Senju Family

1.2K 125 12
                                    

Mía

Chapter 4, Senju Family

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Genre : humor, romance, dll

Rate : T

Pair : MadaNaru, ShikaNeji, ShinoKiba, LeeGaa slight SasuHina, InoSaku, ItaKyuu, Incest!HashiTobi

Warning : CRACKPAIR, BL, gaje, abal, typo(s) dll

Don't Like Don't Read!

Enjoying

-------------------------

Lee bergetar, bahkan bokongnya tidak sanggup menahan getaran tubuhnya, akhirnya ia bersimpuh.

"Mohon maafkan perkataan lancang hamba Yang Mulia.."

Para uke, "...."

Para seme, "...."

Sasuke menepuk dahi, hanya Naruto yang tertawa bebas hingga berguling. Madara melirik kekasihnya sekilas lalu menatap pemuda bob yang masih bersimpuh dihadapannya.

"Apa yang kau katakan tadi?" Madara bertanya ulang.

Lee semakin bergetar, ia melanjutkan dengan bersujud dan tangan menangkup diatas kepalanya.

"Yang rendahan ini telah mengatakan hal lancang, hamba pantas dihukum.."

All, "..............."

Naruto semakin terbahak histeris, bahkan hampir jatuh kekolam. Membuat Sakura dan Karin panik menahan tubuhnya.

Malas, Madara menunjukkan gestur agar Sasuke membawa Lee pergi dari hadapannya. Ia kembali menutup mata dan berjemur.

Memastikan keadaan kembali aman, para seme menghela nafas lega. Berbanding terbalik dengan para uke yang lebih dulu mengenal siapa Madara sebenarnya. Jadi mereka santai-santai saja. Bahkan Karin dan Sakura mengeluh karena harus menahan tubuh Naruto yang hampir terjebur. Hinata pergi mengambil minuman sedangkan yang lain hanya menghela nafas.

"Jangan bicara aneh-aneh soal Sasuke dan Naruto lain kali. Mereka saudara, tekanan ini membuatku merasa tua." Keluh Shikamaru sambil memijat dahinya.

"Jika ada Kyuubi disini, dia yang akan melahapmu, Lee." Ucap Hinata yang lewat sambil terkekeh lembut. Justru membuat merinding para seme kecuali Sasuke tersebut.

Sasuke akhirnya mengantar teman-temannya kekamar, menghindari masalah yang tidak perlu. Sedangkan Naruto dkk masih saling canda sambil mengerjakan tugas disamping Madara duduk.

-
-
-

Jam 5 pagi, Sasuke dkk sudah berada di aula depan. Berpakaian rapi, menunggu Madara turun. Para maid membagikan makanan ringan kepada mereka. Tak lama, Madara turun sambil menggendong Naruto yang menguap.

Naruto yang melihat Sasuke segera turun, dan nemplok ditubuh Sasuke. Madara, bagaimanapun sudah terbiasa. Karena bagi Naruto, Sasuke sudah bagai kakak keduanya setelah Kurama.

"Paman, aku pergi dulu.. " Sasuke membungkuk kearah Madara diikuti teman-temannya sambil menahan tubuh Naruto yang nemplok padanya.

Madara mengangguk, membiarkan keponakan dkk berjalan pergi diantar oleh kekasihnya itu.

Naruto bersandar diambang pintu sambil menguap, tangan kirinya memegang erat boneka rubah pemberian Kurama dan tangan kanan sibuk mengucek matanya yang masih berat.

MÍATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang