13

676 91 7
                                    

"Yang terpenting seperti itulah.."

¡Happy Reading!
«———————♡———————»

"

Hm, dia terlalu memikirkannya" Lily berbalik arah dan berlari pelan menuju tempat makan tadi.
.
.
.
.

.
.
.

.

"Apa!? Tidak ada pemandian air panas sama sekali disini?!"

"Seperti nya kamu tidak membaca sama sekali kertas yang diberikan"

"Aku mendapatkan peta dari pemilik penginapan, itu di pegunungan 5 km dari sini. Itu biasa disebut 'pemandian air panas terpencil'."

"Lima km kah, jarak yang bagus untuk melakukan beef"

"Beef.."

"Pembicaraan itu.. aku jika menyukai nya!" Ujar Shadow yang sudah menggunakan topengnya lalu membuka pintu ruangan.


"Kamu sudah siap rupanya"-Cherry
"Bukankah kau tadi mabuk?"-Miya

"Aku yang lemah tadi sudah tertutupi dengan topeng ini!"

"Ew"

"Tanda apa ini?" Tanya Langa.

"Semacam muka?"-Joe
"Mungkin beberapa monyet akan muncul"-Cherry

"Jangan abaikan aku!"-Shadow

"Mungkin itu yang akan muncul seperti yang dibicarakan pemilik penginapan." Ujar Miya.

"Tidak mungkin mereka menggambar sesuatu seperti itu di peta!" Bentak Reki.

"Jangan bilang kamu takut?"

"Mana mungkin.. hantu? Aku ini bukan anak kecil lagi."

"Tidak kah dari tadi kalian mendengar suara aneh?" Tanya Joe.

"Berhenti berbicara seperti itu!"

Clack!

"Ichi.. Ni. San. Yon..-" Cherry menaruh satu persatu piring yang diberikan oleh Miya dan menaruhnya di tangannya, lalu menghitung piring itu perlahan, dengan wajah seram.

"Sudah kubilang berhenti melakukan itu!"

Mereka sedang menakuti Reki tetapi yang memperlihatkan ketakutannya malahan Lily, yang dari tadi memeluk Langa. Dan dielus oleh Langa, ia tau adiknya tak menyukai bau bau horor.

Tumben gak gelud

Tetapi anehnya Lily menyukai hal mistik, bukankah keduanya terlihat sama saja?

"Lily jika kamu takut gak usah ikut" Ujar Langa,

"Tapi disana sendirian lebih menakutkan" Lily sedang tak bisa memilih pilihan lain selain ikut ke pemandian air panas bersama mereka.

"Kalau begitu," Langa memberi jeda dengan menyamakan tinggi nya dengan tinggi Lily. "Tenangkan pikiranmu dan hanya memikirkan hal hal yang membuat mu senang, okay?"

"Baik.."
^
^
^

"Orang yang tiba pertama di pemandian air panas akan dianggap sebagai pemenang, kamu dapat mengambil jalan manapun yang kamu suka" jelas Cherry

"Kemampuan membaca peta pun di uji ya"-Langa
"Dungeon adalah keahlianku!"-Miya

"Ayolah! Apakah kita benar benar akan melakukan ini?! Hari sudah gelap, jadi mengapa kita tidak melakukan ini besok?"

"Carla hitung mundur"

"Okay master, Three. Two. One.."

Balapannya sudah dimulai dan Lily belum sama sekali meluncur,

"D-demi air panas!" Teriaknya sendiri menyemangati dirinya lalu meluncur segera meninggalkan Reki sendirian.

"Gelap banget!" Teriak Lily menatap sekitarnya, ia tertinggal jauh di belakang dan pelan ia bergerak hingga ada suatu suara yang membuatnya berhenti.

"Tidak!"

Teriakan pria yang Lily kenal membuatnya menuju kearah sumber suara dan yang ia jumpai bukan hanya Reki tetapi terdapat juga Langa disana.

Segera Lily mengambil poto mereka berdua dan pergi meninggalkannya.

"Ck ck ck tengah malam, malah nimbulin skandal" Komen Lily dan melihati peta yang di beri pemilik penginapan itu.

"Anu.. lewat kanan sih berkah tapi entah kenapa ada firasat buruk aku lewatnya, jadi lewat kiri aja" Pikir Lily yang sambil menggumam gumam sendiri.

Ia meluncur cepat ke arah kiri dan sempat juga tersesat dan ada seseorang yang membantu nya entah dia tidak merasa takut kali ini.

"Jalan lurus saja melewati puncak itu kamu akan menemukan pemandiannya"

"Arigatou gozaimasu" Lily membungkukkan dirinya terhadap orang itu untuk menunjukkan rasa hormatnya.

Ia pun segera pergi dan yap ia menemukan pemandian air panasnya tetapi tiada seorang pun disana.

"Aku sampai duluan? Dan bau menyengat apa ini.." Lily menutup hidungnya dan melihat sekitarnya.

"Sepi, gak ada orang kan?" Lily mengganti bajunya dengan memakai handuk dan memasuki kolam pemandian air panas.

"Enaknya... hanya saja bau ini sangat menganggu,"

Beberapa menit berlalu dan mereka yang dicari cari oleh Lily pun tak kunjung datang juga, dan pada akhirnya Lily pulang sendirian dan menemukan mereka yang tergeletak di tanah dengan bau yang sangat menyengat.

"Ah! Jadi kalian sudah sampai duluan ya! Kenapa memasuki air pemandian dengan bau busuk begitu! Kan nyengat" Oceh Lily terhadap 6 pria di hadapannya itu.

Lily tak tau harus berbuat apa dan tiba tiba bunyi grasak grusuk berasal dari semak semak. Lily sempat berwaspada dan itu tak terlalu di perlukan ternyata karna..,

Orang itu menampakkan dirinya dan hanya mengembalikan papan skate milik mereka.

"W-what the..."

Belum sempat Lily melirik kearah orang itu, seketika orangnya menghilang dan Lily hanya terdiam menatap arah kemunculan orang tadi.

"Apa-apaan itu tadi..,"

<Paginya>

"Masih bau.."-Hiromi

"Kamu sangat sensitif"-Miya
"Aku bekerja di toko bunga, seorang karyawan yang bau merupakan kesalahan yang fatal" Oceh Hiromi.

"Hal yang sama berlaku dengan restoran" Tambah Joe.

"Tapi dia sangat cepat"-Langa
"Apa dia orang?"-Cherry
"Hantu bukan?"-Joe
"Tentu saja bukan!"-Reki

"Lalu apa itu?"-Hiromi

'Apa itu ya' batin mereka kecuali Lily.

"Apasih yang kalian bicarakan?" Lily yang dari tadi tak paham dengan alur pembicaraan hanya menyimak.

"Eh, kamu tidak ikut diserang juga tadi malam?"

"Diserang? Oleh siapa?"

Mereka semua saling pandang dan akhirnya menatap kearah Lily. "Nandemonai" Ucap mereka kompak kearah Lily.

Lily yang melihatnya hanya bisa bertanda tanya apa yang terjadi memangnya semalam?

'Sumpah gua gak paham'


~=~=~=~=~=~

Ingfo katanya Sk8 mau dibikin manganya 🤧

Sekian:D.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝓜𝓸𝓸𝓭 |'' 𝕊𝕂𝟠 𝕋𝕙𝕖 𝕀𝕟𝕗𝕚𝕟𝕚𝕥𝕪 𝕩 𝕆𝕔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang