" Kau tau kenapa aku sangat-sangat membencimu?!" Junghwan dengan mata memerah menatap Junkyu dengan luapan amarah yang sedari tadi tak dapat di tahannya.
Mendengar seluruh amukan yang tiada henti itu tidak menyurutkan keinginan Junkyu untuk tetap diam. Dan diamnya Junkyu itu membuat Junghwan berkali lipat lebih emosi.
" Kim Junkyu-- Ingat? Kau dulu bahkan menamparku ketika seorang hoobae mengatakan jika aku tampan. Kau memukuliku ketika mantanku mengatakan jika ia masih memiliki rasa padaku. Dan masih banyak hal-hal lainnya yang sudah lelah untuk selalu ku ingatkan agar kau sadar! Lalu mengapa?? Mengapa kau masih menyakitiku!" Junghwan terus berteriak. Mengabaikan jika penghuni unit lain akan merasa terganggu dengan kemarahannya itu.
Tak puas hanya dengan berteriak, Junghwan juga mengguncang erat tubuh Junkyu dengan cengkraman yang kuat di kedua lengannya. Tapi pemuda manis itu masih memilih diam dengan tatapan datar. Sama sekali tidak berniat membela dirinya. Lagipula membela diri untuk apa? Dia sepenuhnya sadar jika ia benar-benar salah. Tapi bukan Junkyu namanya jika harus mengakui kesalahannya.
Junghwan lelah, frustasi. Ia merasa bisa gila detik ini juga.
" Tak cukupkah dengan kau bertunangan dengan oranglain?! Lalu sekarang kau berpacaran dengan bedebah itu dan---" Junghwan merasakan dadanya sesak. Sangat sesak hingga membuat Junghwan seakan-akan ingin meledak dan mati, melupakan semua rasa sakit yang sekarang ia derita.
" --- Dan sekarang kau membawanya ke hadapanku." Junghwan menggigit bibirnya sekuat tenaga. Amarahnya begitu memuncak, mengabaikan fakta jika tadi ia hampir menangis melihat Junkyu pulang di antar seorang mahasiswa fakultas teknik bernama Watanabe Haruto yang diam-diam ia ketahui sudah resmi berstatus sebagai pacar dari Junkyu, pemuda yang masih berstatus sebagai pacarnya Junghwan dan tunangan dari seorang yang bernama Noa( Rumit? Ya memang seperti itu)
Junghwan melepas cengkramannya dan meremat kuat kaos tipis yang ia kenakan di bagian dada. Dadanya sakit( Dan sakitnya masih terasa hingga sekarang saat aku mengetik ini)
Junghwan benar-benar masih tidak bisa menerima jika Junkyunya yang dulu sangat mencintainya dan melakukan seluruh hal bodoh hingga menyakitkan hanya untuknya tega melakukan semua ini. Junghwan benar-benar tidak pernah membayangkan jika ia berada di posisi sesulit ini.
" Pergi. Pergilah. Aku sangat-sangat membencimu. Jangan pernah muncul lagi di hadapanku." Junghwan memejamkan matanya erat, usiran yang entah keberapa kalinya, kembali ia lontarkan.
" Junghwanah?" Junkyu mengeluarkan suara untuk pertama kalinya. Pemuda manis itu menatap Junghwan dengan tatapan entah apa itu.
" Keluarlah! Pergi dari sini Kim Junkyu!" Junghwan sekuat tenaga berteriak agar pemuda tidak tau diri ini segera menyingkir dari hadapannya.
" Jung----"
" Pergi Kim Junkyu! Pergi!" Junghwan mengambil bagpack pemuda itu lalu menarik pemuda berstatus kekasihnya itu ke arah pintu apartemennya.
" Pergi! Jangan pernah kembali!" Junghwan mendorong Junkyu keluar dari unit kamarnya. Ia benar-benar tidak peduli jika beberapa orang kini telah keluar dari unitnya masing-masing dan menyaksikan pertengkaran mereka.
" Baiklah jika itu yang kamu mau." Ujar Junkyu akhirnya dengan tatapan menantang. Melihat wajah merasa tak bersalah Junkyu membuat Junghwan semakin murka.
" Gurrae! Ini yang aku mau dasar jalang!" Junghwan tak kuat lagi menahan sakit di hatinya. Pintu unitnya di banting dengan sangat kuat, meninggalkan Junkyu yang masih di luar, menatapnya tanpa ekspresi. Terlalu biasa menghadapi kemarahan Junghwan semenjak pertunangannya dengan Noa. Pertunangan yang dipaksakan oleh orangtua Junkyu karna keluarganya tidak menyukai Junghwan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hwankyu Oneshoot Collection
FanficWelcome to : 7th My Kyuhwan Oneshoot. Start : 30 desember 2020