twelve

4.3K 426 107
                                    

Win POV

"Selama aku pergi tolong jaga Win dengan baik Guy"

"Tenang saja Bright istriku selalu menjaga adiknya dengan baik"

"Terimakasih Guy, kau banyak membantuku. Kau juga tidak memberitahu Gun apa yang terjadi padaku dan Win"

"Kalau Gun tau dia akan murka dan mungkin kau sudah habis di tangannya"

"Iya aku tau itu. Aku pantas menerimanya dari Gun bagaimanapun juga aku yang telah membuat adik kesayangannya seperti ini, tapi jika Gun tau sekarang aku mungkin tidak bisa melihat win lagi Aku takut itu"

"Sudahlah, penerbanganmu sebentar lagi, kita harus pergi sekarang. Gun akan datang nanti"

"Tolong jaga Win dengan baik ya Guy, aku mengandalkanmu"...

Suara itu menghilang bersama dengan decitan pintu yang tertutup.

Tubuhku terasa kaku dan pandanganku semuanya gelap.

Perlahan aku memberi kekuatan pada tubuhku agar mulai bergerak,

Sayu ku melihat pantulan cahaya memasuki penglihatan dan semua terlihat samar.

'aku ada di mana?'

"Win? Win kau sudah sadar?! Dokter!!!!!" Suara berisik itu adalah suara Phi Gun. aku masih ingat suara itu.

Juga suara sebelumnya....

.
.
.
.

"Win akhirnya kau sadar, syukurlah"aku tak memiliki kekuatan untuk membalas ucapan Phi Guy.

"Tuhan ini berita besar, aku sampai bergetar... Win phi mu ini sangat bahagia" Phi Gun memelukku, aku bahkan tidak bisa bergerak untuk membalasnya.

"Kita harus beritahu Bright dia akan sangat bahagia mendengar ini, Bright harus tau" aku tersentak mendengar kata Phi Guy.

Kembali teringat apa yang terakhir kali terjadi...

"Cukup Win, Jika kau terus seperti ini aku bisa benar-benar menikah dengan Tu"

'Kay... Bright... Selamat tinggal'

DUARR..!!!

hatiku hancur, memori menyakitkan itu masih ada di fikiranku. Aku tidak mau bertemu Bright lagi... Aku tidak bisa.

Aku harus menghentikan phi Guy, tapi bagaimana caranya.

Sekuat tenanga aku berusaha berkata namun lidahku kelu bahkan satu suarapun begitu sulit untuk terucap. Phi Gun tolong gentikan phi Guy....

Tangaku bekerjalah, gapai phi Gun... aku harus memberitahunya agar mereka tak memberitahu Bright.
"Phi Gun.." suaraku begitu lemah...

"Phi Gun.."sia-sia, aku berusaha meraih tangannya, aku harus memberitahu phi Gun.

"Win?" Akhirnya, aku berhasil membuat phi Gun memperhatikanku.

"Kau ingin mengatakan sesuatu" dengan pelan aku mengangguk. Phi Gun mendekat dan memberi telinganya agar aku bisa terdengar olehnya. Dengan sekuat tenaga aku harus mengatakan....

"Ja...ngan... Be..ri..tahu... Phi...Bright.."
Hah hah hah... Aku telah berusaha mengatakannya.

"Guy berhenti! Jangan beritahu Bright."

"Tapi kenapa?"

"Win yang memintanya"

mereka kini menatapku kebingungan.
.
.
.
.
"Win kau baik sekali mau membebaskan orang yang telah menabrakmu. kalau aku jadi kau, aku sudah menuntutnya dengan hukuman paling berat, dia sudah membuatmu koma cukup lama" aku hanya tersenyum dan menggeleng pelan pada Phi Gun. Aku tau bagaimana perasaannya melihatku sakit untuk waktu yang lama dia pasti merasa sangat sedih.

Hot Daddy With Me. Seasond 2. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang