Bab 22 Wedding

5.9K 79 0
                                    


Happy Reading Rein !!

Jangan lupa vote dan komen ya rein

#
#
#
#
#
#

"tumben pulang, masih inget rumah?"
"apasih pa, papa ada uang nggak pa, tabungan rival sudah menipis, buat beli perlengkapan kehamilan derin, cek ke dokter belii susu, beli makanan hamil, beli vitamin"

"hahahah"

"kok ketawa sih, maa papa nih"
"kenapa sih kalian?, kenapa hm?" ucap mama rival menyenggol bahu suaminya

"anakmu tuh cerita tabungan rival sudah menipis, buat beli perlengkapan kehamilan derin, cek ke dokter belii susu, beli makanan hamil, beli vitamin uang rival abis" ucap papanya menirukan rival sambil menye menye

"ya gitu val, kalau punya istri masih mending tinggal dirumah orangtua, kalau kamu tinggal sendiri ya harus bayar listrik air semuanya val"
"iya ma, rival tau tapi uang rival nipis, serius deh ma, gimana ya?"
"kamu kerja di kantor papa"

"tapi pa, kuliah rival?"

"ya gak tau, bayar sendiri juga kuliahmu"

"astaga papa, maaaa"

"siapa suruh kamu bikin bunting anak orang, sudah tau belum punya pekerjaan"
"ya kan nanti rival jadi pewaris tunggal perusahaan papa terkaya ini"
"yeee, enak saja, kekayaan papa ini akan papa sumbangkan"

"yaudah rival kerja dikantor papa"

"kamu sudah besar boy, kamu akan menjadi seorang ayah seorang pemimpin keluarga, seorang panutan, kamu harus bekerja bagaimanapun caranya dan jangan lupa bahwa kamu harus menuntaskan studimu dengan nilai yang sudah papa tentukan jika ingin menjadi pewaris papa, atau ngga papa sumbangkan semua"

"padahal di awal hanya perjanjian rival kuliah bisnis nggak ada penentuan nilai" oceh rival

"siapa suruh buntingin derin"

"yaudah iya iyaa, demi kesejahteraan anakku kelak"

"hahah" tawa renyah papanya

"sayang," ucap mama rival lembut

"apa mama sayang, mau ngasih rival warisan ?"
"gundulmuuu" mama rival menoyor kepala anaknya

"kapan kamu lamar derin dan mengesahkan hubungan kalian?"

"malu ma, derin pasti nggak mau"
"nggak usah pesta boy, paling tidak sudah ada ikatan diantara kalian"
"besok" ucap rival tegas

"gundulmu, lamaren dewe !!" jawab sarkas papa rival

"ngomong bahasa planet mana sih paaa?"

"besok kita kerumah derin, kita bicarakan dengan ayahnya, habis itu langsung penentuan akad nikah" ucap mama rival sambil meneteskan air mata

"mama kenapa nangis?" ucap rival menidurkan kepalanya di pangkuan mamanya

"anak mama sudah besar, dulu kamu masih mama gendong,  suka ikut mama belanja naik ke dalam trolly, tidak ada lagi mainan mama yang menggemaskan, dia akan menjadi milik wanita lain"

"ma, kan sudah ada gantinya rival, anaknya rivall ya kan?" mamanya mengangguk tenang

"sudahlah ma, ikhlaskan anakmu itu, kita bikin anak lagi"
"woy, jangan bos jangan nanti ada pesaing warisan"
"astaga rivaalllll" AWWWW" mamanya menjitak kepala rival


******************


Hari ini adalah hari pengikraran ikatan cinta mereka, meski derin dalam kondisi hamil tua, yang diundang hanya teman dekat kerabat dan tetangga dekat saja sebagai saksi pernikahan mereka, tidak ada dekorasi yang mewah, benar benar sederhana sesuai keinginan derin, karena derin juga menyadari bahwa calon suaminya belum bekerja,apalagi dia sedang mengandung.

Gadisku CandukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang