Part 3🔥

764 76 3
                                    

Sudah tiga bulan semenjak orang tua PP bercerai, ya orang tua PP memilih untuk bercerai karena sudah tidak kuat untuk mempertahankan rumah tangga nya.

PP mencoba untuk menerima keputusan kedua orang tua nya.

Teman-teman PP pun sudah mengetahui hal tersebut dan terus menyemangati nya. Awalnya PP sangat khawatir bila teman-teman nya mengetahui hal tersebut akan menjauhi nya.

Ternyata dugaan nya salah justru teman se geng nya selalu membantu dan menyemangati nya, PP sangat bersyukur akan hal itu.

Malam ini PP tengah duduk dimeja makan, hanya berdua dengan ayah nya.

PP memilih untuk tinggal bersama sang ayah karena dia tahu betul siapa yang lebih membutuhkan dia disampingnya.

Drt...drrttt...

Sebuah notifikasi muncul di ponsel milik PP.

Oab
Gue kangen:( kapan bisa ketemu lagi?

PP
Besok pulang bareng

Oab
Gue kangen berat sama lu

PP
Tar dulu gue lagi sama bokap

Oab
Oke deh, see you baby:*

PP
See you too

"Najis banget" PP tersenyum manis setelah membaca chat dari Oab.

"Cieee...yang senyum-senyum sendiri"

Tanpa PP sadari, sang ayah sejak tadi memperhatikan gerak-gerik nya yang tampak seperti orang yang tengah kasmaran.

"Ihh...apaan sih, yah"

"PP...ayah mau bicara serius dengan kamu"

"Ngomong aja,yah" PP masih sibuk memainkan ponsel nya.

"Ayah mau menikah lagi, apakah kamu keberatan?"

Seketika ponsel yang ada digenggaman PP terjatuh, karena saking kagetnya mendengar sang ayah yang ingin menikah lagi.

"Ayah yakin?" Tanya PP dengan wajah seriusnya.

"Ayah yakin, mungkin kamu berpikiran bahwa dengan semudah itu ayah bisa melupakan ibu kamu, tapi asal kamu tau nak ayah akan selalu mengingat dan berterimakasih kepada ibu kamu karena bagaimanapun dia yang telah melahirkan dan merawat kamu sang jagoan ayah"

PP menatap ayah nya kagum, sudah berkali-kali disakiti oleh sang ibu ayah nya tetap tegar, dia sangat bersyukur memiliki ayah seperti ayahnya, tidak ada salahnya ia mengabulkan permintaan sang ayah yang satu ini karena jujur saya ia ingin melihat sang ayah bahagia.

Siapa pun yang nanti akan menikah dengan ayah nya pasti akan sangat beruntung.

"PP serahin semuanya kepada ayah, yang terpenting ayah bahagia" PP tersenyum tulus.

Sang ayah sangat terharu melihat sikap dewasa anaknya.

"Tapi PP harus ketemu dulu sama orang yang akan ayah nikahi itu"

"Iya, nanti ayah akan undang mereka untuk makan malam bersama"

"Mereka?"

"Iya, wanita yang akan ayah nikahi sudah memiliki anak"

PP menatap sang ayah dan mengangguk mengiyakan, setidaknya ia tidak akan kesepian lagi setelah memiliki saudara tiri nanti.

~~~

Malam ini adalah malam yang PP tunggu-tunggu, ia akan bertemu dengan  calon mama tirinya.

Ayahnya sudah menceritakan banyak tentang wanita yang akan dinikahi nya.

Bagaimana wanita itu sangat baik dan mandiri. Hal itu membuat PP sangat bersemangat mendengarnya.

PP dan ayah nya bersiap-siap menyambut kedatangan calon mama tiri beserta keluarganya.

"Selamat datang" ucap ayah nya PP.

PP memandang kagum wajah cantik calon mama tirinya dan mulai tersenyum manis, ia mempersilahkan masuk kedalam rumah.

Namun seketika senyuman manis PP luntur saat melihat lelaki cupu yang berjalan dibelakang calon mama tirinya.

"Hai PP"

What the fuck?!

~~~

PP masih tidak menyangka beberapa waktu yang lalu ia selalu membully Billkin dan lihatlah sekarang ia serumah dengan Billkin dan menjadi saudara tiri Billkin.

Hal yang tidak pernah PP bayangkan sedikit pun. Seminggu setelah pernikahan sang ayah, keluarga Billkin pindah kerumah PP dan PP sangat membenci hal tersebut.

Hari ini PP dan Billkin berangkat sekolah bersama, lebih tepatnya PP dipaksa oleh ayahnya untuk berangkat bersama Billkin.

Karena PP tidak ingin membuat sang ayah kecewa alhasil ia mengiyakan.

Sepanjang perjalanan PP yang mengemudi pikiran nya berkecamuk, bagaimana nanti jika teman-teman nya mengetahui bahwa Billkin adalah saudara tirinya.

Seketika terlintas ide gila dipikiran PP, ia menghentikan mobilnya beberapa meter dari gerbang sekolah.

"Heh cupu, lu turun disini"

Billkin menatap PP sesaat dan kembali menundukan kepalanya.

"Cepetan keluar, inget ya cupu gue mau setiap hari lu turun disini dan jangan sampe anak sekolah tau bahwa kita saudaraan" ancam PP.

Tanpa menjawab ucapan PP, Billkin beranjak membuka pintu mobil dan keluar.

Black Heart-BKPP ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang