4 - (Can't) Cover It Up

35 7 0
                                    

"Bunga itu untuk siapa?"

Pertanyaan yang dilontarkan sang adik menyadarkan Seunghun dari lamunannya.

Entah apa yang sedang dipikirkan pemuda itu, namun Seunghun telah memandangi sebuket bunga tulip yang ada di meja sekitar hampir 20 menit lamanya. Ia membelinya tadi pagi dan berencana untuk memberikannya pada Karina saat mereka bertemu.

"Ah- itu..."

"Sepertinya aku tahu,"

"Pasti untuk perempuan itu. Kau juga menemuinya kemarin kan?"

"Oh?- Itu.. A-aku.. Aku.."

"Demi Tuhan aku tidak pernah melihatmu segugup ini." Hyunsuk mulai tertawa menyaksikan Seunghun yang bicara terbata-bata.

"Apakah kalian akan berkencan hari ini? Kau bahkan menyiapkan bunga untuknya."

"This is not a date."

"Then why giving her flowers?"

Seunghun mematung setelah diserang oleh pertanyaan demi pertanyaan oleh Hyunsuk.

"Memangnya kenapa? Tidak boleh?" jawaban yang keluar dari mulutnya semakin membuatnya terlihat mencurigakan di mata sang adik.

"You liked her."

"A-apa?! Tidak!" Ia dengan cepat membantah ucapan Hyunsuk. "–Jangan mengada-ada, aku sengaja memberikannya bunga sebagai hadiah. Sekedar hadiah, tidak lebih."

Pembelaan Seunghun sama sekali tak terdengar meyakinkan bagi Hyunsuk.

"Ayolah, kau tidak perlu menyangkalnya seperti itu. Lagipula jika kau memang menyukainya, apa yang salah dengan hal itu? I truly support,"

"Kalian terlihat serasi. Aku tidak bohong."

Perkataan Hyunsuk membuat Seunghun menghela napasnya. Laki-laki itu berusaha menghindari tatapan adiknya yang terkesan mengintimidasi.

Pikirnya, remaja di hadapannya itu tak akan berhenti menanyakan berbagai hal selama ia masih berdiam di sana.

"Aku pergi." ujar Seunghun, tak lupa dengan membawa buket bunga miliknya.

"Hm,"

Hyunsuk melipat kedua tangannya di depan dada sembari menyandarkan tubuhnya ke dinding. "–Semoga kencannya lancar."

"Yoon Hyunsuk! Aku dapat mendengarmu, dan demi Tuhan, ini bukan kencan!" teriak Seunghun.

Ia yang sudah berjalan meninggalkan dapur masih sempat untuk membalas ucapan adiknya. Hal itu membuat Hyunsuk terkekeh.

Seunghun lalu meninggalkan restoran dengan terburu-buru. Dirinya hampir tersandung karena tak menyadari keberadaan Noku yang setengah tertidur di dekat pintu belakang.

Walau tampaknya ia sudah terlambat, lelaki tersebut masih sempat meminta maaf pada anjingnya dengan mengelus dan menciumnya.

Ia lalu melangkah dengan cepat sambil sesekali mengecek arloji yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.

Sekarang pukul 8.50.

Sembari terus berjalan, laki-laki bersurai kecoklatan itu turut menyesali kepercayaan dirinya yang berlebihan di hadapan Karina.

Ia dengan yakin menyatakan jika akan menjemput gadis tersebut jam 9, namun sekarang waktu yang ia miliki untuk sampai di hotel hanya tersisa 10 menit. He's clearly running late.

Di saat yang sama, Karina sudah duduk manis di teras hotel sejak beberapa saat lalu. Pikirnya, ia tak ingin membuat Seunghun menunggu. Namun yang terjadi malah kebalikannya, ia yang menunggu laki-laki tersebut.

Attention [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang