Accident

458 48 1
                                    

Mía

Chapter 9, Accident

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Genre : humor, romance, dll

Rate : T

Pair : MadaNaru, ShikaNeji, ShinoKiba, LeeGaa slight SasuHina, InoSaku, ItaKyuu, Incest!HashiTobi

Warning : CRACKPAIR, BL, gaje, abal, typo(s) dll

Don't Like Don't Read!

Enjoying

------------------

Sasuke berlari sekuat tenaga, matanya berkeliaran liar mencari nomor kamar sang pirang. Jantungnya berdegup kencang, tak ia pedulikan makian dari siapapun yang telah ia tabrak.

Naruto.

"Sasuke!"

Langkahnya terhenti mendadak membuatnya jatuh. Dengan sigap ia langsung berdiri dan menoleh, terlihat Itachi melambai padanya di depan sebuah kamar. Ia langsung bergegas menghampiri.

"Aniki, bagaimana.. Naruto.."

Itachi menepuk pundak adiknya itu agar ia tenang. Nafas tersengal akhirnya tenang, Sasuke menghapus keringat didahinya dengan kasar.

"Naruto baik-baik saja. Paman dan Naruto dihadang oleh musuh paman, mereka sempat saling kejar-kejaran hingga mobil mereka menabrak gedung. Untungnya paman sudah menarik Naruto melompat keluar dari mobil sebelum mobil hilang kendali, Naruto hanya mendapat luka ringan." Jelas Itachi membuat Sasuke menghela nafas panjang.

"Lalu... Bagaimana dengan paman?" Tanya Sasuke setelah ia lega.

Itachi memijat keningnya, "Paman berusaha melindungi Naruto. Ia mendapat beberapa tembakan di bahu dan kaki nya. Sekarang masih dalam perawatan."

"Apa kau ingat Sasori?" Sasuke mengangguk. "Kebetulan ada Sasori didekat sana sehingga ia bisa membantu paman. Dialah yang membawa mereka kesini."

"Dimana Sasori-nii?"

"Itachi!!"

Raungan dan langkah kaki terdesak menyela percakapan mereka. Terlihat Kurama dan yang lainnya berlari menuju arah mereka.

"Apa yang para pengawal malas itu lakukan?! Mereka bahkan berani menyeret adikku. Dimana mereka?!" Amuk Kurama begitu ia sampai didepan Itachi, pemuda itu menggoncang Itachi hingga si empu hampir kehabisan nafas akibat tercekik kerah baju.

Sakura dan Karin segera menarik Kurama menjauh, Gaara menanyakan keadaan Naruto pada Sasuke. Mengetahui adiknya baik-baik saja membuat emosi Kurama sedikit berkurang, namun masih meledak.

Setelah keadaan tenang, mereka pun memasuki kamar Naruto berada. Bangsal itu merupakan bangsal VVIP, sehingga hanya mempunyai satu tempat tidur pasien saja. Membuat istirahat Naruto lebih tenang.

"Dia hanya syok dan gegar otak ringan, menurut perkiraan malam nanti akan bangun." Jelas Itachi melihat mata merah kekasihnya saat ia melihat keadaan adiknya.

Kurama hanya diam, ia duduk di kursi sebelah tempat tidur. Mengambil tangan tan yang tak ber-infus, Kurama mengecupnya perlahan.

Mengetahui perasaan Kurama, yang lain memberi kakak beradik itu ruang, mereka duduk di sofa yang sedikit jauh.

MÍATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang