Part 4🔥

776 77 14
                                    

PP baru saja pulang dari sekolah, di antarkan oleh Oab. Sedangkan Billkin sudah terlebih dahulu sampai dirumah sejak tadi.

"PP pulang"

Setelah melepas dan membereskan sepatunya, PP masuk kedalam rumah dan pemandangan yang ia lihat adalah seorang lelaki tampan berkacamata yang tegah menonton kartun ditelevisi.

"P-pp...sudah makan?"

"Gausah sok akrab lo"

"M-maaf"

PP meninggalkan Billkin dan beranjak menuju kamarnya yang berada dilantai dua.

"Dasar Cupu"

~~~

Setelah PP mengganti seragamnya dengan pakaian rumahan. PP beranjak menuju dapur untuk makan. Suasana dilantai bawah sangat sepi ia tidak melihat siapa-siapa sedari tadi.

Ingin bertanya pada Billkin tapi ia malas berbicara dengan nya, alhasil dia makan sendirian.

Saat sedang fokus makan, PP mendengar suara pintu terbuka dari arah kamar Billkin dan benar saja setelahnya Billkin keluar.

Billkin berjalan menuju ruang tamu dengan menenteng buku.

PP beranjak menyudahi makan nya dan berjalan menghampiri Billkin.

"Nanti Oab mau kesini, Lo jangan keluar kamar" ucap PP dengan tatapan mengancamnya.

"Memang nya kenapa kalo saya keluar kamar?"

"Kan Lo udah tau sendiri kalo gue gamau orang-orang tau kita saudaraan"

Billkin mengangguk paham, tidak ada gunanya melawan lelaki manis tersebut lebih baik ia yang mengalah.

"Oh iya, mama membuatkan brownies untuk mu"

PP menatap Billkin datar.

"Dih, mama sama anak sama aja, suka caper"

"Tolong jaga bicara mu"

"Emang kenyataan begitu kan"

Billkin tidak terima, ia beranjak dari duduknya dan menghampiri PP, seketika PP mundur beberapa langkah.

"Heh cupu mau apaan lu?gausah deket-deket"

Billkin mengukung pergerakan PP dan mendekatkan wajahnya, menatap PP intens.

Jujur saja PP sedikit merasa takut melihat raut wajah Billkin yang terlihat seperti dipenuhi kabut gelap.

PP memejamkan mata dan membuang pandangannya kesamping menghindari kontak mata dengan Billkin.

"Tolong jaga mulut manismu itu, kalau tidak, terpaksa saya akan memberikan pelajaran"

PP memberontak minta untuk dilepaskan, apa-apaan?memberinya pelajaran?

Hah berani-beraninya sicupu melakukan hal tersebut kepada PP bahkan dirumahnya.

"Apa sih?gila Lo"

Setelah terlepas dari kukungan Billkin, PP segera beranjak pergi meninggalkan Billkin dengan jantung yang tidak stabil, jujur saja ia merasa sedikit takut.

Billkin saat ini sangat berbeda dengan biasanya.

~~~

"Nghhh"

Billkin baru saja akan keluar kamar untuk mengambil beberapa cemilan. Tapi langkahnya seketika terhenti tepat didepan kamar PP ia mendengar suara aneh.

"Ahh...pelannhh...nghh...pelannhh"

Apa yang tengah PP lakukan didalam?

"Nghhh...oabbhh"

Billkin mulai mengkhawatirkan PP ia takut terjadi sesuatu kepada PP.

Apa aku dobrak saja ya?

Kalo tidak didobrak takut PP disakiti lelaki itu , didengar dari suara saja seperti meminta pertolongan.

Setelah bergelut dengan pikiran nya Billkin mulai mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu.



Brak




"PP"

"B-billkin"

PP dan Oab terkejut bukan main saat Billkin mendobrak pintu kamar PP. Dapat Billkin lihat PP tidak mengenakan atasan apa pun dengan bercak merah keunguan disekitar dada dan lehernya.

Billkin yakin dengan dugaan nya bahwa PP telah disakiti oleh Oab, seketika ia memandang Oab tajam.

"Apa yang lelaki itu lakukan padamu?apakah dia telah menyakiti mu?" Ucap Billkin tegas.

"Bukan urusan mu, keluar dari kamar ku cepat"

Oab masih terpaku diam dan tidak percaya dengan apa yang ia lihat, seorang Billkin bagaimana ia bisa berada dirumah PP?

Apa yang sebenarnya terjadi antara PP dan Billkin?

~~~

Setelah kejadian dobrak mendobrak PP memutuskan untuk membawa Oab keluar rumah.

Dan disinilah mereka sekarang di restaurant dekat rumah nya.

"Jadi bisa tolong jelaskan?ada hubungan apa kamu dengan si cupu itu?" Tanya Oab.

"Sebelum nya gue minta maaf, sebenernya gue sama si cupu udah jadi saudara tiri dan gue gamau orang-orang pada tau"

"Siapa coba yang mau punya saudara tiri kayak dia?" Lanjut PP santai seraya menyedot minuman nya.

Oab mengangguk paham, dia tau betul bahwa PP pasti akan sangat malu bila satu sekolah tau si cupu yang sering di bully nya sekarang menjadi saudara tirinya.

~~~


PP pulang kerumah sendiri, Oab tidak bisa mengantarnya karena ada urusan mendadak.

PP tiba dirumah, namun rumahnya tampak kosong. Sepertinya Billkin sedang keluar.

Baguslah gue ga harus liat wajah si cupu.

PP beranjak menuju kamarnya, khawatir tiba-tiba Billkin pulang. Billkin terasa berbeda dari biasanya.

Entahlah PP sangat risih bila bertemu dengan Billkin, entah malu karena kejadian tadi atau memang karena dari awal ia membenci Billkin.



























#TBC
Sebelum nya saya minta maaf menganggu waktu membaca kalian.

Disini saya akan menyampaikan keresehan saya mengenai book ini.

Rasa percaya diri saya menurun saat menulis, rasa takut akan pembaca yang tidak dapat menikmati karya saya atau karya saya yang tidak sesuai ekspektasi para pembaca.

Saya hanya seorang penulis pemula dan menulis hanya hobby saya diwaktu luang jadi tolong dimaklumi bila karya saya banyak kekurangan nya.

Jadi menurut kalian lebih baik lanjut atau tidak?

Black Heart-BKPP ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang