San

1.6K 274 111
                                    


Hari itu, di Okinawa, sekarang sedang dihiasi oleh kesedihan. Dimulai dari keluarga, orang terdekat, hingga orang yang bekerja bersamanya. Bahkan langit pun ikut bersedih.

Hujan turun dengan deras saat itu, tapi (name) tdk membawa payung. Disaat orang2 berpakaian hitam meninggalkan pemakaman, hanya tersisa 3 orang saja disana yg tak lain adalah (name), (bf), dan Langa.

Ayah mereka sudah meninggalkan mereka terlebih dahulu krn ada panggilan mendadak dari kantor pusat jadi ia terpaksa pergi meninggalkan anak2 nya yg masih berduka.

Utk Langa sendiri ia tdk punya alasan, ia hanya ingin memayungi dan menemani mereka berdua. Itu saja.

"Kenapa kaa-san pergi lagi? Aku sudah cukup kesepian selama ini dan akhirnya aku mendapatkan keluarga baru. Tapi kenapa kau meninggalkan aku lagi? Kenapa?" Ujar (name) lirih, bahkan suaranya hampir tdk terdengar oleh telinga mereka.

"Sudahlah (name), ayo kita kembali. Tdk baik berada di bawah hujan terlalu lama" bujuk Langa tapi sepertinya (name) tdk mendengarkan.

"Ayolah (name)nee-san, ini sudah hampir malam loh. Kita sudah berada disini selama 3 jam lamanya, apakah nee-san tdk kedinginan?"

"Aku lebih kedinginan jika kaa-san tdk ada di rumah kita"

Langa sedikit berjongkok utk menjajarkan tingginya dgn (name) lalu mengucapkan kalimat yg tdk pernah ia ucapkan krn ia tdk pernah peka. Kalaupun peka pasti harus nungguin dia berfikir dulu baru paham maksudnya.

"Ayo pulang (name), ibuku bilang terlalu larut dalam kesedihan itu juga tdk bagus. Nanti kalau sedih terus nanti arwah ibu mu gentayangan loh" Langa mengulurkan tangannya pada (name). Sempat uluran tangan itu ia hiraukan tapi akhirnya ia terima juga.

"Terimakasih telah mengingatkan ku kalian berdua. Langa benar, aku tak boleh terlalu lama terlarut dalam kesedihan" (name) bangkit dari makam ibu nya dan berdiri menghadap (bf) dan Langa.

"Aku Agafia (name), akan terus berjuang melawan kesedihan. Aku harus optimis dalam menjalani hidup!"

"Nah gitu dong baru (name) yg ku kenal" (bf) menopang tubuhnya dengan menaruh lengannya di bahu (name)

"Yosh! Ibu..., aku,(bf) dan Langa pamit pulang ya. Jaga diri ibu baik2, jangan gentayangin kita bertiga nanti (bf) malah ngompol lagi loh..."-(name)

"Woy aib gua jangan disebar tomlol! Ada Langa disini cuk!"-(bf)

"(Bf), kamu pernah ngompol?!"-Langa

"Auk ah aku ngambek, aku pergi ke penginapan duluan!"-(bf)

"Yaudah sana, aku masih mau jeng jeng bareng Langa"-(name)

"Saudara durjana kau ya (name), terkutuk kau. Mending gw ama Reki aja. Bye!" Dan akhirnya (bf) pergi meninggalkan mereka dengan hati yg dongkol. Langa yg dari tadi menyimak tdk paham dengan apa yg dikatakan oleh dua saudara kembar ini hanya melongo.

"Ayo Langa kita pergi beli makan dulu,aku dah laper soalnya"-(name)

"Tapi kamu dapat uang darimana?"-Langa

"Tenang..., Aku kan sudah diberikan Tou-san uang utk jaga2" (name) mengibas-kibas kan uang pemberian ayahnya dan menarik lengan Langa menjauh dari pemakaman.

"(name) jalannya jangan cepat2, nanti jatuh!"

Normal p.o.v. off
______________________________
(Name) p.o.v. on

Aku berjalan menyusuri jalan setapak yg ada disini, sambil ditunjukkan arah oleh Runa a.k.a. jam tanganku

"Kau yakin tau jalannya (name)?"

GOLDEN SNOW || Sk8 The Infinity × Reader || SEMI HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang