" Berhentilah menangis seperti orang bodoh."
" Ya kau benar. Aku sangatlah bodoh."
*
*
*Sang dosen melambaikan tangannya sembari menebarkan senyuman setelah mengakhiri kuliahnya pagi ini. Sebagian dari teman sekelasku melonjak bahagia karna sudah sangat muak berada di ruangan berhawa pengap di iringi celotehan dosen muda dengan nada suara centil yang di buat-buat itu.
" Huahh akhirnyaa." Desahku sembari sedikit menggeliat. Jihoon yang tengah membereskan perkakas alat lukisnya menoleh dengan smirk di wajahnya.
" Apa kelas ini seperti neraka bagimu?" Godanya sembari memasukkan kanvas ke bag khusus melukisnya. Aku mendengus geli.
" Tentu saja kau tau bahwa kasurku jauh lebih menyenangkan daripada kursi kayu butut ini." Ucapku riang lalu memasukkan sebuah novel yang masih separuh ku baca itu ke dalam tas putihku, lalu dengan segera menyampirkan tas itu ke pundak. Saat aku bergerak hendak melangkah meninggalkan meja kayu panjang itu, Jihoon menahan lenganku.
" Tunggu sebentar Junkyu-ya." Ujar Jihoon sembari bergegas menyampirkan tas hitam mengkilat kesayangannya itu di bahu dan meraih ponselnya di atas meja.
" Ayo!" Ajaknya mendahuluiku. Aku melangkah dengan malas di belakangnya yang terlihat penuh energi sembari mengecek ponselnya.
Baru saja kami melewati pintu, Jihoon tiba-tiba menghentikan langkahnya dan langsung berbalik menghadap kearahku dengan ekspresi terkejutnya.
" Wae? Waeyo?" Tanyaku malas.
" Kau tidak mengecek ponselmu? Kau tau, kekasihmu memborbardirku dengan banyak sekali pesan. Segera cek ponselmu, dan maaf sepertinya aku tidak bisa pulang bersamamu."
Setelah mengatakan itu, Jihoon langsung bergegas meninggalkanku sebelum aku sempat protes.
" Dasar aneh. Aku memang tidak pernah pulang bersamanya kok." Gerutuku. Lalu segera mengeluarkan ponselku ketika teringat perkataan Jihoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hwankyu Oneshoot Collection
FanfictionWelcome to : 7th My Kyuhwan Oneshoot. Start : 30 desember 2020