Part 10🌺

830 75 12
                                    

Billkin menekan saklar lampu disudut dinding hingga berbunyi 'klik' yang membuat kamarnya terang. Ia berjalan dengan rambut basahnya sehabis mandi dan merobohkan tubuhnya terlentang diatas kasur.

Keheningan mendominasi ruangan itu sebab tak ada seutas kata ia bersuara. Hanya terdengar helaan nafas yang keluar dari mulut nya dengan raut lelah yang ketara.

Pikiran Billkin berkelana ria, memutar hal-hal yang terjadi belakangan ini,  namun masih ada satu kejadian yang tidak bisa hilang dari kepalanya, yakni PP.

Sejak kejadian tadi pagi ia sudah tidak berbicara atau mengobrol dengan PP. Entah kenapa ada sedikit rasa kecewa dihati Billkin saat melihat PP berhubungan lagi dengan Oab. Padahal faktanya dia bukan siapa-siapa nya PP dan tidak punya hak untuk mengikut sertakan dirinya dalam masalah PP.

Tok

Tok

Tok

Suara ketukan dipintu, membuyarkan lamunan Billkin, ia segera beranjak menuju pintu untuk melihat siapa pelaku yang mengetuk pintu kamar nya selarut ini.

Saat Billkin membuka pintu, terlihat jelas PP yang tengah memakai pakaian tidur, berdiri menatap Billkin.

"Kin"

"Ada apa?"

"Boleh ga gue tidur sama lu?" Tanya PP, Billkin sempat terkejut namun ia kembali memasang wajah seperti semula.

"Kenapa?" Tanya Billkin.

"Please hari ini aja, gue lagi pengen ditemenin" jawab PP dengan memasang wajah melasnya, yang sukses membuat hati Billkin tersentuh.

"Ya sudah, ayo masuk" jawab Billkin seraya membukakan pintu kamarnya.

PP yang mendapat persetujuan pun segera beranjak dan menghempaskan tubuhnya dikasur empuk dan wangi milik Billkin.

Billkin hanya bisa tersenyum melihat tingkah kekanakan PP. Ia mulai berjalan menuju kasur setelah mengkunci pintu kamarnya.

Billkin menghampiri PP dan mulai mendudukan dirinya dipinggir kasur. PP yang melihat Billkin pun mulai mendekati nya.

"Kenapa?" Tanya Billkin.

"Kin?" PP balik memanggil Billkin.

"Apa?" Billkin menatap PP heran, pasal nya sendari tadi PP terus terseyum manis sambil menatapnya, apakah ada yang aneh dengan muka nya? Billkin bertanya-tanya.

"Gue ga nyangka lu bisa setampan_" tangan PP terulur melepaskan kacamata yang tengah Billkin pakai dan meletakkan nya dimeja samping tempat tidur.

Dan se seksi ini" lanjut PP.

Billkin yang mendengar perkataan PP pun, menatap PP tajam.

Tangan PP mulai merambat pelan naik hingga tepat berhenti didada kiri Billkin. Tempat dimana pusat kehidupan berdetak.

Billkin kembali mematung ia bingung apa yang tengah PP perbuat kepadanya.

Kesadaran nya kembali saat tangan PP tak lagi ada didadanya. Kemudian pandangan Billkin kembali menatap lurus, tepat pada PP yang tengah meletakkan jarinya didepan.

Dan setelah itu kedua maniknya membulat sempurna, tubuh Billkin masih saja membeku, ia terdiam bahkan saat PP secara perlahan mulai membuka kancing baju tidurnya satu persatu.

Bibir lembut semerah ceri itu PP gigit pelan, mata sayu nya menatap lembut membalas tatapan Billkin. Dan pada detik kesekian, baju tidur yang PP kenakan hanya menggantung ditubuh nya.

Black Heart-BKPP ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang