fifteen

4.5K 433 119
                                    

Win POV.

Diam di rumah dan menatap keluar jendela, aku tak akan pergi dari sini apapun yang terjadi. Cukup sehari aku bersama dengan Kay, jika terus ke sana aku takut tak akan bisa pergi lagi.

 Cukup sehari aku bersama dengan Kay, jika terus ke sana aku takut tak akan bisa pergi lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Trililit...

Ponselku berdering dan tertera nomor Krit di sana.

"Halo" kataku mengangkat telponnya.

"Kau tidak datang?"

"Tidak" singakat, aku membaringkan tubuhku di sofa dengan tenang

"Kay menunggumu, apa kau tega melihatnya seorang diri membersihkan sekolah seperti ini?" Aku tidak akan tega, itu kenapa aku tak datang Krit.

"Aku... em... aku sedang tidak enak badan" membuat sedikit alasan agar mereka memaklumi.

"Kalau begitu kami datang menjengukmu"

"Tidak!, tidak perlu"

"Eih tidak apa-apa kami segera kesana"

"Huih aku sudah sembuh. Kalian tidak perlu kemari"

"Kalau begitu ayo datang ke sekolah, kau walinya" Arrkk! Krit menyebalkan.

"Aku bukan Walinya"

"Kalau begitu siapa walinya?"

"Ya ayahnya"

"Ya sudah kau hubungi ayahnya" ha!.

"Kenapa tidak kau saja"

"Aku walinya Jeny, aku tak memiliki urusan apapun dengan Kay apa lagi ayahnya"

Kalau aku menghubunginya dia bisa salah faham dan berfikir aku ingin kembali padanya tentu saja aku tak ingin melakukan itu.

"Win, kau tau sendiri mereka dihukum semua ini kan karena mereka bolos untuk menemuimu, mau tak mau itu juga salahmu" Krit benar.

"Euh! Baiklah, aku berangkat sekarang"

"Bagus, aku tunggu ya sayangku yang manis 😘" Krit sialan, kenapa aku jadi berakhir mengikuti kemauannya. Awas saja kau nanti

.
.
.

Tak lama aku sampai di tempat itu, Kay berlari memelukku dengan senyum lebarnya.

"Akhirnya papamu datang ya Kay" aku menatap Krit menyelidik. Kau benar-benar menyebalkan Krit, jelas anak ini tidak akan menganggapku papanya, dia hanya akan terus memanggilku Phi Win karena aku adalah temannya...

Yah, dia hanya membutuhkanku  seperti seorang teman, bukan seseorang yang bisa menggantikan ibunya.

"Papa" DEG~

A....Apa?.

Apa aku tidak salah dengar?

Kay, dia baru saja memanggilku apa?

Hot Daddy With Me. Seasond 2. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang