Sweden, Stockholm
"Dasar anak sialan !!"
*Plak~
Satu tamparan mendarat dengan sempurna pada pipi mulusnya, anak berusia 9 tahun itu sudah tak bisa menangis. Tak lagi berharap seseorang menolongnya dari luar sana. Tak lagi melawan karena ia tau semua itu sia-sia karena nyatanya ia berada di ruangan yang terpisah dari mansion utama dan kedap suara. Sekencang apapun ia berteriak, tak akan ada yang bisa mendengarnya dari luar
"Kau tahu apa kesalahan mu ????!!!" sentak Soohyun ketika anaknya itu tak lagi bereaksi. Belum 10 detik berlalu, cambukan lain sudah membuat bekas kebiruan pada punggungnya
Masih tak menjawab, Luna hanya menatap pria berbadan tegap itu dengan tatapan kosong. Sosok di depannya lebih mirip dengan iblis daripada sosok ayah
Padahal yang dilakukan anak bungsu nya itu bukan suatu hal yang fatal, tapi karena kesalahan kecil itu membuat Soohyun memiliki alasan melampiaskan amarah yang ia tahan sejak pesta tadi
Masalahnya sepele, Luna hanya tak sengaja memecahkan gelas di pesta tadi. Tapi beginilah akhirnya, gadis itu harus mendekam di ruangan mengerikan itu selama 2 jam lebih dengan luka lebam yang sudah memenuhi sekujur tubuhnya
.....
"Eonnie, kau lihat Luna ??" adiknya yang masuk tanpa mengetuk pintu kamar membuatnya mendengus kesal
"Palingan sudah di kamarnya, lagipula sudah selarut ini Rosie. Dan ketuklah pintu sebelum kau masuk lain kali" ujarnya tanpa membalikkan tubuhnya yang membelakangi Roseanne
"Kalau dia di kamarnya aku tak akan bertanya padamu, Eonnie" ia mendengus kesal lalu melenggok keluar dari kamar kakak sulungnya
Berjalan mengitari mansion keluarganya, bertanya-tanya dimana keberadaan adik bungsunya itu. Sambil mengingat-ingat pesta yang menyenangkan tadi dan tersenyum sampai satu ingatan memudarkan semuanya
Matanya membulat dan tubuhnya menegang. Ingatan yang mungkin bisa menemukan keberadaan adiknya. Tapi demi apapun, Roseanne sangat tak suka kemana arah kakinya melangkah sekarang
Di depan pintu itu sudah ada beberapa bodyguard berjaga, menandakan memang ada orang didalamnya. Kakinya bergetar, ruangan itu terlalu kejam dan menakutkan bagi Roseanne
"Siapa didalam ??" Dia bertanya pada bodyguard di depannya namun tak diberi jawaban
"Ku tanya siapa didalam ??!!!" Emosinya memuncak ketika pertanyaannya digubris
"Kau sebaiknya menjawab sebelum ku pecat" katanya lagi dengan suara datar
"Tuan besar dan--"
"Dan siapa ??! Adik ku ??!!" Kesabarannya sudah habis ketika para pria berbadan besar itu lama menjawab pertanyaannya
Tak lagi mendapat jawaban apapun dari pria itu membuatnya ingin menerobos masuk kedalam sana, ia tak peduli lagi dengan rasa takutnya. Tapi nyatanya ia dihadang oleh pria berbadan tegap itu
"Minggir !!" Gadis muda itu bahkan enggan menurunkan nada suaranya
"Tuan tidak membolehkan seorang pun masuk, Nona." Perkataan itu membuat emosi Roseanne mendidih
"Jadi kau benar-benar ingin dipecat ??!" gertaknya dengan nada tinggi
Bodyguard itu tak lagi bisa berkutik, ia menggeser tubuhnya yang semula menghalang pintu. Baru saja pintunya terbuka, matanya sudah menangkap keadaan adiknya yang menyedihkan
"Papa !!! Ku mohon hentikan," serunya sambil berlari dan berlutut di hadapan ayahnya
"Papa hanya memberi pelajaran untuk dia !! Kau kembali ke kamarmu, Chaeyoung !!" Bentakan itu tak membuatnya berpindah posisi. Ia masih setia dengan posisi itu, berlutut di hadapan ayahnya. Tak sadar kalau tangan Soohyun siap menghantamkan cambukan pada punggungnya
YOU ARE READING
Ocean
RandomApakah semuanya harus pergi seperti ombak di tepi laut ?? Tidak bisakah seseorang tinggal di sisinya ?? Ini cerita tentang dia yang berusaha untuk tampak baik-baik saja tanpa seseorang di hidupnya. Dia... sudah lelah ditinggalkan Ini cerita tentang...