[20] Anxious

82.8K 8.7K 703
                                    

Mikasa menatap tv dengan tatapan kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mikasa menatap tv dengan tatapan kosong. Mungkin matanya tertuju ke sana tetapi tidak dengan pikiran nya. Dia harap harap cemas menunggu Levi.

Lelaki itu tengah berbicara dengan Tama di perpustakaan, entah membicarakan apa.

Levi tadi meminta Mikasa agar menunggunya dikamar tapi Mikasa yang cepat bosan memilih pergi keruang tamu menonton Tv sembari menunggu kedatangan Levi.

Sudah sekitar dua jam dan Levi belum juga keluar membuat Mikasa merasa cemas.

Krekk

Mikasa menoleh kearah pintu mendapati sosok Ren di sana. Mikasa langsung bangkit berdiri dan berlari menghampiri Ren.

"Nona ?"

Ren sedikit mengangkat alisnya melihat Mikasa yang buru-buru menghampirinya.

"Dimana tuan ?" Tanya Ren

"Ada seorang lelaki yang datang, namanya Tama. Levi memintaku agar menunggunya diluar karena ia ingin berbicara hanya berdua dengan Tama dan sudah dua jam Levi belum juga keluar. Apa yang harus kita lakukan Ren ? Bagaimana jika Levi kenapa-kenapa, bagaimana jika Levi terluka, lalu dia pingsan di sana hingga kita tidak tahu, bagaimana--"

"Nona, tenanglah.."

Ren menyentuh pundak Mikasa berusaha menyadarkan wanita bersurai hitam itu membuat Mikasa langsung berhenti berucap dan hanya menatap Ren cemas.

"Tuan akan baik-baik saja. Kau salah jika mengkhawatirkan Tuan yang sedang bersama Tama. Lelaki curut itu sudah pasti akan kalah dengan Tuan.."

Mikasa menggigit bibir bawahnya, tetap saja dia cemas. Takut sesuatu terjadi pada Levi.

"Bisakah kau mengecek Levi untukku ?"

Ren hanya tersenyum melihat tatapan penuh kecemasan yang ada dimata Mikasa. Lelaki bersurai putih itu kemudian menggeleng dan melangkah menuju sofa.

"Tidak bisa, aku tidak bisa mengganggu privasi Tuan. Tenanglah, Tuan akan baik-baik saja. Kau bisa memegang ucapan ku.."

Mikasa menghela nafas pasrah, wanita itu memilih menyusul Ren duduk di sofa sedangkan lelaki itu tengah membuka kantung plastik hitam yang sedari tadi sudah dia bawa.

"Apa itu ?"

Ren menoleh ke arahnya sejenak sembari tersenyum lalu kembali membuka kantung plastik itu.

"Oleh-oleh, aku baru saja pulang dari luar kota. Kupikir kau akan menyukai ini, cobalah.."

Ren menata kue yang ia bawa disebuah piring yang sudah ada dimeja itu.

"Kue apa ini ?"

Mikasa bertanya sembari menatap satu kue ditangan nya dengan bingung. Dia sejujurnya belum pernah melihat bentuk kue ini.

Kiss The Dark ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang