twenty-three 21+

7.8K 429 72
                                    

Bright POV.

Bodohnya aku, terlalu sibuk menghindari Win sampai lupa batas waktunya sudah terlewat. Win kalau kau tak memberitahuku mungkin aku akan menderita sampai sekarang.

"Phi Bright lepaskan, pelan-pelan jalannya" heh! Win, kau tidak akan bisa lepas dariku sekarang jadi jangan meminta untuk ku lepaskan.

Segera setelah membuka pintu aku mendorong tubuhnya ke dinding dan mengurungnya dengan kedua lengan.

Ia tersenyum namun senyuman itu terlihat menantang bagiku. "Terus tatap aku sepertiku, kan ku cium kau sampai mengerang"

"Hahaha... Kau bukan saraw--eumh!!" Aku tak membiarkannya berbicara.

Bibirmu lebih baik untuk ku hisap bukan untuk berbicara kali ini Win

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bibirmu lebih baik untuk ku hisap bukan untuk berbicara kali ini Win.

Aku suka ini, bagaimana bibir cherynya yang kenyal menjadi santapanku dan lidah kami bertarung dengan lembut, aku menarik pinggangnya agar tubuh kami tak meninggalkan jarak sedikitpun.

Perlahan aku membimbingnya untuk berjalan menuju ranjang. Win terus memeluk leherku dan membiarkan lidahku menjelajahi seisi rongga mulutnya.

Kami berdua terhempas di atas tempat tidur tanpa melepas pangutan kami. Win membuka kancing bajuku satu persatu dan tangankupun tak tinggal diam menelusup di balik sweternya, bekas jaitan terasa di kulit tanganku. Ini pasti menyakitkan Winku telah berjuang keras untuk operasinya, kini saatnya aku melayaninya.

Ciuman kami terhenti karena aku harus melepaskan pakaian istriku dahulu, aku manarik sweeternya sampai terlepas, lalu jemariku perlahan menyentuh wajahnya yang indah, pipi meronanya, hidung mancungnya, mata lentiknya dan bibir sexynya yang membuat aliran darahku berpacu. Kembali aku mendekat dan mencium bibirnya dengan lumatan lembut, membuat bibir itu basah dengan salivaku kemudian menariknya dan ku permainkan seperti jelly yang kenyal dan nikmat.

"Eumh~" Win melenguh menelusupkan jari-jarinya di rambutku menarik agar bibir kami semakin menempel dengan begitu dia bisa merasakan lidahku bermain di dalam rongga mulutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eumh~" Win melenguh menelusupkan jari-jarinya di rambutku menarik agar bibir kami semakin menempel dengan begitu dia bisa merasakan lidahku bermain di dalam rongga mulutnya.

Perlahan aku menuntunya untuk berbaring sembari aku terus melumat dan menyedot bibirnya yang membengkak.

Tanganku mulai membuka pengait celananya lalu menurunkannya sampai terlepas dari kaki Win. Sekarang dia tak terhalang satu benangpun.

Hot Daddy With Me. Seasond 2. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang