39 - SMA

3.4K 260 43
                                    

Mesin mobil menyala. Diputarlah lagu barat pada radio mobil itu. Suaranya cukup kencang dan membuat siapa pun yang mendengarnya akan ikut bernyanyi. Disaat yang sama, seorang remaja laki-laki yang sedang duduk di kursi kemudi mobil itu melihat jam berwarna hitam yang melingkar di tangannya.

Laki-laki itu sudah sepuluh menit menunggu seseorang dan hingga kini orang yang ia tunggu belum datang juga. Karena sudah tidak sabar, ia keluar dari dalam mobil dan menatap pintu rumahnya yang terbuka lebar.

"LIMA MENIT LO GAK KELUAR, GUE TINGGAL KE SEKOLAH," teriaknya.

"SEBENTAR DULU," sahut seseorang dari dalam rumahnya.

Remaja laki-laki itu kembali duduk di kursi kemudi lalu menutup pintu mobilnya. Matanya menatap jam tangannya kembali. Dia sudah benar-benar tidak sabar. Bisa-bisa ia kana terlambat ke sekolah.

Tiba-tiba saja pintu mobil yang disisi lain terbuka. Seseorang masuk ke dalam kendaraan ini dan duduk di kursi penumpang di depan. Napasnya terengah-engah, ia menatap laki-laki yang berada di sampingnya.

"Ayo, ayo berangkat," ucapnya dengan terengah-engah.

Dengan tatapan matanya yang tajam dan urat-urat di tangannya mulai kelihatan, dia melepaskan rem tangan lalu menancapkan gas. Dikemudikan lah mobilnya ini menuju ke sebuah sekolah.

"Kak Raga, pulang sekolah disuruh ke kantor sama ayah," ujar Rachel sambil memainkan ponselnya saat ia dan kakaknya sedang berada di dalam perjalanan.

"Hmm..."

Waktu terasa sangat cepat. Siapa sangka kalau saat ini Raga sudah menduduki kursi kelas dua belas SMAdan Rachel berada di kelas sepuluh SMA. Mereka berdua telah beranjak remaja. Selain itu, Raga dan Rachel juga berada di sekolah yang sama, yaitu SMA Nusantara.

Beberapa menit setelah menempuh perjalanan menggunakan kendaraan beroda empat, Raga dan adiknya itu telah tiba di sekolah, tepat lima belas menit sebelum bel masuk kelas terdengar.

"Nanti pulang bareng Samudra aja," tutur Raga sambil melepaskan seatbelt yang ia pakai.

"Iya, nanti aku pulang bareng Kak Samudra."

Mereka berdua keluar dari dalam mobil. Namun, remaja laki-laki itu sudah melangkahkan kakinya duluan untuk masuk ke dalam sekolah. Rachel masih berdiri sambil merapikan rambutnya lalu berjalan masuk ke dalam lingkungan sekolah.

Dengan sangat santai ia berjalan menuju ke kelasnya, padahal sebentar lagi bel masuk kelas terdengar. Tepat saat bel itu berbunyi, Rachel tiba di kelasnya. Ia segera menuju ke kursi miliknya yang berada di samping sahabatnya.

"Ya ampun, Chel. Gue pikir lo gak sekolah," lontar Karina saat Rachel menaruh tas miliknya di atas kursi.

Karina Atharissa. Putri semata wayang Liam dan Sandria. Kini ia seusia dengan Rachel, yaitu enam belas tahun. Tanggal lahir mereka juga hanya berbeda satu bulan. Tak heran pula jika mereka berdua menjadi teman dekat, pasalnya kedua orang tua mereka juga masih saling berteman dengan baik.

"Santai aja, Kak Raga bisa bawa mobil kayak pembalap," jawabnya dengan santai.

Karina menghela napasnya lalu ia mengambang buku pelajaran miliknya karena sebentar lagi guru akan masuk ke dalam kelas ini untuk mengajar. Namun, Rachel malah santai saja memainkan ponselnya.

Chat

Rachel
Kak Samudra, nanti aku boleh pulang bareng kakak?

Samudra
Boleh
Memangnya Raga kemana?

Dia mau ke kantor

Married With Kakak Kelas 2 [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang