1

61.9K 4.6K 619
                                    

Jangan lupa tekan ⭐nya

Agar Authornya makin semangat🤗

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Fajar masih berselimut awan gelap saat seorang pemuda manis bergigi kelinci yg sudah rapi dengan keranjang rotan yg ia selipkan dibalik punggungnya keluar dari rumah kayu sederhana.

" Zhan, ini masih terlalu pagi...ayam saja belum bangun,kenapa kau sudah mau pergi?" Ucap sang nenek sambil mengeratkan syal dileher cucunya.

" ayamnya saja yg pemalas nek,sedikit lagi matahari juga terbit,nenek jangan khawatir berlebihan tidak akan ada hewan buas yg memakan kelinci manis sepertiku" jawabnya narsis membuat sang nenek terkekeh ringan.

" kau ini ada² saja..."

" ya sudah aku pergi dulu,nenek istirahat saja dirumah,aku sudah menyiapkan bubur untuk sarapan nenek.aku pergi dulu ya nek!" Pamitnya

" hati hati!" Teriak sang nenek pada cucu semata wayangnya itu.

Xiao zhan adalah anak yatim piatu yg dirawat neneknya sedari kecil,mereka berdua tinggal di rumah sederhana yg terletak didesa terpecil dibawah kaki gunung.pemuda yg berusia sekitar 18 tahun itu adalah sosok periang dia memang seorang laki² namun wajah dan perawakannya mampu mengalahkan kembang desa ditempatnya itu,senyuman seorang Xiao zhan adalah senyuman yg sangat mempesona dengan sedikit gigi kelincinya yg sering menyembul lucu membuatnya terlihat sangat menggemaskan,maka sedari itu neneknya sangat protectiv pada cucunya,ia sangat khawatir kalo cucunya itu sering pergi pagi² buta seperti ini,bukan hewan buas sejenis singa ato ular yg berbisa yg neneknya takuti,tapi sang nenek takut cucunya akan disantap para hidung belang yg tak sengaja ia temui di jalan.

Langkah kakinya yg ia ayunkan dengan riang seolah ia adalah kelinci yg bisa melompat kesana kemari tanpa takut terjatuh,kalo diperhatikan sekilas mungkin mereka akan mengira ia adalah seorang gadis manis yg tersasar dilembah curam seperti ini.

Obor yg semenjak tadi ia pegang pun ia matikan saat sang surya mulai menampakkan cahayanya.dengan hati² sambil menghindari tanaman berduri yg sewaktu² bisa menggores permukaan kulit putihnya yg mulus,Xiao zhan menunduk perlahan,senyum secerah fajar pun tercetak indah diwajahnya saat tanaman obat yg ia cari² ia temukan,ia pun langsung memetiknya.

Setelah dirasa cukup ia pun bergegas kembali,agar sang nenek tidak begitu mengkhawatirkannya,beginilah rutinitas seorang Xiao zhan setiap beberapa hari sekali,ia akan mencari tanaman obat untuk sang nenek yg sering sakit²an desanya yg memang agak pelosok membuat mereka kesulitan mendapat fasilitas umum seperti rumah sakit,jika memang mereka berniat ke tempat itu maka mereka harus rela menempuh jalan bermil² jauhnya dengan berjalan kaki dan medan tempu yg cukup sulit,desa mereka seolah terisolasi namun demikian warga desa seolah tidak kesulitan dengan itu,alam menyediahkan semua kebutuhan mereka dengan melimpah,hutan rindang tempat mereka mencari tumbuhan obat²an saat mereka sakit,sungai bersih yg menyediakan pasokan air untuk mereka minum serta ikan² yg ada didalamnya pun bisa dengan mudah mereka tangkap untuk dikonsumsi.

Istri  Manis sang CEO (Completed In Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang