Teruntuk Pencipta
Terimakasih telah menciptakan dia
Teruntuk Na Jaemin
Terimakasih untuk mustahil yang terjamin
,#
Ketika bibir mulai menerbitkan tawa, entah bagaimana caranya saya pun ikut merasa. Ketika mata itu mulai menenggelamkan sukacita, bahkan diri ini jauh lebih patah.
Tentang bagaimana penguasa bumi mempertemukanku dengan satu lelaki, walau pertemuan itu bukanlah pertemuan yang nyata. Jika diminta merangkai kata per kata menceritakannya, bahkan seratus lembar masih kurang untuk huruf-huruf penuh ucapan syukur.
Singkat saja, saya sadar dalam logika begitu mudah tergapai. Namun setelah semesta memberi peringatan. Katanya, "Dia bintang lalu kau siapa?"
Lantas itu jadi penolak ekspetasi. Alih-alih mendapatkan, saya justru takut kembali merangkai langit keinginan.Terbilang satu bulan saya tahu kalau ada satu manusia yang berhasil memikat, tidak karena tampang melainkan dermawan si tuan. Banyak hal saya pelajari dari hasil gagasannya. Membuktikan selain dermawan, bijaksana juga berteman baik dengannya. Caranya memberi perhatian, caranya menuang kasih sayang, caranya menyuarakan warna warni kehidupan. Sungguh, gelojak ini kian berdebar. Walau tubuhnya nyata di bumi, tapi mengapa tangga kami terbilang melampau.
Dahulu, saya hanya manusia buta rasa. Jangankan emosi kurang bernilai, untuk menerjemahkan semua topik afeksi sangat sulit. Jalan monoton berjalan ke depan. Dan setelah bertemu si tuan tanpa sengaja, saya jadi budak cintanya."Kenapa sampai lupa kalau dia seorang idola dan aku hanya wanita biasa."
Sajak-sajak keluh tidak pernah berhenti. Menyalahkan diri yang terlalu mencintai, menyalahkan pertemuan dan menyalahkan kebodohan. Pertanyaannya, kenapa dia manusia pertama yang saya ajak merajut kisah manis?
Tolong, ingatkan saya jikalau rasa ini pasti linglung. Yang tadi berjudul cinta, semoga mengubah kata jadi kagum luar biasa. Takut kalau nanti hati sayalah yang kecewa. Mencintai manusia yang bahkan tidak yakin bagaimana wujudku sebagai wanita merakit rasa atas namanya.
Menghantam semua jalur, terus begitu sampai titik akhir ada di dia. Ajari saya untuk kembali berjalan ke belakang, menemukan sosok yang pantas.
"Sayang banget sama manusia ini."
Setiap malam, figur tuan pasti berani saya tatap sendu tengah malam. Kemudian, pilu mengalir sedikit tersendat dan mencari alasan, mengapa menangis?
"Na Jaemin, jika Tuhan memberi satu permintaan. Saya akan minta anda terlahir sebagai manusia biasa. Agar hati bukan lagi alat untuk dipermainkan."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaset Horizon ; Na Jaemin
Romance[REVISI] 나재민 "tumbuh, adu, berlabuh dan ambigu"