesosok pria paruh baya dengan tenda lusuh nya dan sebuah spanduk yang bertuliskan 'Feel free to rent'. Pria tersebut sedang memperbaiki atap tenda dengan barang rongsokan seadanya. Sepertinya dia berasal dari kelompok warga yang kurang mampu atau faktor kawasan ini yang terlalu jauh.

"Anak muda? apa yang membuatmu mendatangi daerah ini?", Tanya pria itu.

"Bisakah kau membeli motor antik ini?", Megumi tidak ingin berbasa-basi. Mendengar perkataan Megumi, pria tersebut tertawa renyah.

"Lantas untuk apa saya membeli motor ini? Ini jenis motor militer 5 tahun yang lalu dan kualitas nya sudah dipastikan tidak semulus dahulu. Lagipula, saya disini menjual jasa penginapan. Anda berminat? Anak muda?"

Wajah Megumi memerah, dia tidak memiliki uang sepeserpun. Sial, sial sial.

"Ah, kau nampak seperti orang yang dikejar oleh aparat, hahaha... Hmmm, bagaimana jika tubuh manis mu itu dijadikan alat pengganti mata uang?"

Pria pendek gendut dan bau itu mendekati Megumi, sebelum tangan kotor itu menyentuh tubuhnya, Megumi menanamkan belati kecil miliknya ke arah leher pria tersebut. Keuda bola mata yang melebar serta suara tertahan dapat Megumi lihat. Darah mengalir dengan deras seiring dengan jatuhnya tubuh gendut itu. Megumi tidak tahan dengan bau busuk yang berasal dari pria gendut pemilik tenda lusuh ini jadi dia memutuskan untuk segera memutilasi dan memasukkannya ke dalam kantung plastik besar yang terdapat di dalam tenda. Pria tersebut ia kubur tak jauh dari tempat tenda berada.

Pandangan dingin Megumi sedikit bergetar. Kedua tubuhnya segera ia bawa untuk dibaringkan dengan beberapa kain lusuh yang ia dekatkan dengan harapan suhu dingin yang menusuk kulitnya dapat mereda.

Sisi gelap manusia tidak bisa kau prediksi kapan akan keluar. Megumi berusaha menutup kedua matanya. Malam itu, Megumi mengalami mimpi yang cukup aneh. Di sebuah ruangan yang serba putih, banyak orang berkumpul mengelilingi bangsal Megumi terbaring. Wajah orang-orang itu sangat asing, tetapi ada dua siluet yang sangat Megumi kenal.

𝐔𝐛𝐢 𝐀𝐦𝐨𝐫, 𝐈𝐛𝐢 𝐃𝐨𝐥𝐨𝐫 ; 𝙂𝙤𝙟𝙤𝙪 𝙭 𝙈𝙚𝙜𝙪𝙢𝙞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang