Junghwan terbangun ketika mendengar suara igauan Junkyu. Pemuda itu segera bangkit dan beringsut mendekati Junkyu yang tertidur tidak jauh darinya. Di luar sana hujan masih deras meskipun tidak lagi di sertai angin kencang seperti sebelumnya.
" Junkyu-ya? Ya Kim Junkyu gwenchana?"
Pemuda itu tak menjawab, hanya suara erangannya saja yang terdengar di dalam kegelapan.
" Junkyu-ya-"
Junkyu terus saja meracau dengan tubuh gemetar. Tangan Junghwan terulur untuk memeriksa suhu tubuh Junkyu. Seketika pemuda itu tersentak kaget ketika tangannya bersentuhan langsung dengan pipi Junkyu. Tangannya seperti menyentuh sebongkah balok es.
" Gawat." Desis Junghwan. Tanpa berfikir panjang Junghwan segera melepas baju kaus yang ia kenakan lalu mengambil Coat yang menyelimuti tubuh dingin Junkyu yang tengah meringkuk seperti janin. Junghwan segera meraih tubuh si pemuda Kim dan tanpa ragu melepas baju kaus tipisnya.
Junghwan segera menarik tubuh Junkyu dengan membawanya bersandar ke sudut pondok dengan Junghwan memeluk tubuh setengah telanjang pemuda itu dari belakang. Junghwan segera menyelimuti kembali tubuh Junkyu dengan coatnya,lalu membalut kaki Junkyu erat dengan baju kaos yang ada.
Setelah tubuh Junkyu tertutup rapat, Junghwan mengeratkan pelukannya di tubuh Junkyu agar panas tubuhnya tersalurkan ke tubuh sedingin es Junkyu yang tengah mengalami hipotermia. Junghwan dengan telaten menggosok-gosokkan tangan Junkyu dan juga anggota tubuhnya yang bisa Junghwan raih agar suhu tubuhnya bisa kembali.
Setelah setengah jam berjuang, akhirnya racauan Junkyu di gantikan dengkuran halus yang keluar dari mulut si pemuda manis.
Junghwan menghela nafas lega. Junkyu berhasil menghadapi masa kritisnya. Malam ini terasa sangat panjang bagi Junghwan yang mendadak merindukan pagi.
¤
¤
¤
¤
¤Junghwan terbangun ketika merasa seluruh tubuhnya mati rasa. Saat ia hendak bergerak, seseorang yang dari semalam menempel di tubuhnya juga perlahan bergerak menggeliat.
" Ugh tubuhku sakit semua." Lirih Junkyu sembari menggeliat membuat coat yang menjadi selimutnya tergeser menampilkan tubuh setengah telanjangnya. Junkyu menunduk ketika merasakan angin dingin langsung menyapa kulitnya.
Junkyu melotot kaget melihat dada telanjangnya.
" Aaaggh! Apa yang terjadi?!" Serunya sembari kembali menutupi tubuhnya dengan longcoat milik Junghwan. Dan di saat itulah ia tersadar dan merasakan tangan seseorang yang tengah melingkar di perutnya dan juga hangatnya kulit seseorang yang tengah ia jadikan tempat bersandar.
" Bisakah kamu menyingkir, seluruh tubuhku mati rasa." Suara berat khas bangun tidur yang menyapa telinga kanannya itu hampir membuat Junkyu terlompat jika saja tubuhnya tak sedang di peluk.
Junkyu segera menoleh cepat dan hidungnya langsung bersinggungan dengan bibir Junghwan yang matanya tetlihat masih berat itu.
" Ya! Apa yang kau lakukan?!" Seru Junkyu sembari melepaskan pelukan tangan Junghwan di perutnya lalu segera merangkak menjauh, menutupi bagian ini dan itu dari tubuhnya.
Pemuda itu melotot horor ke arah Junghwan yang tengah berusaha menggeliat menghilangkan pegal dan mati rasanya. Wajah Junkyu seketika memanas menatap tubuh penuh otot pemuda So itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/261433819-288-k145249.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hwankyu Oneshoot Collection
FanfictionWelcome to : 7th My Kyuhwan Oneshoot. Start : 30 desember 2020