Eighteen

4.5K 417 100
                                    

Bright POV

"Auwww..." itu dia, duduk meringis memegangi kakinya.

"Win!" Ku segera menghampiri untuk melihat keadaannya.

"Aku terlalu kencang berlari dan ku fikir kakiku yang luka kembali tergores, rasanya sakit" ah... Aku lupa kalau kakinya masih terluka karena gelas wine waktu itu pantas saja dia tak kembali ke tempat semula dan malah duduk meringis kesakitan di sini.

"Phi Bright.... bagaimana? ini sudah gelap, Bisa tolong hubungi Dew? Ponselku kehabisan baterai" aku mengangguk dan segera merogok ponselku sendiri, aku akan memberitahu Dew bagaimana keadaan Win dan kami ada di mana tapi...

 bagaimana? ini sudah gelap, Bisa tolong hubungi Dew? Ponselku kehabisan baterai" aku mengangguk dan segera merogok ponselku sendiri, aku akan memberitahu Dew bagaimana keadaan Win dan kami ada di mana tapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tunggu dulu, untuk apa aku repot melakukannya. Biarkan saja orang itu tak tau di mana kami berada jadi dia tak perlu mencari Win kemari.

"Eh Win, tidak ada jaringan disini. Aku tidak bisa menghubungi Dew"

"Ha? Serius?... Tapi tadi ponselku bisa"

"Iya kalau malam jaringannya hilang"

Win menyipitkan matanya menatapku menyelidik, Aku tau dia tak mudah percaya.

"Aku berkata jujur Win, kalau bisa aku pasti langsung menghubungi koleganku itu untuk mencari kita" iya aku akan menghubunginya dan menyuruhnya untuk jangan mencariku sekarang jadi aku bisa terus berdua dengan mu Win.

"Huff...jadi bagaimana sekarang Phi, kakiku sakit. Kau bisa menggendongku kan?" Tentu bisa sayang.

"Tidak Win, bahuku sedang pegal"

Aku terus menolak semua yang dia inginkan dan sekarang wajahnya terlihat kesal.

"Kau jahat! Lalu bagaimana kita kembali sekarang!"

"Eum... Sepertinya kita harus tunggu sampai besok pagi, aku juga tidak tau jalan kembali kalau gelap begini"

Lagi-lagi menghembuskan nafasnya berat, maaf sayang aku sengaja melakukan ini agar kau tetap bersamaku. Kalau ku biarkan pergi aku tak tau kesempatan mana lagi untuk membuatmu kembali padaku.

"Tapi di sini gelap tak ada cahaya" aku tersenyum lalu beranjak meninggalkannya.

"Phi kau mau kemana?"

"Mencari bahan untuk membuat api"

"Ha?"

"Tenang saja aku cuma di sekitar sini" kembali melangkah.

"Tapi phi" aku berhenti dan menoleh.

"Cepat kembali"

Dia berkata seperti seorang istri yang mengingatkan suaminya. Aku tersentuh, istriku tak ingin aku menjauh.

"Euh(iya) Aku akan kembali" dia tersenyum manis dan memberiku anggukan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hot Daddy With Me. Seasond 2. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang