7 - Sandria

5.8K 372 30
                                    

Alvaro baru saja pergi meninggalkan rumah ini karena dia hendak berangkat ke kampusnya. Namun, ketika Yona ingin menghampiri Baby Aga yang berada di dalam kamarnya, tiba-tiba saja terlihat sebuah mobil terparkir di halaman rumahnya. Mobil tersebut tidak terlihat asing baginya dan ketika pengendara mobil itu keluar, Yona menghela nafasnya sambil melipat kedua tangannya.

"Bagus ya lo, bolos sekolah," tukas Yona.

"Hai cantik..." sapa Sandria sambil menutup pintu mobilnya.

Ya, Sandria lah yang datang ke rumahnya. Perempuan itu tidak menggunakan seragam sekolah, melainkan celana jeans selutut dengan baju kaus berwarna putih serta rambutnya yang tergerai.

"Ngapain lo? Bukannya sekolah," ucap Yona.

"Hari ini ada ulangan matematika, tapi karena gue belum belajar, gue disuruh Liam untuk izin gak masuk sekolah dulu biar bisa belajar sama lo," balas Sandria dengan senyuman tidak bersalahnya.

"Sumpah, mendingan lo nikah aja sama Liam, dari pada pusing sama pelajaran sekolah," sahut Yona.

"Gue nikahnya tunggu ijazah gue keluar dulu, Yon."

"Yaudah ayo masuk," lalu mereka berdua berjalan masuk ke dalam rumah ini.

Sandria langsung berjalan memasuki kamar Yona dan Alvaro untuk bertemu dengan Baby Aga, keponakannya. Betapa gembiranya Sandria ketika ia melihat Baby Aga telah terbangun dari tidurnya.

"HALLO BABY AGA," ujar Sandria dengan gembira.

Tanpa mengucapkan apapun lagi, perempuan itu langsung menggendong Baby Aga karena merasa gemas dengan wajah bayi laki-laki itu.

"Yon, lo hamil lagi dong, biar keponakan gue ada dua," celetuk Sandria.

"Lo fikir, hamil itu gampang? Lahirinnya juga gampang? Jangan ikut-ikutan kayak Alvaro deh," protes Yona.

"Emangnya Alvaro kenapa?" tanya Sandria.

"Ya gitu," balas Yona sambil merapikan pakaian yang akan dipakai oleh Baby Aga setelah ia memandikannya dan membawanya berkeliling perumahan untuk mendapatkan sinar matahari pagi.

"Gue mau bawa Raga keliling komplek, mau ikut?" tawar Yona kepada sahabatnya.

"Ikuttt," jawab Sandria.

Kemudian, ia menaruh Baby Aga di dalam stroller bayi lalu mulai berjalan kaki mengelilingi komplek ini untuk mendapatkan sinar matahari pagi.

"Gue ngebayangin tahun depan gue nikah sama Liam, kayaknya seru ya," sahut Sandria ketika mereka sedang berjalan.

"Seru. Coba aja waktu itu gue nikah sama Alvaro bukan karena terpaksa, pasti pernikahannya seru," timpal Yona.

"Lo gak bilang sama gue kalau waktu itu lo mau nikah sama dia," ujar Sandria.

"Kan gue masih bingung mau cerita atau enggak."

"Yaudah, lupain masa itu, sekarang kita nikmatin aja masa-masa sekarang."

"Iya."

Mereka kembali berjalan tanpa berbicara apapun, lalu Sandria kembali membuka pembicaraan dengan menanyakan guru homeschooling yang mengajar Yona. "Kak Ryan nanti ngajar?"

"Iya," balas Yona.

"Demi apapun, dia itu ganteng banget, Yon." ucap Sandria memuji guru homeschooling yang mengajar temannya itu.

"Pilih Kak Ryan atau Liam?" tanya Yona memberikan pilihan.

"Liam lah."

Yona pun terkekeh lalu tiba-tiba ponsel miliknya berdering. Dengan cepat ia mengambil ponselnya kemudian, menyambungkan sambungan panggilan tersebut.

Married With Kakak Kelas 2 [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang